- Belanda terlalu mencampuri urusan internal kerajaan sehingga dalam keluarga kerajaan saling bertempur satu sama lain. Hal ini terlihat dalam kerajaan Banten yang membuat sultan Ageng Tirtayasa melawan putranya sendiri.
- Belanda tidak begitu menghormati adat istiadat atau peraturan daerah setempat hal ini terlihat saat perlawanan dengan kerajaan Buleleng Bali akibat adanya hukum Tawan Karang.
- Belanda lebih mementingkan ambisi ketimbang menghormati tempat yang dianggap sakral hal ini terlihat dalam pembangunan jalan yang melewati makam leluhur sehingga pangeran Diponegoro marah dan melakukan perlawanan secara keras.
Alasan perlawanan diatas kerap mengalami kegagalan:
- perlawanan tidak dilakukan serentak
- masih bersifat kedaerahan
- persenjataan Belanda yang lebih baik
- adanya rakyat lokal yang pro terhadap Belanda
- tidak banyak mendapatkan dukungan dari kerajaan sekitarnya
Jawaban:
Alasan mengapa banyak terjadi perlawanan:
- Belanda terlalu mencampuri urusan internal kerajaan sehingga dalam keluarga kerajaan saling bertempur satu sama lain. Hal ini terlihat dalam kerajaan Banten yang membuat sultan Ageng Tirtayasa melawan putranya sendiri.
- Belanda tidak begitu menghormati adat istiadat atau peraturan daerah setempat hal ini terlihat saat perlawanan dengan kerajaan Buleleng Bali akibat adanya hukum Tawan Karang.
- Belanda lebih mementingkan ambisi ketimbang menghormati tempat yang dianggap sakral hal ini terlihat dalam pembangunan jalan yang melewati makam leluhur sehingga pangeran Diponegoro marah dan melakukan perlawanan secara keras.
Alasan perlawanan diatas kerap mengalami kegagalan:
- perlawanan tidak dilakukan serentak
- masih bersifat kedaerahan
- persenjataan Belanda yang lebih baik
- adanya rakyat lokal yang pro terhadap Belanda
- tidak banyak mendapatkan dukungan dari kerajaan sekitarnya
Penjelasan: