1.Ayah mengendarai mobil selama 10 menet menempuh Jarak 2.4 km Berapakah kecepatan yang di kendarai ayah ? (nyatakan dalam Satuan m/s) 2. Seorang Pengendara sepeda menempuh jarak 150 meter dalam I ment Hitunglah berapa kelajuan Pengendara Sepeda tersebut? 3 Andi berlari ke kanan sejauh 800 meter lalu berbalik arah ke kiri Sejauh 200 meter jika waktu yang di butuhkan adalah 60 sekon hitunglah berapa kecepatan Andi berlari ? 4 Sebuah mobil melaju dengan kecepatan awal 10 m/s selama 305 dengan Percepatan 10 m/s² hitunglah berapa kecepatan akhirnya? 5. Jelaskan secara rinci apakah yang dimaksud gaya dan resultan Jayal 6. Jelaskan beberapa sifat-sifat gaya! 7. Jelaskan Jenis-jenis gaya berdasarkan Penyebabnya dan jenis-jenis gaya berdasarkan sifatnya? 8. Jelaskan bunyi Hukum l newton dan berikan contoh Penerapan Hukum newton dalam kehidupan sehari-hari beserta gambarnya! 9.Jelaskan bunyi hukum 1 Newton dan tuliskan rumusnya? serta berikan contoh penerapan hukum 2 Newton dalam kehidupan sehari-hari beserta gambarnya? 10.Jelaskan bunyi hukum 3 Newton dan berikan contoh penerapan hukum 3 Newton beserta gambarnya?
1. Untuk mencari kecepatan yang dikendarai Ayah, kita perlu menggunakan rumus kecepatan:
Kecepatan = Jarak / Waktu
Kecepatan = 2.4 km / 10 menit
Kita perlu mengonversi jarak ke satuan meter dan waktu ke satuan detik.
Kecepatan = 2400 m / 600 s
Kecepatan = 4 m/s
2. Kecepatan Pengendara Sepeda dapat dihitung dengan rumus yang sama:
Kecepatan = Jarak / Waktu
Kecepatan = 150 m / 60 detik
Kecepatan = 2.5 m/s
3. Untuk menghitung kecepatan Andi berlari, kita perlu menghitung total jarak yang ditempuh dan waktu yang dibutuhkan, lalu menggunakan rumus kecepatan:
Kecepatan = Jarak / Waktu
Total jarak = 800 m + 200 m = 1000 m
Waktu = 60 detik
Kecepatan = 1000 m / 60 detik
Kecepatan = 16.67 m/s (diambil dua angka di belakang koma)
4. Untuk mencari kecepatan akhir mobil, kita dapat menggunakan rumus kecepatan akhir dalam gerak lurus beraturan (GLB):
Kecepatan akhir = Kecepatan awal + (Percepatan x Waktu)
Kecepatan awal = 10 m/s
Percepatan = 10 m/s²
Waktu = 3.05 detik
Kecepatan akhir = 10 m/s + (10 m/s² x 3.05 s)
Kecepatan akhir = 10 m/s + 30.5 m/s
Kecepatan akhir = 40.5 m/s
5. Gaya adalah interaksi antara dua objek yang menyebabkan perubahan keadaan objek tersebut. Resultan gaya adalah hasil penjumlahan dan pengurangan semua gaya yang bekerja pada suatu objek.
6. Beberapa sifat-sifat gaya antara lain:
- Arah: Gaya memiliki arah yang ditentukan oleh garis aksi dan arah tindakannya.
- Besar: Gaya memiliki besaran yang dapat diukur dengan satuan Newton (N).
- Interaksi: Gaya selalu timbul karena adanya interaksi antara dua objek.
- Vektor: Gaya adalah besaran vektor, yang berarti memiliki magnitudo dan arah.
7. Jenis-jenis gaya berdasarkan penyebabnya:
- Gaya Gravitasi: Gaya tarik-menarik antara benda dengan massa, seperti gaya yang menarik benda ke arah bumi.
- Gaya Listrik: Gaya tarik-menarik atau tolak-menolak antara benda bermuatan listrik.
- Gaya Magnetik: Gaya tarik-menarik atau tolak-menolak antara benda yang memiliki sifat magnet.
Jenis-jenis gaya berdasarkan sifatnya:
- Gaya Sentripetal: Gaya yang mengarah ke pusat lingkaran dalam gerakan melingkar.
- Gaya Gesekan: Gaya yang muncul akibat kontak antara permukaan benda yang menyebabkan hambatan gerak.
8. Hukum I Newton (Inersia): Suatu benda akan tetap dalam keadaan diam atau bergerak lurus beraturan dengan kecepatan tetap, kecuali ada gaya eksternal yang bekerja pada benda tersebut.
