Satu minggu lagi Tono akan merayakan Hari Raya Idul Fitri. Tono sudah tidak sabar lagi menantikan hari
bahagia tersebut. Hati Tono tambah gembira karena sore nanti akan diajak Orang Tuanya untuk membeli baju baru untuk
lebaran. Tono sudah berangan-angan tentang baju yang akan dibelinya nanti sore.
Saat yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba, setelah shalat ‘ ashar Tono dan Orang Tuanya sudah siap berangkat
untuk membeli baju. Tidak ketinggalan Kiki, yaitu adik Tono juga ikut.
Setelah sampai di Pasar Gede, Tono dan Kiki langsung memilih baju yang mereka inginkan. Tono membeli dua
buah baju dan Kiki pun membeli dua buah baju. Sebenarnya Tono ingin membeli sebuah baju lagi, tetapi Ibunya sudah
membatasi kalau mereka hanya boleh membeli dua buah baju saja.
“ Ibu, sebenarnya aku ingin membeli satu baju lagi, itu lho yang warnanya merah.” Rengek Tono untuk
merayu Ibunya.
“ Ton, Ibu kan sudah bilang kalau kamu hanya boleh membeli dua buah baju saja. Lagi pula kamu kan masih
punya baju di almari yang belum pernah kamu pakai.” Jawab Ibunya sambil menasihati.
“ Ia Ton, dua buah baju kan sudah cukup banyak. Lihat adikmu Kiki, dia ngga rewel seperti kamu. Yang
penting kamu harus bisa penuh puasanya alias ngga boleh bolong, kan tinggal seminggu lagi lho!” Celetuk Ayah dengan
senyuman.
“ Ia, Tono nurut sama Ayah dan Ibu. Maafkan sikap Tono ya?”
“ Ia Ton, kamu memang anak baik.” Jawab Ayah dan Ibu serempak.
Keesokan harinya Tono bercerita kepada teman-temannya disekolah. Teman-temannya juga menceritakan hal
yang sama, yaitu baju baru mereka masing-masing. Namun, ada satu anak yang kelihatan murung dan kurang semangat.
Anak itu bernama Budi.
Budi yaitu teman sebangku Tono, anaknya suka menolong dan pintar pula. Budi merupakan juara kelas di SD
Tani Makmur. Tono dan Budi sekarang duduk di kelas 5 SD. Tono agak heran mengapa hari ini Budi terlihat murung
terus, biasanya Ia selalu ceria.
“ Bud, hari ini aku lihat kamu kok murung terus tidak seperti biasanya. Apa kamu lagi ada masalah?”
“ Ngga kok Ton, Aku baik-baik saja.” Jawab Budi dengan gugup.
“ Bud, kalau ada masalah ceritain saja padaku. Kita kan sudah berteman sejak kelas satu SD, kita juga dari dulu
duduk satu bangku. Ayo ceritakan masalahmu padaku jangan malu-malu!” desak Tono secara halus.
Akhirnya Budi menceritakan masalah yang sedang dihadapinya. Budi mengatakan bahwa dia sedih karena
belum memiliki baju baru untuk lebaran sebab Orang Tua Budi tidak memiliki uang yang cukup untuk membeli baju baru.
Budi juga bercerita pada Tono, bahwa kedua adiknya yang bernama Sela dan Fino juga merengek minta
dibelikan baju baru. Budi juga menceritakan Ayahnya yang baru saja di PHK karena pabrik tempat Ayah Budi bekerja
bangkrut.
Mendengar cerita itu Tono merasa kasihan dan langsung terpaku membayangkan seandainya dia menjadi Budi,
pasti akan sedih sekali. Setelah pulang pun Tono masih memikirkan apa yang diceritakan Budi tadi di sekolahTono bolak balik berpikir untuk menemukan cara membantu Budi supaya bisa tersenyum kembali seperti
sediakala. Akhirnya Tono memutuskan untuk memberikan satu stel baju yang baru dibelinya kemarin. Tono juga ingin
memberikan dua buah bajunya yang jarang dipakai buat adik Budi, yaitu Sela dan Fino.
Sebelum memberikan langsung kepada Budi, Tono terlebih dulu meminta izin pada Ayah dan Ibu.
“ Bu, Tono mau memberikan satu stel baju baruku kepada Budi, dan dua buah baju yang ada di almari juga
akan Tono berikan untuk Adiknya Budi. Budi sudah bercerita pada Tono, bahwa Ayahnya di PHK sehingga kedua Orang
tuanya tidak bisa membelikan baju baru. Boleh ya Bu, boleh ya Ayah?”
“ Ia boleh saja Ton, Ibu malah bangga pada kamu, berarti kamu memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi.”
Jawab Ibu dengan senyum bangganya.
“ Ia Ton, Ayah sangat mengizinkan. Berarti puasamu selama ini membuat kamu lebih peka pada orang lain,
dan dengan puasa kamu juga berlatih selalu berbuat baik. Anak Ayah memang nomor satu.” Jawab Ayah sambil
membelai rambut Tono.
Setelah mendapat izin dari Ayah dan Ibu, Tono langsung pergi ke rumah Budi naik sepeda. Setelah sampai di
rumah Budi, Tono disambut dengan ramah oleh keluarganya Budi. Dan Tono mengatakan maksud kedatangannya, yaitu
untuk memberikan baju untuk Budi dan kedua adiknya.
Suasana haru menyelimuti keluarga Budi. Bahkan Orang Tua Budi meneteskan airmata sambil mengucapkan
terima kasih. Tono pun ikut-ikutan meneteskan air mata. Budi dan kedua adiknya tampak bahagia dan dapat tersenyum
kembali seperdi biasanya.
“ Alhamdulillah dapat baju baru.” Ucap Budi sambil menatap ke arah Tono.
***
Berdasarkan cerita pendek tersebut maka:
1. Tentukan struktur cerita pendek tersebut!
2. Jelaskan ciri-ciri kebahasaan yang terdapat dalam cerita pendek tersebut!
3. Cerita pendek di atas merupakan salah satu contoh cerita pendek yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Buatlah
cerita pendek berdasarkan pengalaman yang pernah dilihat atau pernah dialami berdasarkan pengalamanmu!