faizzara
A. Konjungsi antarkalimat yang menyatakan kesanggupan untuk melakukan sesuatu
Kata hubung yang digunakan yakni “biarpun”, “sekalipun”, “(meskipun) demikian”, “begitu”, “sungguh”, “walaupun demikian”.
Contoh:
• Aku akan tetap mencintaimu. Biarpun kita berpisah saat ini.
• Pak Yono selalu semangat bekerja sebagai pemulung. Sekalipun para tetangganya memandangnya hina.
b. Konjungsi antarkalimat yang menyatakan kelanjutan dari sebuah peristiwa yang telah terjadi
Adapun kata hubung yang digunakan antara lain: “lalu”, “kemudian”, “setelah itu”, “sesudah itu”.
Contoh:
• Masukkanlah minyak ke dalam wajan. Lalu tunggulah sampai minyak panas.
• Pembahasan mengenai konjungsi telah selesai. Kemudian kita lanjutkan lagi pembahasan terkait paragraf ekplanasi.
c. Konjungsi antarkalimat yang menyatakan tentang keadaan atau sesuatu hal diluar dari keadaan atau hal yang telah dinyatakan sebelumnya
Adapun konjungsi yang digunakan yakni “selain itu”, “lagi pula”, “tambahkan pula”.
Contoh
• Campur bahan ini dengan adonan tadi. Selain itu tambahkan pula sedikit air.
d. Konjungsi antarkalimat yang menerangkan tentang kebalikan dari sesuatu hal yang terjadi atau dinyatakan sebelumnya
Konjungsi yang digunakan yaitu “sebaliknya”.
Contoh:
• Orang yang pikirannya sempit akan mudah diajak melakukan kemaksiatan. Sebaliknya, orang-orang yang pikirannya luas tidak akan mau melakukan kemaksiatan karena efek negatifnya banyak.
e. Konjungsi antarkalimat yang menjelaskan tentang keadaaan yang sebenarnya
Konjungsi yang digunakan yaitu “sesungguhnya”, “bahwasannya”.
Contoh:
• Ketika seseorang mampu berbuat kebaikan. Bahwasannya Tuhanlah yang membuat orang itu sehingga mampu berbuat kebaikan.
• Bersabarlah atas musibah di dunia ini. Sesungguhnya hal itu adalah cara Tuhan untuk menilai keimanan hambaNya.
f. Konjungsi antarkalimat yang menguatkan keadaan yang telah dinyatakan sebelumnya
Konjungsi ini menggunakan kata hubung “bahkan”, “malahan”.
Contoh:
• Saya kemarin melihat seseorang keluar dari rumah pak Yono malam-malam. Bahkan bukan hanya saya saja yang melihat.
• Si mujib kemarin mancing di sungai dapat ikat banyak sekali. Malahan, saya juga dikasih empat ikan.
g. Konjungsi antarkalimat yang mentertentangkan keadaan yang telah dinyatakan sebelumnya
Konjungsi tipe ini menggunakan kata hubung “(akan) tetapi”, “namun”.
Contoh:
• Orang itu gajinya sebulan besar sekali. Akan tetapi, rasa ketidaksyukurannya membuatnya merasa kurang terus.
• Tari sebenarnya anak yang rajin dan baik. Namun, perceraian kedua orang tuanya membuat dirinya menjadi anak nakal dan pemalas.
h. Konjungsi antarkalimat yang menjelaskan adanya konsekuensi dari pernyataan sebelumya
Konjungsi ini menggunakan kata hubung “dengan demikian”.
Contoh:
• Dunia otomotif di Jepang berkembang maju dan sangat pesat. Dengan demikian, produk otomotif impor dari Jepang sangat mendominasi di Indonesia.
• Gempa bumi dan tsunami besar yang menerjang Aceh mengakibatkan gedung sekolah rusak parah. Dengan demikian, banyak anak-anak tidak bisa sekolah.
• Bencana banjir yang terjadi mengakibatkan bangunan, jalan, pertanian rusak parah. Dengan demikian, banyak pengungsi yang kelaparan dan harus tinggal di tenda-tenda pengungsian.
• Tanah longsor yang terjadi telah menutupi jalan. Dengan demikian, mobilitas warga menjadi terganggu.
Baca juga: Pengertian dan macam-macam konjungsi
i. Konjungsi antarkalimat yang menjelaskan akibat
Konjungsi ini menggunakan kata hubung “oleh karena itu”, “oleh sebab itu”.
• Banjir melanda kota Bima. Oleh karena itu, ratusan rumah rusak parah.
• Gempa bumi besar telah melanda kota Mataram. Oleh sebab itu, banyak ruas jalan dan bangunan rusak parah.
j. Konjungsi antarkalimat yang menjelaskan sesuatu yang mendahului terjadinya sebuah peristiwa yang telah diterangkan
Konjungsi jenis ini menggunakan kata hubung “sebelum(nya) itu”.
Contoh:
• Pada tahun 2014, Pak Jokowi diangkat menjadi presiden. Sebelum itu, Beliau menjadi gubernur Jakarta.
k. Konjungsi antarkalimat yang menjelaskan keeklusifan
Konjungsi ini menggunakan kata hubung “kecuali”.
Contoh:
• Semua siswa ikut studi tour ke Yogyakarta. Kecuali Anton dan Budi yang tidak ikut karena sakit.
