Untuk mengetahui daya lampu yang dihasilkan oleh motor listrik tersebut jika dipasangkan pada tegangan 200V, kita harus menggunakan rumus daya. Dalam fisika daya didefinisikan sebagai:
Daya (P) = Tegangan (V) x Arus (I)
Dalam kasus ini, kita diberikan tegangan 200V dan tidak diberikan arus. Namun, kita dapat mengetahui arus dengan menggunakan tegangan rata-rata dari motor listrik, yaitu (400+240)/2 = 320V. Kemudian kita dapat menghitung daya dengan rumus :
Daya = Tegangan x Arus = 200V x (Arus pada 320V) = (Arus pada 320V) x 200V
Dari sini kita tidak bisa mengetahui Arus pada 200V, karena kita tidak memiliki informasi mengenai arus pada tegangan 200V. Namun dapat diketahui bahwa arus akan menurun jika tegangan menurun.
Jadi, dapat diketahui bahwa untuk mengetahui daya yang dihasilkan pada tegangan 200V, informasi yang diperlukan adalah arus pada 200V, yang tidak diberikan dalam pertanyaan ini. Sehingga tidak dapat dihitung daya lampu yang dihasilkan.
Untuk mengetahui daya lampu yang dihasilkan oleh motor listrik tersebut jika dipasangkan pada tegangan 200V, kita harus menggunakan rumus daya. Dalam fisika daya didefinisikan sebagai:
Daya (P) = Tegangan (V) x Arus (I)
Dalam kasus ini, kita diberikan tegangan 200V dan tidak diberikan arus. Namun, kita dapat mengetahui arus dengan menggunakan tegangan rata-rata dari motor listrik, yaitu (400+240)/2 = 320V. Kemudian kita dapat menghitung daya dengan rumus :
Daya = Tegangan x Arus = 200V x (Arus pada 320V) = (Arus pada 320V) x 200V
Dari sini kita tidak bisa mengetahui Arus pada 200V, karena kita tidak memiliki informasi mengenai arus pada tegangan 200V. Namun dapat diketahui bahwa arus akan menurun jika tegangan menurun.
Jadi, dapat diketahui bahwa untuk mengetahui daya yang dihasilkan pada tegangan 200V, informasi yang diperlukan adalah arus pada 200V, yang tidak diberikan dalam pertanyaan ini. Sehingga tidak dapat dihitung daya lampu yang dihasilkan.