Sebutkan 3 manfaat ilmu biologi dalam bidang makanan dan beri contohnya !
labirin15
Pengolahan Bahan Makanan yang memanfaatkan mikrorganisme dalam pembuatannya secara umum dapat digolongkan kedalam dua produk, yaitu pengolahan produk susu dan pengolahan produk non – susu. 2.2.1 Pengolahan produk susu Susu dapat diolah menjadi bentuk- bentuk baru, seperti yoghurt, keju, dan mentega. 1) Yoghurt Untuk membuat yoghurt, susu dipasteurisasi terlebih dahulu, selanjutnya sebagian besar lemak dibuang. Mikroorganisme yang berperan dalam pembuatan yoghurt, yaitu Lactobacillus bulgaricusdan Streptococcus thermophillus. Kedua bakteri tersebut ditambahkan pada susu dengan jumlah yang seimbang, selanjutnya disimpan selama ± 5 jam pada temperatur 45oC. Selama penyimpanan tersebut pH akan turun menjadi 4,0 sebagai akibat dari kegiatan bakteri asam laktat. Selanjutnya susu didinginkan dan dapat diberi cita rasa. 2) Keju Dalam pembuatan keju digunakan bakteri asam laktat, yaitu Lactobacillus dan Streptococcus. Bakteri tersebut berfungsi memfermentasikan laktosa dalam susu menjadi asam laktat. Proses pembuatan keju diawali dengan pemanasan susu dengan suhu 90 o C atau dipasteurisasi, kemudian didinginkan sampai30 o C. Selanjutnya bakteri asam laktat dicampurkan. Akibat dari kegiatan bakteri tersebut pH menurun dan susu terpisah menjadi cairan whey dan dadih padat, kemudian ditambahkan enzim renin dari lambung sapi muda untuk mengumpulkan dadih. Enzim renin dewasa ini telah digantikan dengan enzim buatan, yaitu klimosin. Dadih yang terbentuk selanjutnya dipanaskan pada temperature 32 o C – 420 o C dan ditambah garam, kemudian ditekan untuk membuang air dan disimpan agar matang. Adapun whey yang terbentuk diperas lalu digunakan untuk makanan sapi. 3) Mentega Pembuatan mentega menggunakan mikroorganisme Streptococcus lactis dan Lectonostoceremoris. Bakteri- bakteri tersebut membentuk proses pengasaman. Selanjutnya, susu diberi cita rasa tertentu dan lemak mentega dipisahkan. Kemudian lemak mentega diaduk untuk menghasilkan mentega yang siap dimakan.
memanfaatkan mikrorganisme dalam
pembuatannya secara umum dapat
digolongkan kedalam dua produk, yaitu
pengolahan produk susu dan
pengolahan produk non – susu.
2.2.1 Pengolahan produk susu
Susu dapat diolah menjadi bentuk-
bentuk baru, seperti yoghurt, keju, dan
mentega.
1) Yoghurt
Untuk membuat yoghurt, susu
dipasteurisasi terlebih dahulu,
selanjutnya sebagian besar lemak
dibuang. Mikroorganisme yang
berperan dalam pembuatan yoghurt,
yaitu Lactobacillus bulgaricusdan
Streptococcus thermophillus. Kedua
bakteri tersebut ditambahkan pada susu
dengan jumlah yang seimbang,
selanjutnya disimpan selama ± 5 jam
pada temperatur 45oC. Selama
penyimpanan tersebut pH akan turun
menjadi 4,0 sebagai akibat dari
kegiatan bakteri asam laktat.
Selanjutnya susu didinginkan dan dapat
diberi cita rasa.
2) Keju
Dalam pembuatan keju digunakan
bakteri asam laktat, yaitu Lactobacillus
dan Streptococcus. Bakteri tersebut
berfungsi memfermentasikan laktosa
dalam susu menjadi asam laktat. Proses
pembuatan keju diawali dengan
pemanasan susu dengan suhu 90 o C atau
dipasteurisasi, kemudian didinginkan
sampai30 o C. Selanjutnya bakteri asam
laktat dicampurkan. Akibat dari
kegiatan bakteri tersebut pH menurun
dan susu terpisah menjadi cairan whey
dan dadih padat, kemudian
ditambahkan enzim renin dari
lambung sapi muda untuk
mengumpulkan dadih. Enzim renin
dewasa ini telah digantikan dengan
enzim buatan, yaitu klimosin. Dadih
yang terbentuk selanjutnya dipanaskan
pada temperature 32 o C – 420 o C dan
ditambah garam, kemudian ditekan
untuk membuang air dan disimpan
agar matang. Adapun whey yang
terbentuk diperas lalu digunakan untuk
makanan sapi.
3) Mentega
Pembuatan mentega menggunakan
mikroorganisme Streptococcus lactis
dan Lectonostoceremoris. Bakteri-
bakteri tersebut membentuk proses
pengasaman. Selanjutnya, susu diberi
cita rasa tertentu dan lemak mentega
dipisahkan. Kemudian lemak mentega
diaduk untuk menghasilkan mentega
yang siap dimakan.