Kehidupan Hindu Buddha ternyata memberi pengaruh besar bagi kehidupan masyarakat Indonesia di masa lampau. Hal ini tampak di kehidupan masyarakat Indonesia yang dapat kita lihat hingga saat ini yang berupa peninggalan-peninggalan, baik yang bersifat fisik (material) maupun yang bersidat non-fisik (abstrak).
Hasil dari interaksi asimilasi dan akulturasi tersebut dapat dilihat pada beberapa hal di bawah ini :
o Aksara dan Bahasa
Masuknya kebudayaan Hindu di Indonesia pada abad ke-1 Masehi memperkenalkan masyarakat Nusantara kepada budaya tulis atau masa aksara. Pada saat itu, budaya tulis yang dibawa menggunakan bahasa Sansekerta dengan huruf Pallawa, yaitu sejenis tulisan yang juga ditemukan di wilayah India bagian selatan.
o Kesusastraan
Karya sastra yang terkenal berbentuk epos yang berasal dari India, sepeti kitab Ramayana dan Mahabrata memicu para pujangga Nusantara untuk menghasilkan karya-karya sastra baru. Pada awalnya, para pujangga hanya menyalin karya-karya tersebut. Namun, mereka kemudian berkembang dan mulai menggubahnya secara kreatif dan indah dalam berbagai bentuk kasya sastra. Pembuatan kitab pertama kali dirintis pada masa Dinasti Isyana, tepatnya pada masa pemerintahan Dharmawanga Teguh. Ialah yang mempelopori penggubahan epik Mahabrata ke dalam bahasa Kawi.
o Sistem Pemerintahan
Kebudayaan Hindu Buddha mengenalkan pada konsep dewa raja pada sistem pemerintahan dengan memosisikan raja sebagai titisan para dewa. Para ahli beranggapan bahwa konsep dewa raja meupakan hasil proses akulturasi antara Hinduisme dan pemujaan nenek moyang yang sudah lama dianut oleh masyarakat Nusantara pada saat itu.
o Kesenian
Sebelum masuknya pengaruh Hindu Buddha, bangsa Indonesia telah mengenal seni bangunan dalam bentuk bangunan-bangunan besar dari masa Megalithikum. Pada masa Hindu, masyarakat Indonesia dikenalkan dengan sistem konsep candi. Mirip dengan dolmen, menhir, dan punden berundak, candi adalah monumen tempat pen-dharma-an bagi raja yang sudah meninggal. Bangunan candi memiliki beberapa fungsi, yaitu sebagai tempat mendharmakan raja, memuja dewa-dewi tertentu, an tempat bersemadi para pendeta dan pemuka agama. Di bawah patung raja biasanya disimpan pripih.
o Sistem Bangunan Tata Kota
Pada zaman sebelum Hindu Buddha, masyarakat Indonesia belum mengenal bangunan dan taat kota yang kompleks, tertata, dan bernilai seni tinggi (arsitektur). Dengan masuknya pengaruh Hindu Buddha, masyarakat Indonesia jadi mengenal sistem bangunan yang lebih ber-arsitektur dibandingkan bangunan sebelumnya.
o Bidang Seni Rupa
Pada awalnya, masyarakat Nusantara mengenal seni berupa lukisan di gua-gua yang menggambarkan hewan, manusia, jari tangan, dan lain-lain. Dengan masuknya Hindu Buddha, masyarakat Indonesia dikenalkan dengan sebuah kesenian yang disebut dengan relief.
o Sistem Kalender
Sistem penanggalan atau kalender Hindu Buddha berpengaruh pada kebudayaan Indonesia yang berupa penggunaan kalender dari India bernama Saka.
kerajaan tarumanegara
Bukti-Bukti Peninggalan
Kehidupan Hindu Buddha ternyata memberi pengaruh besar bagi kehidupan masyarakat Indonesia di masa lampau. Hal ini tampak di kehidupan masyarakat Indonesia yang dapat kita lihat hingga saat ini yang berupa peninggalan-peninggalan, baik yang bersifat fisik (material) maupun yang bersidat non-fisik (abstrak).
Hasil dari interaksi asimilasi dan akulturasi tersebut dapat dilihat pada beberapa hal di bawah ini :
o Aksara dan Bahasa
Masuknya kebudayaan Hindu di Indonesia pada abad ke-1 Masehi memperkenalkan masyarakat Nusantara kepada budaya tulis atau masa aksara. Pada saat itu, budaya tulis yang dibawa menggunakan bahasa Sansekerta dengan huruf Pallawa, yaitu sejenis tulisan yang juga ditemukan di wilayah India bagian selatan.
o Kesusastraan
Karya sastra yang terkenal berbentuk epos yang berasal dari India, sepeti kitab Ramayana dan Mahabrata memicu para pujangga Nusantara untuk menghasilkan karya-karya sastra baru. Pada awalnya, para pujangga hanya menyalin karya-karya tersebut. Namun, mereka kemudian berkembang dan mulai menggubahnya secara kreatif dan indah dalam berbagai bentuk kasya sastra. Pembuatan kitab pertama kali dirintis pada masa Dinasti Isyana, tepatnya pada masa pemerintahan Dharmawanga Teguh. Ialah yang mempelopori penggubahan epik Mahabrata ke dalam bahasa Kawi.
o Sistem Pemerintahan
Kebudayaan Hindu Buddha mengenalkan pada konsep dewa raja pada sistem pemerintahan dengan memosisikan raja sebagai titisan para dewa. Para ahli beranggapan bahwa konsep dewa raja meupakan hasil proses akulturasi antara Hinduisme dan pemujaan nenek moyang yang sudah lama dianut oleh masyarakat Nusantara pada saat itu.
o Kesenian
Sebelum masuknya pengaruh Hindu Buddha, bangsa Indonesia telah mengenal seni bangunan dalam bentuk bangunan-bangunan besar dari masa Megalithikum. Pada masa Hindu, masyarakat Indonesia dikenalkan dengan sistem konsep candi. Mirip dengan dolmen, menhir, dan punden berundak, candi adalah monumen tempat pen-dharma-an bagi raja yang sudah meninggal. Bangunan candi memiliki beberapa fungsi, yaitu sebagai tempat mendharmakan raja, memuja dewa-dewi tertentu, an tempat bersemadi para pendeta dan pemuka agama. Di bawah patung raja biasanya disimpan pripih.
o Sistem Bangunan Tata Kota
Pada zaman sebelum Hindu Buddha, masyarakat Indonesia belum mengenal bangunan dan taat kota yang kompleks, tertata, dan bernilai seni tinggi (arsitektur). Dengan masuknya pengaruh Hindu Buddha, masyarakat Indonesia jadi mengenal sistem bangunan yang lebih ber-arsitektur dibandingkan bangunan sebelumnya.
o Bidang Seni Rupa
Pada awalnya, masyarakat Nusantara mengenal seni berupa lukisan di gua-gua yang menggambarkan hewan, manusia, jari tangan, dan lain-lain. Dengan masuknya Hindu Buddha, masyarakat Indonesia dikenalkan dengan sebuah kesenian yang disebut dengan relief.
o Sistem Kalender
Sistem penanggalan atau kalender Hindu Buddha berpengaruh pada kebudayaan Indonesia yang berupa penggunaan kalender dari India bernama Saka.
jangan lupa ikuti saya ya:))