Ekonomi pasar bebas dan terindustrisasi Jepang merupakan ketiga terbesar di dunia setelah Amerika Serikat dan Cina dalam istilah paritas daya beli internasional. Ekonominya sangat efisien dan bersaing dalam area yang berhubungan ke perdagangan internasional, tetapi produktivitas lebih rendah di bidang agriklutur, distribusi, dan pelayanan.
Ekonomi Jepang
Pusat keuangan di Tokyo
Mata uangYen Jepang (JPY)Tahun fiskal1 April – 31 MaretOrganisasi perdaganganAPEC, WTO, OECD, G-20, G8 and othersStatistikPDB$4.41 triliun (nominal; 2016)[1]Pertumbuhan PDB▼ -1.4% (Q4 2015)[2]PDB per kapita34.870 (nominal; 2016)[1]
Makanan prosesPeringkat kemudahan melakukan bisniske-24[5]EksternalEkspor$697 milyar (2013 est.)Komoditas eksporkendaraan bermotor 13.6%; semikonduktor 6.2%; produk besi dan baja 5.5%; suku cadang kendaraan 4.6%; bahan plastik 3.5%; mesin pembangkit 3.5%Tujuan ekspor utama Amerika Serikat20.2%
China 17.5%
Korea Selatan7.1%
Hong Kong 5.6%
Thailand 4.5% (2015)[6]Impor$766.6 milyar (2013 est.)Komoditas imporminyak bumi 15.5%; gas alam cair 5.7%; pakaian 3.9%; semikonduktor 3.5%; batu bara 3.5%; peralatan audio visual 2.7%Negara asal impor utama China 24.8%
Amerika Serikat10.5%
Australia 5.4%
Korea Selatan4.1% (2015)[7]Modal investasi langsung asing$1.41 triliun (2013)Utang kotor luar negeri$2,767 triliun (Q3 2014 est.)[8]Pembiayaan publikUtang publik245.80% PDB (2015 est.)[9]Pendapatan$1,739 triliun (2013 est.)Beban$2,149 triliun (2013 est.)Bantuan ekonomi$9.7 milyar ODA (Feb 2007)Peringkat utangStandard & Poor's:[10]
AA- (Domestik)
AA- (Luar negeri)
AAA (T&C Assessment)
Outlook: Stabil[11]
Moody's:[11]
A1
Outlook: Positif
Fitch:[11]
A-
Outlook: PositifCadangan mata uang asingUS$1,264 triliun (Sep 2014)[12]Sumber data utama: CIA World Fact Book
Setelah mencapai pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia dari 1960-an ke 1980-an, ekonomi Jepang merosot secara drastis pada awal 1990-an, ketika "ekonomi gelembung" jatuh. Persediaan kepemimpinan industri dan teknisi, pekerja yang berpendidikan tinggi dan bekerja keras, tabungan dan invesatasi besar dan promosi intensif pengembangan industri dan perdagangan internasional telah memproduksi ekonomi industri yang matang.
Jepang memiliki sumber daya alam yang rendah, tetapi perdagangan menolongnya mendapatkan sumber daya untuk ekonominya.
Meskipun prospek ekonomi jangka panjang Jepang masih bagus, namun sekarang dia berada dalam resesiterburuknya sejak Perang Dunia II. Harga saham dan properti tetap yang turun, menandai akhir dari "ekonomi busa" 1980-an. GDP nyata di Jepang tumbuh rata-rata sekitar 1% antara 1991-98, dibandingkan dengan 1980-an sekitar 4%. Pertumbuhan di Jepang pada dekade ini lebih rendah dari pertumbuhan negara maju lainnya. Jepang memasuki masa resesi pada awal millenia, dimulai oleh resesi di Amerika Serikat, tetapi sejak 2003 telah mulai tumbuh kembali dengan kuat dan pada 2004 menikmati pertumbuhan tertinggi sejak 1990.
Jawaban:
Ekonomi pasar bebas dan terindustrisasi Jepang merupakan ketiga terbesar di dunia setelah Amerika Serikat dan Cina dalam istilah paritas daya beli internasional. Ekonominya sangat efisien dan bersaing dalam area yang berhubungan ke perdagangan internasional, tetapi produktivitas lebih rendah di bidang agriklutur, distribusi, dan pelayanan.
