sebuah lensa cembung memiliki jarak fokus 5 cm di depan lensa tersebut ditempatkan sebuah benda yang tingginya 2 cm pada jarak 12 cm dari lensa lukiskan pembentukan bayangannya dan tentukan sifat-sifat bayangannya
Untuk melukiskan pembentukan bayangan dan menentukan sifat-sifat bayangan dari lensa cembung, kita dapat menggunakan aturan pembentukan bayangan lensa. Berikut adalah langkah-langkahnya:
1. Tentukan fokus lensa: Dalam kasus ini, jarak fokus lensa adalah 5 cm. Karena lensa cembung, fokusnya positif (+5 cm).
2. Tentukan posisi benda: Benda ditempatkan pada jarak 12 cm dari lensa. Karena benda ditempatkan di depan lensa, posisinya juga positif (+12 cm).
3. Tentukan jenis bayangan: Bayangan yang dihasilkan oleh lensa cembung dapat berupa bayangan nyata atau bayangan semu. Untuk menentukan jenis bayangan, kita perlu menghitung jarak bayangan (v) menggunakan rumus lensa:
1/f = 1/v - 1/u
Di mana:
f = fokus lensa (5 cm)
v = jarak bayangan (belum diketahui)
u = jarak benda (-12 cm)
Menggantikan nilai-nilai yang diketahui:
1/5 = 1/v - 1/-12
Dalam persamaan di atas, perhatikan tanda minus (-) di depan 12 cm karena benda ditempatkan di depan lensa.
Dengan melakukan perhitungan, kita dapat menemukan nilai v. Bayangan akan nyata jika v positif (+), sedangkan bayangan akan semu jika v negatif (-).
4. Hitung besarnya pembesaran bayangan (magnifikasi): Pembesaran (m) didefinisikan sebagai perbandingan tinggi bayangan (h') dengan tinggi benda (h). Untuk lensa tipis, pembesaran dapat dihitung menggunakan rumus:
m = -v/u
Di mana:
m = pembesaran (belum diketahui)
v = jarak bayangan (diperoleh pada langkah sebelumnya)
u = jarak benda (-12 cm)
Menggantikan nilai-nilai yang diketahui:
m = -v/(-12)
Dengan melakukan perhitungan, kita dapat menemukan nilai m.
Setelah langkah-langkah ini selesai, kita dapat melukiskan pembentukan bayangan dan menentukan sifat-sifat bayangan dengan menggunakan nilai-nilai yang telah dihitung.
Jawaban:
Untuk melukiskan pembentukan bayangan dan menentukan sifat-sifat bayangan dari lensa cembung, kita dapat menggunakan aturan pembentukan bayangan lensa. Berikut adalah langkah-langkahnya:
1. Tentukan fokus lensa: Dalam kasus ini, jarak fokus lensa adalah 5 cm. Karena lensa cembung, fokusnya positif (+5 cm).
2. Tentukan posisi benda: Benda ditempatkan pada jarak 12 cm dari lensa. Karena benda ditempatkan di depan lensa, posisinya juga positif (+12 cm).
3. Tentukan jenis bayangan: Bayangan yang dihasilkan oleh lensa cembung dapat berupa bayangan nyata atau bayangan semu. Untuk menentukan jenis bayangan, kita perlu menghitung jarak bayangan (v) menggunakan rumus lensa:
1/f = 1/v - 1/u
Di mana:
f = fokus lensa (5 cm)
v = jarak bayangan (belum diketahui)
u = jarak benda (-12 cm)
Menggantikan nilai-nilai yang diketahui:
1/5 = 1/v - 1/-12
Dalam persamaan di atas, perhatikan tanda minus (-) di depan 12 cm karena benda ditempatkan di depan lensa.
Dengan melakukan perhitungan, kita dapat menemukan nilai v. Bayangan akan nyata jika v positif (+), sedangkan bayangan akan semu jika v negatif (-).
4. Hitung besarnya pembesaran bayangan (magnifikasi): Pembesaran (m) didefinisikan sebagai perbandingan tinggi bayangan (h') dengan tinggi benda (h). Untuk lensa tipis, pembesaran dapat dihitung menggunakan rumus:
m = -v/u
Di mana:
m = pembesaran (belum diketahui)
v = jarak bayangan (diperoleh pada langkah sebelumnya)
u = jarak benda (-12 cm)
Menggantikan nilai-nilai yang diketahui:
m = -v/(-12)
Dengan melakukan perhitungan, kita dapat menemukan nilai m.
Setelah langkah-langkah ini selesai, kita dapat melukiskan pembentukan bayangan dan menentukan sifat-sifat bayangan dengan menggunakan nilai-nilai yang telah dihitung.