Sebutkan jenis-jenis pronomina yang sering digunakan
tinaamanah
Ada tiga macam pronomina dalam bahasa Indonesia, yaitu 1) pronomina persona, 2) pronomina penunjuk, dan 3) pronomina penanya. 1. Pronomina Persona Pronomina persona adalah pronomina yang dipakai untuk mengacu pada orang. Pronomina persona dapat mengacu pada diri sendiri (pronomina persona pertama), mengacu pada orang yang diajak bicara (pronomina persona kedua), atau mengacu pada orang dibicarakan (pronomina persona ketiga). Di antara pronomina itu, ada yang mengacu pada jumlah satu atau lebih dari satu. Ada bentuk yang bersifat ekslusif, ada yang bersifat inklusif, dan ada yang bersifat netral. a. Persona Pertama Persona pertama dalam bahasa Indonesia adalah saya, aku, dan daku. Ketiga bentuk itu adalah baku, tetapi mempunyai tempat pemakaian yang agak berbeda. Saya adalah bentuk yang formal dan umumnya dipakai dalam tulisan atau ujaran yang resmi. Persona pertama aku lebih banyak dipakai dalam pembicaraan batin dalam situasi yang tidak formal dan yang lebih banyak menujukkan keakraban antara pembicara/ penulis dan pendengar/ pembaca. Oleh karena itu, bentuk ini sering ditemukan dalam cerita, puisi, dan percakapan sehari-hari. Persona pertama daku umumnya dipakai dalam karya sastra. b. Persona Kedua Persona kedua tunggal mempunyai beberapa wujud, yakni engkau, kamu, Anda, dikau, kau-, -mu. Berikut ini adalah kaidah pemakaiannya. 1) Persona kedua engkau, kamu, dan –mu dipakai oleh: a) Orang tua terhadap orang muda yang telah dikenal dengan baik dan lama. Contoh: Kamu sudah bekerja, ‘kan? b) Orang yang status sosialnya lebih tinggi. Contoh: Apakah hasil rapat kemarin sudah kamu ketik, Lisa? c) Orang yang mempunyai hubungan akrab, tanpa memandang umur atau status sosial. Contoh: Kapan kerbau mu akan kamu carikan rumput? 2) Persona kedua Anda dimaksudkan untuk menetralkan hubungan, seperti halnya kata you dalam bahasa Inggris. Pada saat ini pronomina Anda dipakai : a) Dalam hubungan tak pribadi sehingga Anda tidak diarahkan pada satu orang khusus. b) Dalam hubungan bersemuka, tetapi pembicara tidak ingin bersikap terlalu formal ataupun terlalu akrab. 3) Seperti halnya daku, dikau juga dipakai dalam ragam bahasa tertentu, khususnya ragam sastra. c. Persona Ketiga Ada dua macam persona ketiga tunggal, yaitu 1) ia, dia, dan –nya, 2) beliau. Meskipun ia dan dia dalam banyak hal berfungsi sama, ada kendala tertentu yang dimiliki oleh masing-masing. Dalam posisi subjek, atau di depan verba, ia dan dia sama-sama dapat dipakai. Akan tetapi, jika berfungsi sebagai objek, atau terletak di sebelah kanan dari yang diterangkan, hanya bentuk dia dan –nya yang dapat muncul. Demikian pula dalam kaitannya dengan preposisi, dia dan – nya dapat dipakai, tetapi ia tidak. 2. Pronomina Penunjuk Pronomina penunjuk dalam bahasa Indonesia ada tiga macam, yaitu a) pronomina penunjuk umum, b) pronomina penunjuk tempat, dan c) pronomina penunjuk ihwal. a) Pronomina penunjuk umum Pronomina penunjuk umum ialah ini, itu, dan anu. Kata ini mengacu pada acuan yang dekat dengan pembicara/ penulis, pada masa yang akan datang, atau pada informasi yang akan disampaikan. Untuk acuan pada yang agak jauh dari pembicara/ penulis, pada masa lampau, atau pada informasi yang sudah disampaikan, digunakan kata itu. b) Pronomina penunjuk tempat Pronomina penunjuk tempat dalam bahasa Indonesia adalah sini, situ, atau sana. Titik pangkal perbedaan di antara ketiganya ada pada pembicara: dekat ( sini ), agak jauh ( situ) dan jauh ( sana). Karena meunjuk lokasi, pronomina ini sering digunakan dengan preposisi pengacu arah, di, ke, dan dari, sehingga di/ke/dari sini, di/ke/ dari situ, di/ke/dari sana. 3. Pronomina penanya Pronomina penanya adalah pronomina yang dipakai sebagai pemarkah pertanyaan. Dari segi maknanya, yang ditanyakan itu dapat mengenai 1) orang, 2) barang, atau 3) pilihan. Pronomina siapa dipakai jika yang ditanyakan adalah orang atau nama orang; apa bila barang; dan mana bila suatu pilihan tentang orang atau barang.
