Sebutkan 4 bidang keunggulan potensi SDA hayati antar region
Didinthemasjek
1) Pertanian Indonesia sudah terkenal sejak dulu sebagai negara agraris. Tanaman yang awalnya dibudidayakan di kebun atau pekarangan (Hortikultura), berasal dari bahasa Latin: “hortus” (tanaman kebun, dan “cultura/colere”). Contohnya: tanaman sayur, buah, obat, dan bunga. Buah durian yang termasuk dalam familia Bombaceae, asalnya adalah dari daerah tropis di Asia (Malaysia) kemudian menyebar ke Asia Tenggara kemudian ke berbagai belahan dunia. Negara-negara yang menjadi pesaing Indonesia sebagai penghasil buah durian, adalah: Thailand dan Malaysia. Adapun sentra produksi durian di Indonesia, adalah: Sumatera Utara, Riau, Jambi, DI Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Kalimantan Barat. Varietas yang direkomendasikan untuk dibudidayakan, adalah: sunan, sukun, petruk, kane, sitokong, mas, matahari, dan hepe.
2) Kehutanan Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki lebih dari 17 ribu pulau yang terdiri dari 193 juta ha daratan dan 500 juta ha lautan. Selain itu, Indonesia juga menguasai 10% tumbuhan, 17% burung, 12% mamalia, 16% reptil/amphibi, dan lebih dari 25% ikan di dunia. Secara faktual, kekayaan hutan Indonesia adalah hutan tropis terbesar kedua di dunia setelah Brazil. Di samping itu, hutan di wilayah Indonesia merupakan salah satu paru-paru dunia yang berfungsi sebagai filter dalam mengurangi pemanasan global secara signifikan.
Hasil produksi utama dari hutan Indonesia adalah: kayu bulat. Kayu bulat merupakan semua kayu bulat yang ditebang atau dipanen yang dapat dijadikan sebagai bahan baku produksi pengolahan kayu hulu (IPKH). Produksi kayu bulat ini dihasilkan dari hutan alam di Indonesia melalui kegiatan perusahaan Hak Penguasaan Hutan (HPH) dan kegiatan Izin Pemanfaatan Kayu (IPK) dalam rangka pembukaan wilayah hutan, dan dari hutan tanaman lewat kegiatan perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI), dan terakhir, dari kegiatan hutan rakyat.
Kalimantan memiliki kayu yang sangat membanggakan, namanya: Kayu Ulin. Kayu ulin yang dalam bahasa Inggrisnya: Iron Wood, memiliki kekuatan seperti besi, dan kalau direndam di air maka kayu Ulin akan semakin kokoh. Kayu ulin menjadi sarana perumahan yang paling cocok untuk digunakan pada daerah rawa atau basah di pedalaman Kalimantan.
Jati merupakan sejenis pohon penghasil kayu bermutu tinggi. Pohonnya besar, berbatang lurus dan dapat tumbuh sampai mencapai tinggi 30-40 m, berdaun besar yang luruh di musim kemarau. Jati dikenal dunia dengan nama teak (bahasa Inggris). Di Indonesia, Kabupaten Blora dikenal sebagai daerah penghasil kayu jati terbaik di dunia.
Kayu jati menjadi komoditas penting di Blora, sebab 49,66% dari luas Kabupaten Blora merupakan hutan yang terbagi atas tiga kesatuan administrasi Pemangku Hutan (KPH), yaitu: KPH Randublatung, KPH Cepu, dan KPH Blora. Komoditi ini kemudian banyak diolah menjadi berbagai kerajinan masyarakat khas daerah yang tersebar diseluruh wilayah Blora.
Kita boleh berbangga sebagai masyarakat dari negara yang kaya atas sumber bahan baku kayu. Organisasi Perkayuan Tropis Internasional (International Tropical Timber Organization/ITTO), memperkirakan bahwa produksi kayu bulat Indonesia mencapai 30 juta meter kubik per tahun. Sebagai gambaran, jika ditumpuk di kapal tongkang setinggi 10 meter, diperkirakan akan dibutuhkan lebih kurang 10.000 kapal tongkang.
Hasil hutan non kayu tersebut bisa dibilang sangat menguntungkan, karena dari satu jenis saja, kita dapat memanfaatkan bagian-bagian dari suatu jenis tumbuhan tersebut baik itu daunnya, akarnya, maupun buahnya. Hasil hutan non kayu digunakan sebagai pemenuhan kebutuhan, sebagai barang-barang penghias, bahkan sebagai obat-obatan. Berikut ini adalah beberapa contoh hasil hutan non kayu beserta potensi yang dimiliki.
3) Perikanan Indonesia memiliki luas wilayah laut yang lebih besar dari jumlah luas daratan. Sektor kelautan dan perikanan Indonesia, memiliki potensi yang sangat besar dan dapat diandalkan menjadi salah satu penggerak utama perekonomian nasional. Potensi ekonomi kelautan dan perikanan Indonesia, diperkirakan mencapai 1,2 triliun dollar AS setiap tahunnya. namun demikian, potensi kelautan dan perikanan Indonesia yang baru dimanfaatkan diperkirakan masih kurang 10%. Menurut studi McKinsey Global Institute, ekonomi Indonesia diproyeksikan akan menjadi yang ke-7 dunia pada tahun 2030 dengan empat besar setor yang akan menjadi penopang utamanya, yaitu: sumber daya alam, pertanian, perikanan, dan jasa.
