Batuan Sedimen EvaporitBatuan evaporit atau sedimen evaporit terbentuk sebagai hasil proses penguapan (evaporation) air laut. Proses penguapan air laut menjadi uap mengakibatkan tertinggalnya bahan kimia yang pada akhirnya akan menghablur apabila hampir semua kandungan air manjadi uap. Proses pembentukan garam dilakukan dengan cara ini. Proses penguapan ini memerlukan sinar matahari yang cukup lama. 1. Batuan garam (Rock salt) yang berupa halite (NaCl). 2. Batuan gipsum (Rock gypsum) yang berupa gypsum (CaSO4.2H20) 3. Travertine yang terdiri dari calcium carbonate (CaCO3), merupakan batuan karbonat. Batuan travertin umumnya terbentuk dalam gua batugamping dan juga di kawasan air panas (hot springs).Batuan Sedimen KarbonatBatuan sedimen karbonat terbentuk dari hasil proses kimiawi, dan juga proses biokimia. Kelompok batuan karbonat antara lain adalah batugamping dan dolomit. Mineral utama pembentuk batuan karbonat adalah: Kalsit (Calcite) (CaCO3) dan Dolomit (Dolomite) (CaMg(CO3)2)Nama-nama batuan karbonat:Mikrit (Micrite) (microcrystalline limestone), berbutir sangat halus, mempunyai warna kelabu cerah hingga gelap, tersusun dari lumpur karbonat (lime mud) yang juga dikenali sebagai calcilutite.Batugamping oolitik (Oolitic limestone) batugamping yang komponen utamanya terdiri dari bahan atau allokem oolit yang berbentuk bulatBatugamping berfosil (Fossiliferous limestone) merupakan batuan karbonat hasil dari proses biokimia. Fosil yang terdiri dari bahan / mineral kalsit atau dolomit merupakan bahan utama yang membentuk batuan ini.Kokina (Coquina) cangkang fosil yang tersimenChalk terdiri dari kumpulan organisme planktonic seperti coccolithophores; fizzes readily in acidBatugamping kristalin (Crystalline limestone)Travertine terbentuk dalam gua batugamping dan di daerah air panas hasil dari proses kimiaBatugamping intraklastik (intraclastic limestone), pelleted limestoneBatuan SilikaBatuan sedimen silika tersusun dari mineral silika (SiO2). Batuan ini terhasil dari proses kimiawi dan atau biokimia, dan berasal dari kumpulan organisme yang berkomposisi silika seperti diatomae, radiolaria dan sponges. Kadang-kadang batuan karbonat dapat menjadi batuan bersilika apabila terjadi reaksi kimia, dimana mineral silika mengganti kalsium karbonat. Kelompok batuan silika adalah:Diatomite, terlihat seperti kapur (chalk), tetapi tidak bereaksi dengan asam. Berasal dari organisme planktonic yang dikenal dengan diatoms (Diatomaceous Earth).Rijang (Chert), merupakan batuan yang sangat keras dan tahan terhadap proses lelehan, masif atau berlapis, terdiri dari mineral kuarsa mikrokristalin, berwarna cerah hingga gelap. Rijang dapat terbentuk dari hasil proses biologi (kelompok organisme bersilika, atau dapat juga dari proses diagenesis batuan karbonat.Batuan Organik Endapan organik terdiri daripada kumpulan material organik yang akhirnya mengeras menjadi batu. Contoh yang paling baik adalah batubara. Serpihan daun dan batang tumbuhan yang tebal dalam suatu cekungan (biasanya dikaitkan dengan lingkungan daratan), apabila mengalami tekanan yang tinggi akan termampatkan, dan akhirnya berubah menjadi bahan hidrokarbon batubara.Tabel dibawah adalah daftar nama-nama Batuan Sedimen Non-klastik (berdasarkan genesa pembentukannya).
BIOGENIK: koral, moluska, foraminifera, diatom, radiolaria. Kelompok koral, moluska dan foraminifera menghasilkan sedimen karbonat (CaCO3), sedang diatom dan radiolaria menghasilkan sedimen silika. Batuan sedimen biogenik yang dominan adalah batuan karbonat, yaitu batugamping terumbu. Batugamping terumbu adalah hasil aktifitas organisme koral. Organisme penyusun batuan ini terutama adalah koral. Organisme penyusun lainnya yang mungkin dijumpai antara lain adalah foraminifera, moluska, dan alga. Secara mineralogi, mineral penyusunnya yang utama adalah mineral karbonat, yaitu kalsit. Pada kondisi tertentu, foraminifera (batugamping foraminifera) atau moluska (batugamping moluska) atau alga (batugamping alga) dapat menjadi penyusun batuan yang dominan. Untuk sedimen silika, diatom dapat dominan sehingga membentuk diatomit, sedang radiolaria membentuk radiolarit.
