Sebutkan 2 contoh keanekaragaman flora di wilayah Indonesia bagian timur beserta potensinya !
ATHARZAYDAN21
Keanekaragaman Flora di Indonesia Bagian Timur
Wilayah Indonesia bagian timur atau yang disebut juga kelompok indo-australian meliputi pulau Maluku dan Papua. Keanekaragaman flora di Indonesia bagian timur mempunyai karakteristik sebagai berikut :
Memiliki kemiripan dengan jenis flora di benua Australia Ketinggian pohon yang ada di hutannya lebih rendah dari yang ada di Indonesia bagian barat. Terdapat banyak semak belukar Pepohonannya masih jarang Hanya terdapat sedikit jenis meranti-merantian Terdapat hutan putih Banyak terdapat pohon sagu Tidak terdapat jenis nangka Di wilayah Indonesia bagian timur juga terdapat flora endemik, yaitu tumbuhan matoa (Pometia Pinnata) yang terdapat di Papua. Matoa adalah sejenis rambutan khas Papua yang memiliki rasa manis dan tidak ada rambut di kulit buahnya.
Indonesia memang memiliki kekayaan hayati yang tinggi. Namun diperkirakan baru sekitar 10 % saja yang sudah dimanfaatkan. Baik sebagai bahan pangan, tanaman hias, obat herbal, bahan bangunan, bahan industri dan sebagainya.
Ironisnya, dengan kekayaan hayati yang sedemikiannya sayangnya belum bisa optimal membudidayakannya. Makanan pokok yang secara teknis dapat dibudidayakan dari dalam negeri justru didatangkan dari luar. Misalnya beras, kentang, wortel dan sebagainya. Kebiasaan masyarakat indonesia yang kurang bisa menikmati hasil pangan yang beragam juga menjadi salah satu masalah. Misalnya saja nasi (dari tumbuhan padi) sebenarnya kandungan nutrisi bisa disubtitusikan dengan jagung atau ubi. Tapi masyarakat kita belum terbiasa menikmati makanan pokok selain nasi.
Selain itu masih ada masalah lain yang menyebabkan masalah pada keanekaragaman flora di Indonesia. Yaitu pengalihan fungsi hutan menjadi hutan industri. Seringkali pengalihan ini dilakukan dengan cara membabi buta. Makanya setiap tahun selalu saja terjadi kebakaran hutan. Kebakaran hutan yang disebabkan oleh oknum tertentu ini bukan hanya merusak ekositem hutan, tapi juga berkemungkinan memunahkan tumbuhan langka yang dilindungi. Pengalihan ini juga menyebabkan keanekaragaman flora Indonesia berkurang. Misalnya hutan di provinsi Riau yang dijadikan perkebuna sawit.
Wilayah Indonesia bagian timur atau yang disebut juga kelompok indo-australian meliputi pulau Maluku dan Papua. Keanekaragaman flora di Indonesia bagian timur mempunyai karakteristik sebagai berikut :
Memiliki kemiripan dengan jenis flora di benua Australia
Ketinggian pohon yang ada di hutannya lebih rendah dari yang ada di Indonesia bagian barat.
Terdapat banyak semak belukar
Pepohonannya masih jarang
Hanya terdapat sedikit jenis meranti-merantian
Terdapat hutan putih
Banyak terdapat pohon sagu
Tidak terdapat jenis nangka
Di wilayah Indonesia bagian timur juga terdapat flora endemik, yaitu tumbuhan matoa (Pometia Pinnata) yang terdapat di Papua. Matoa adalah sejenis rambutan khas Papua yang memiliki rasa manis dan tidak ada rambut di kulit buahnya.
Indonesia memang memiliki kekayaan hayati yang tinggi. Namun diperkirakan baru sekitar 10 % saja yang sudah dimanfaatkan. Baik sebagai bahan pangan, tanaman hias, obat herbal, bahan bangunan, bahan industri dan sebagainya.
Ironisnya, dengan kekayaan hayati yang sedemikiannya sayangnya belum bisa optimal membudidayakannya. Makanan pokok yang secara teknis dapat dibudidayakan dari dalam negeri justru didatangkan dari luar. Misalnya beras, kentang, wortel dan sebagainya. Kebiasaan masyarakat indonesia yang kurang bisa menikmati hasil pangan yang beragam juga menjadi salah satu masalah. Misalnya saja nasi (dari tumbuhan padi) sebenarnya kandungan nutrisi bisa disubtitusikan dengan jagung atau ubi. Tapi masyarakat kita belum terbiasa menikmati makanan pokok selain nasi.
Selain itu masih ada masalah lain yang menyebabkan masalah pada keanekaragaman flora di Indonesia. Yaitu pengalihan fungsi hutan menjadi hutan industri. Seringkali pengalihan ini dilakukan dengan cara membabi buta. Makanya setiap tahun selalu saja terjadi kebakaran hutan. Kebakaran hutan yang disebabkan oleh oknum tertentu ini bukan hanya merusak ekositem hutan, tapi juga berkemungkinan memunahkan tumbuhan langka yang dilindungi. Pengalihan ini juga menyebabkan keanekaragaman flora Indonesia berkurang. Misalnya hutan di provinsi Riau yang dijadikan perkebuna sawit.
Semoga Membantu.