Kata hubung yang digunakan yakni “biarpun”, “sekalipun”, “(meskipun) demikian”, “begitu”, “sungguh”, “walaupun demikian”.
Contoh:
• Aku akan tetap mencintaimu. Biarpun kita berpisah saat ini.
• Pak Yono selalu semangat bekerja sebagai pemulung. Sekalipun para tetangganya memandangnya hina.
b. Konjungsi antarkalimat yang menyatakan kelanjutan dari sebuah peristiwa yang telah terjadi
Adapun kata hubung yang digunakan antara lain: “lalu”, “kemudian”, “setelah itu”, “sesudah itu”.
Contoh:
• Masukkanlah minyak ke dalam wajan. Lalu tunggulah sampai minyak panas.
• Pembahasan mengenai konjungsi telah selesai. Kemudian kita lanjutkan lagi pembahasan terkait paragraf ekplanasi.
c. Konjungsi antarkalimat yang menyatakan tentang keadaan atau sesuatu hal diluar dari keadaan atau hal yang telah dinyatakan sebelumnya
Adapun konjungsi yang digunakan yakni “selain itu”, “lagi pula”, “tambahkan pula”.
Contoh
• Campur bahan ini dengan adonan tadi. Selain itu tambahkan pula sedikit air.
d. Konjungsi antarkalimat yang menerangkan tentang kebalikan dari sesuatu hal yang terjadi atau dinyatakan sebelumnya
Konjungsi yang digunakan yaitu “sebaliknya”.
Contoh:
• Orang yang pikirannya sempit akan mudah diajak melakukan kemaksiatan. Sebaliknya, orang-orang yang pikirannya luas tidak akan mau melakukan kemaksiatan karena efek negatifnya banyak.
e. Konjungsi antarkalimat yang menjelaskan tentang keadaaan yang sebenarnya
Konjungsi yang digunakan yaitu “sesungguhnya”, “bahwasannya”.
Contoh:
• Ketika seseorang mampu berbuat kebaikan. Bahwasannya Tuhanlah yang membuat orang itu sehingga mampu berbuat kebaikan.
• Bersabarlah atas musibah di dunia ini. Sesungguhnya hal itu adalah cara Tuhan untuk menilai keimanan hambaNya.
f. Konjungsi antarkalimat yang menguatkan keadaan yang telah dinyatakan sebelumnya
Konjungsi ini menggunakan kata hubung “bahkan”, “malahan”.
Contoh:
• Saya kemarin melihat seseorang keluar dari rumah pak Yono malam-malam. Bahkan bukan hanya saya saja yang melihat.
• Si mujib kemarin mancing di sungai dapat ikat banyak sekali. Malahan, saya juga dikasih empat ikan.
g. Konjungsi antarkalimat yang mentertentangkan keadaan yang telah dinyatakan sebelumnya
Konjungsi tipe ini menggunakan kata hubung “(akan) tetapi”, “namun”.
Contoh:
• Orang itu gajinya sebulan besar sekali. Akan tetapi, rasa ketidaksyukurannya membuatnya merasa kurang terus.
• Tari sebenarnya anak yang rajin dan baik. Namun, perceraian kedua orang tuanya membuat dirinya menjadi anak nakal dan pemalas.
h. Konjungsi antarkalimat yang menjelaskan adanya konsekuensi dari pernyataan sebelumya
Konjungsi ini menggunakan kata hubung “dengan demikian”.
Contoh:
• Dunia otomotif di Jepang berkembang maju dan sangat pesat. Dengan demikian, produk otomotif impor dari Jepang sangat mendominasi di Indonesia.
• Gempa bumi dan tsunami besar yang menerjang Aceh mengakibatkan gedung sekolah rusak parah. Dengan demikian, banyak anak-anak tidak bisa sekolah.
• Bencana banjir yang terjadi mengakibatkan bangunan, jalan, pertanian rusak parah. Dengan demikian, banyak pengungsi yang kelaparan dan harus tinggal di tenda-tenda pengungsian.
• Tanah longsor yang terjadi telah menutupi jalan. Dengan demikian, mobilitas warga menjadi terganggu.
Baca juga: Pengertian dan macam-macam konjungsi
i. Konjungsi antarkalimat yang menjelaskan akibat
Konjungsi ini menggunakan kata hubung “oleh karena itu”, “oleh sebab itu”.
• Banjir melanda kota Bima. Oleh karena itu, ratusan rumah rusak parah.
• Gempa bumi besar telah melanda kota Mataram. Oleh sebab itu, banyak ruas jalan dan bangunan rusak parah.
j. Konjungsi antarkalimat yang menjelaskan sesuatu yang mendahului terjadinya sebuah peristiwa yang telah diterangkan
Konjungsi jenis ini menggunakan kata hubung “sebelum(nya) itu”.
Contoh:
• Pada tahun 2014, Pak Jokowi diangkat menjadi presiden. Sebelum itu, Beliau menjadi gubernur Jakarta.
k. Konjungsi antarkalimat yang menjelaskan keeklusifan
Konjungsi ini menggunakan kata hubung “kecuali”.
Contoh:
• Semua siswa ikut studi tour ke Yogyakarta. Kecuali Anton dan Budi yang tidak ikut karena sakit.