Batuan Sedimen EvaporitBatuan evaporit atau sedimen evaporit terbentuk sebagai hasil proses penguapan (evaporation) air laut. Proses penguapan air laut menjadi uap mengakibatkan tertinggalnya bahan kimia yang pada akhirnya akan menghablur apabila hampir semua kandungan air manjadi uap. Proses pembentukan garam dilakukan dengan cara ini. Proses penguapan ini memerlukan sinar matahari yang cukup lama.
1. Batuan garam (Rock salt) yang berupa halite (NaCl).
2. Batuan gipsum (Rock gypsum) yang berupa gypsum (CaSO4.2H20)
3. Travertine yang terdiri dari calcium carbonate (CaCO3), merupakan batuan karbonat. Batuan travertin umumnya terbentuk dalam gua batugamping dan juga di kawasan air panas (hot springs).Batuan Sedimen KarbonatBatuan sedimen karbonat terbentuk dari hasil proses kimiawi, dan juga proses biokimia. Kelompok batuan karbonat antara lain adalah batugamping dan dolomit. Mineral utama pembentuk batuan karbonat adalah: Kalsit (Calcite) (CaCO3) dan Dolomit (Dolomite) (CaMg(CO3)2)Nama-nama batuan karbonat:Mikrit (Micrite) (microcrystalline limestone), berbutir sangat halus, mempunyai warna kelabu cerah hingga gelap, tersusun dari lumpur karbonat (lime mud) yang juga dikenali sebagai calcilutite.Batugamping oolitik (Oolitic limestone) batugamping yang komponen utamanya terdiri dari bahan atau allokem oolit yang berbentuk bulatBatugamping berfosil (Fossiliferous limestone) merupakan batuan karbonat hasil dari proses biokimia. Fosil yang terdiri dari bahan / mineral kalsit atau dolomit merupakan bahan utama yang membentuk batuan ini.Kokina (Coquina) cangkang fosil yang tersimenChalk terdiri dari kumpulan organisme planktonic seperti coccolithophores; fizzes readily in acidBatugamping kristalin (Crystalline limestone)Travertine terbentuk dalam gua batugamping dan di daerah air panas hasil dari proses kimiaBatugamping intraklastik (intraclastic limestone), pelleted limestoneBatuan SilikaBatuan sedimen silika tersusun dari mineral silika (SiO2). Batuan ini terhasil dari proses kimiawi dan atau biokimia, dan berasal dari kumpulan organisme yang berkomposisi silika seperti diatomae, radiolaria dan sponges. Kadang-kadang batuan karbonat dapat menjadi batuan bersilika apabila terjadi reaksi kimia, dimana mineral silika mengganti kalsium karbonat. Kelompok batuan silika adalah:Diatomite, terlihat seperti kapur (chalk), tetapi tidak bereaksi dengan asam. Berasal dari organisme planktonic yang dikenal dengan diatoms (Diatomaceous Earth).Rijang (Chert), merupakan batuan yang sangat keras dan tahan terhadap proses lelehan, masif atau berlapis, terdiri dari mineral kuarsa mikrokristalin, berwarna cerah hingga gelap. Rijang dapat terbentuk dari hasil proses biologi (kelompok organisme bersilika, atau dapat juga dari proses diagenesis batuan karbonat.Batuan Organik
Endapan organik terdiri daripada kumpulan material organik yang akhirnya mengeras menjadi batu. Contoh yang paling baik adalah batubara. Serpihan daun dan batang tumbuhan yang tebal dalam suatu cekungan (biasanya dikaitkan dengan lingkungan daratan), apabila mengalami tekanan yang tinggi akan termampatkan, dan akhirnya berubah menjadi bahan hidrokarbon batubara.Tabel dibawah adalah daftar nama-nama Batuan Sedimen Non-klastik (berdasarkan genesa pembentukannya).
BIOGENIK:
koral, moluska, foraminifera, diatom, radiolaria. Kelompok koral, moluska dan foraminifera menghasilkan sedimen karbonat (CaCO3), sedang diatom dan radiolaria menghasilkan sedimen silika. Batuan sedimen biogenik yang dominan adalah batuan karbonat, yaitu batugamping terumbu. Batugamping terumbu adalah hasil aktifitas organisme koral. Organisme penyusun batuan ini terutama adalah koral. Organisme penyusun lainnya yang mungkin dijumpai antara lain adalah foraminifera, moluska, dan alga. Secara mineralogi, mineral penyusunnya yang utama adalah mineral karbonat, yaitu kalsit. Pada kondisi tertentu, foraminifera (batugamping foraminifera) atau moluska (batugamping moluska) atau alga (batugamping alga) dapat menjadi penyusun batuan yang dominan. Untuk sedimen silika, diatom dapat dominan sehingga membentuk diatomit, sedang radiolaria membentuk radiolarit.