3 votes Thanks 11
dyanasalsa
1. pronomina persona 2. pronomina penunjuk 3. pronomina penanya
Indonesia, yaitu 1) pronomina persona, 2) pronomina
penunjuk, dan 3) pronomina penanya.
1. Pronomina Persona
Pronomina persona adalah pronomina yang dipakai
untuk mengacu pada orang. Pronomina persona dapat
mengacu pada diri sendiri (pronomina persona pertama),
mengacu pada orang yang diajak bicara (pronomina persona
kedua), atau mengacu pada orang dibicarakan (pronomina
persona ketiga). Di antara pronomina itu, ada yang mengacu
pada jumlah satu atau lebih dari satu. Ada bentuk yang
bersifat ekslusif, ada yang bersifat inklusif, dan ada yang
bersifat netral.
a. Persona Pertama
Persona pertama dalam bahasa Indonesia adalah
saya, aku, dan daku. Ketiga bentuk itu adalah baku, tetapi
mempunyai tempat pemakaian yang agak berbeda. Saya
adalah bentuk yang formal dan umumnya dipakai dalam
tulisan atau ujaran yang resmi. Persona pertama aku lebih
banyak dipakai dalam pembicaraan batin dalam situasi yang
tidak formal dan yang lebih banyak menujukkan keakraban
antara pembicara/ penulis dan pendengar/ pembaca. Oleh
karena itu, bentuk ini sering ditemukan dalam cerita, puisi,
dan percakapan sehari-hari. Persona pertama daku
umumnya dipakai dalam karya sastra.
b. Persona Kedua
Persona kedua tunggal mempunyai beberapa
wujud, yakni engkau, kamu, Anda, dikau, kau-, -mu. Berikut
ini adalah kaidah pemakaiannya.
1) Persona kedua engkau, kamu, dan –mu dipakai oleh:
a) Orang tua terhadap orang muda yang telah dikenal
dengan baik dan lama.
Contoh: Kamu sudah bekerja, ‘kan?
b) Orang yang status sosialnya lebih tinggi.
Contoh: Apakah hasil rapat kemarin sudah
kamu ketik, Lisa?
c) Orang yang mempunyai hubungan akrab, tanpa
memandang umur atau status sosial.
Contoh: Kapan kerbau mu akan kamu carikan
rumput?
2) Persona kedua Anda dimaksudkan untuk menetralkan
hubungan, seperti halnya kata you dalam bahasa
Inggris. Pada saat ini pronomina Anda dipakai :
a) Dalam hubungan tak pribadi sehingga Anda tidak
diarahkan pada satu orang khusus.
b) Dalam hubungan bersemuka, tetapi pembicara
tidak ingin bersikap terlalu formal ataupun terlalu
akrab.
3) Seperti halnya daku, dikau juga dipakai dalam ragam
bahasa tertentu, khususnya ragam sastra.
c. Persona Ketiga
Ada dua macam persona ketiga tunggal, yaitu 1) ia,
dia, dan –nya, 2) beliau. Meskipun ia dan dia dalam banyak
hal berfungsi sama, ada kendala tertentu yang dimiliki oleh
masing-masing. Dalam posisi subjek, atau di depan verba, ia
dan dia sama-sama dapat dipakai. Akan tetapi, jika berfungsi
sebagai objek, atau terletak di sebelah kanan dari yang
diterangkan, hanya bentuk dia dan –nya yang dapat muncul.
Demikian pula dalam kaitannya dengan preposisi, dia dan –
nya dapat dipakai, tetapi ia tidak.
2. Pronomina Penunjuk
Pronomina penunjuk dalam bahasa Indonesia ada
tiga macam, yaitu a) pronomina penunjuk umum, b)
pronomina penunjuk tempat, dan c) pronomina penunjuk
ihwal.
a) Pronomina penunjuk umum
Pronomina penunjuk umum ialah ini, itu, dan anu.
Kata ini mengacu pada acuan yang dekat dengan pembicara/
penulis, pada masa yang akan datang, atau pada informasi
yang akan disampaikan. Untuk acuan pada yang agak jauh
dari pembicara/ penulis, pada masa lampau, atau pada
informasi yang sudah disampaikan, digunakan kata itu.
b) Pronomina penunjuk tempat
Pronomina penunjuk tempat dalam bahasa
Indonesia adalah sini, situ, atau sana. Titik pangkal
perbedaan di antara ketiganya ada pada pembicara: dekat
( sini ), agak jauh ( situ) dan jauh ( sana). Karena meunjuk
lokasi, pronomina ini sering digunakan dengan preposisi
pengacu arah, di, ke, dan dari, sehingga di/ke/dari sini, di/ke/
dari situ, di/ke/dari sana.
3. Pronomina penanya
Pronomina penanya adalah pronomina yang
dipakai sebagai pemarkah pertanyaan. Dari segi maknanya,
yang ditanyakan itu dapat mengenai 1) orang, 2) barang,
atau 3) pilihan. Pronomina siapa dipakai jika yang
ditanyakan adalah orang atau nama orang; apa bila barang;
dan mana bila suatu pilihan tentang orang atau barang.
2. pronomina penunjuk
3. pronomina penanya