Indonesia sudah terkenal sejak dulu sebagai negara agraris. Tanaman yang awalnya dibudidayakan di kebun atau pekarangan (Hortikultura), berasal dari bahasa Latin: “hortus” (tanaman kebun, dan “cultura/colere”). Contohnya: tanaman sayur, buah, obat, dan bunga. Buah durian yang termasuk dalam familia Bombaceae, asalnya adalah dari daerah tropis di Asia (Malaysia) kemudian menyebar ke Asia Tenggara kemudian ke berbagai belahan dunia. Negara-negara yang menjadi pesaing Indonesia sebagai penghasil buah durian, adalah: Thailand dan Malaysia. Adapun sentra produksi durian di Indonesia, adalah: Sumatera Utara, Riau, Jambi, DI Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Kalimantan Barat. Varietas yang direkomendasikan untuk dibudidayakan, adalah: sunan, sukun, petruk, kane, sitokong, mas, matahari, dan hepe.
2) Kehutanan
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki lebih dari 17 ribu pulau yang terdiri dari 193 juta ha daratan dan 500 juta ha lautan. Selain itu, Indonesia juga menguasai 10% tumbuhan, 17% burung, 12% mamalia, 16% reptil/amphibi, dan lebih dari 25% ikan di dunia. Secara faktual, kekayaan hutan Indonesia adalah hutan tropis terbesar kedua di dunia setelah Brazil. Di samping itu, hutan di wilayah Indonesia merupakan salah satu paru-paru dunia yang berfungsi sebagai filter dalam mengurangi pemanasan global secara signifikan.
Hasil produksi utama dari hutan Indonesia adalah: kayu bulat. Kayu bulat merupakan semua kayu bulat yang ditebang atau dipanen yang dapat dijadikan sebagai bahan baku produksi pengolahan kayu hulu (IPKH). Produksi kayu bulat ini dihasilkan dari hutan alam di Indonesia melalui kegiatan perusahaan Hak Penguasaan Hutan (HPH) dan kegiatan Izin Pemanfaatan Kayu (IPK) dalam rangka pembukaan wilayah hutan, dan dari hutan tanaman lewat kegiatan perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI), dan terakhir, dari kegiatan hutan rakyat.
Kalimantan memiliki kayu yang sangat membanggakan, namanya: Kayu Ulin. Kayu ulin yang dalam bahasa Inggrisnya: Iron Wood, memiliki kekuatan seperti besi, dan kalau direndam di air maka kayu Ulin akan semakin kokoh. Kayu ulin menjadi sarana perumahan yang paling cocok untuk digunakan pada daerah rawa atau basah di pedalaman Kalimantan.
Jati merupakan sejenis pohon penghasil kayu bermutu tinggi. Pohonnya besar, berbatang lurus dan dapat tumbuh sampai mencapai tinggi 30-40 m, berdaun besar yang luruh di musim kemarau. Jati dikenal dunia dengan nama teak (bahasa Inggris). Di Indonesia, Kabupaten Blora dikenal sebagai daerah penghasil kayu jati terbaik di dunia.
Kayu jati menjadi komoditas penting di Blora, sebab 49,66% dari luas Kabupaten Blora merupakan hutan yang terbagi atas tiga kesatuan administrasi Pemangku Hutan (KPH), yaitu: KPH Randublatung, KPH Cepu, dan KPH Blora. Komoditi ini kemudian banyak diolah menjadi berbagai kerajinan masyarakat khas daerah yang tersebar diseluruh wilayah Blora.
Kita boleh berbangga sebagai masyarakat dari negara yang kaya atas sumber bahan baku kayu. Organisasi Perkayuan Tropis Internasional (International Tropical Timber Organization/ITTO), memperkirakan bahwa produksi kayu bulat Indonesia mencapai 30 juta meter kubik per tahun. Sebagai gambaran, jika ditumpuk di kapal tongkang setinggi 10 meter, diperkirakan akan dibutuhkan lebih kurang 10.000 kapal tongkang.
Hasil hutan non kayu tersebut bisa dibilang sangat menguntungkan, karena dari satu jenis saja, kita dapat memanfaatkan bagian-bagian dari suatu jenis tumbuhan tersebut baik itu daunnya, akarnya, maupun buahnya. Hasil hutan non kayu digunakan sebagai pemenuhan kebutuhan, sebagai barang-barang penghias, bahkan sebagai obat-obatan. Berikut ini adalah beberapa contoh hasil hutan non kayu beserta potensi yang dimiliki.
3) Perikanan
Indonesia memiliki luas wilayah laut yang lebih besar dari jumlah luas daratan. Sektor kelautan dan perikanan Indonesia, memiliki potensi yang sangat besar dan dapat diandalkan menjadi salah satu penggerak utama perekonomian nasional. Potensi ekonomi kelautan dan perikanan Indonesia, diperkirakan mencapai 1,2 triliun dollar AS setiap tahunnya. namun demikian, potensi kelautan dan perikanan Indonesia yang baru dimanfaatkan diperkirakan masih kurang 10%. Menurut studi McKinsey Global Institute, ekonomi Indonesia diproyeksikan akan menjadi yang ke-7 dunia pada tahun 2030 dengan empat besar setor yang akan menjadi penopang utamanya, yaitu: sumber daya alam, pertanian, perikanan, dan jasa.