Ekonomi Jepang
Pusat keuangan di Tokyo
Mata uangYen Jepang (JPY)Tahun fiskal1 April – 31 MaretOrganisasi perdaganganAPEC, WTO, OECD, G-20, G8 and othersStatistikPDB$4.41 triliun (nominal; 2016)[1]Pertumbuhan PDB▼ -1.4% (Q4 2015)[2]PDB per kapita34.870 (nominal; 2016)[1]
(nominal; ke-24 / PPP; ke-23)PDB per sektorpertanian: 1.2%, industri: 27.5%, jasa: 71.4% (2012 est.)Inflasi (IHK)deflationPenduduk
di bawah garis kemiskinan16% (2010)[3]Koefisien gini38.1 (2002)Angkatan kerja65.93 juta (2011 est.)Angkatan kerja
berdasarkan sektorpertanian: 3.9%, industri: 26.2%, jasa: 69.8% (2010 est.)Pengangguran3.4% (2015 est.)[4]Industri utamaKendaraan bermotor
Peralatan elektronik
Peralatan dan permesinan
Baja dan logam nonbesi
Kapal
Kimia
Tekstil
Makanan prosesPeringkat kemudahan melakukan bisniske-24[5]EksternalEkspor$697 milyar (2013 est.)Komoditas eksporkendaraan bermotor 13.6%; semikonduktor 6.2%; produk besi dan baja 5.5%; suku cadang kendaraan 4.6%; bahan plastik 3.5%; mesin pembangkit 3.5%Tujuan ekspor utama Amerika Serikat20.2%
China 17.5%
Korea Selatan7.1%
Hong Kong 5.6%
Thailand 4.5% (2015)[6]Impor$766.6 milyar (2013 est.)Komoditas imporminyak bumi 15.5%; gas alam cair 5.7%; pakaian 3.9%; semikonduktor 3.5%; batu bara 3.5%; peralatan audio visual 2.7%Negara asal impor utama China 24.8%
Amerika Serikat10.5%
Australia 5.4%
Korea Selatan4.1% (2015)[7]Modal investasi langsung asing$1.41 triliun (2013)Utang kotor luar negeri$2,767 triliun (Q3 2014 est.)[8]Pembiayaan publikUtang publik245.80% PDB (2015 est.)[9]Pendapatan$1,739 triliun (2013 est.)Beban$2,149 triliun (2013 est.)Bantuan ekonomi$9.7 milyar ODA (Feb 2007)Peringkat utangStandard & Poor's:[10]
AA- (Domestik)
AA- (Luar negeri)
AAA (T&C Assessment)
Outlook: Stabil[11]
Moody's:[11]
A1
Outlook: Positif
Fitch:[11]
A-
Outlook: PositifCadangan mata uang asingUS$1,264 triliun (Sep 2014)[12]Sumber data utama: CIA World Fact Book
Setelah mencapai pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia dari 1960-an ke 1980-an, ekonomi Jepang merosot secara drastis pada awal 1990-an, ketika "ekonomi gelembung" jatuh. Persediaan kepemimpinan industri dan teknisi, pekerja yang berpendidikan tinggi dan bekerja keras, tabungan dan invesatasi besar dan promosi intensif pengembangan industri dan perdagangan internasional telah memproduksi ekonomi industri yang matang.
Jepang memiliki sumber daya alam yang rendah, tetapi perdagangan menolongnya mendapatkan sumber daya untuk ekonominya.
Meskipun prospek ekonomi jangka panjang Jepang masih bagus, namun sekarang dia berada dalam resesiterburuknya sejak Perang Dunia II. Harga saham dan properti tetap yang turun, menandai akhir dari "ekonomi busa" 1980-an. GDP nyata di Jepang tumbuh rata-rata sekitar 1% antara 1991-98, dibandingkan dengan 1980-an sekitar 4%. Pertumbuhan di Jepang pada dekade ini lebih rendah dari pertumbuhan negara maju lainnya. Jepang memasuki masa resesi pada awal millenia, dimulai oleh resesi di Amerika Serikat, tetapi sejak 2003 telah mulai tumbuh kembali dengan kuat dan pada 2004 menikmati pertumbuhan tertinggi sejak 1990.