Contoh penerapan: Ketika mobil berhenti mendadak, penumpang akan terdorong ke depan karena inersia mereka.
9. Hukum II Newton (Gaya dan Percepatan): Besar percepatan suatu benda sebanding dengan besar gaya yang bekerja pada benda tersebut dan berbanding terbalik dengan massa benda.
Rumus: F = m * a (Gaya = massa x percepatan)
Contoh penerapan: Saat mendorong gerobak dengan tenaga yang sama, gerobak yang lebih berat akan mendapatkan percepatan lebih kecil dibandingkan gerobak yang lebih ringan.
10. Hukum III Newton (Aksi dan Reaksi): Setiap gaya aksi akan selalu diimbangi oleh gaya reaksi dengan besar yang sama, tetapi arahnya berlawanan.
Contoh penerapan: Saat berenang, jika kita mendorong air ke belakang dengan tangan kita (aksi), air akan memberi gaya reaksi ke depan sehingga kita bisa berenang maju (reaksi).
1. Untuk mencari kecepatan yang dikendarai Ayah, kita perlu menggunakan rumus kecepatan:
Kecepatan = Jarak / Waktu
Kecepatan = 2.4 km / 10 menit
Kita perlu mengonversi jarak ke satuan meter dan waktu ke satuan detik.
Kecepatan = 2400 m / 600 s
Kecepatan = 4 m/s
2. Kecepatan Pengendara Sepeda dapat dihitung dengan rumus yang sama:
Kecepatan = Jarak / Waktu
Kecepatan = 150 m / 60 detik
Kecepatan = 2.5 m/s
3. Untuk menghitung kecepatan Andi berlari, kita perlu menghitung total jarak yang ditempuh dan waktu yang dibutuhkan, lalu menggunakan rumus kecepatan:
Kecepatan = Jarak / Waktu
Total jarak = 800 m + 200 m = 1000 m
Waktu = 60 detik
Kecepatan = 1000 m / 60 detik
Kecepatan = 16.67 m/s (diambil dua angka di belakang koma)
4. Untuk mencari kecepatan akhir mobil, kita dapat menggunakan rumus kecepatan akhir dalam gerak lurus beraturan (GLB):
Kecepatan akhir = Kecepatan awal + (Percepatan x Waktu)
Kecepatan awal = 10 m/s
Percepatan = 10 m/s²
Waktu = 3.05 detik
Kecepatan akhir = 10 m/s + (10 m/s² x 3.05 s)
Kecepatan akhir = 10 m/s + 30.5 m/s
Kecepatan akhir = 40.5 m/s
5. Gaya adalah interaksi antara dua objek yang menyebabkan perubahan keadaan objek tersebut. Resultan gaya adalah hasil penjumlahan dan pengurangan semua gaya yang bekerja pada suatu objek.
6. Beberapa sifat-sifat gaya antara lain:
- Arah: Gaya memiliki arah yang ditentukan oleh garis aksi dan arah tindakannya.
- Besar: Gaya memiliki besaran yang dapat diukur dengan satuan Newton (N).
- Interaksi: Gaya selalu timbul karena adanya interaksi antara dua objek.
- Vektor: Gaya adalah besaran vektor, yang berarti memiliki magnitudo dan arah.
7. Jenis-jenis gaya berdasarkan penyebabnya:
- Gaya Gravitasi: Gaya tarik-menarik antara benda dengan massa, seperti gaya yang menarik benda ke arah bumi.
- Gaya Listrik: Gaya tarik-menarik atau tolak-menolak antara benda bermuatan listrik.
- Gaya Magnetik: Gaya tarik-menarik atau tolak-menolak antara benda yang memiliki sifat magnet.
Jenis-jenis gaya berdasarkan sifatnya:
- Gaya Sentripetal: Gaya yang mengarah ke pusat lingkaran dalam gerakan melingkar.
- Gaya Gesekan: Gaya yang muncul akibat kontak antara permukaan benda yang menyebabkan hambatan gerak.
8. Hukum I Newton (Inersia): Suatu benda akan tetap dalam keadaan diam atau bergerak lurus beraturan dengan kecepatan tetap, kecuali ada gaya eksternal yang bekerja pada benda tersebut.
Contoh penerapan: Ketika mobil berhenti mendadak, penumpang akan terdorong ke depan karena inersia mereka.
9. Hukum II Newton (Gaya dan Percepatan): Besar percepatan suatu benda sebanding dengan besar gaya yang bekerja pada benda tersebut dan berbanding terbalik dengan massa benda.
Rumus: F = m * a (Gaya = massa x percepatan)
Contoh penerapan: Saat mendorong gerobak dengan tenaga yang sama, gerobak yang lebih berat akan mendapatkan percepatan lebih kecil dibandingkan gerobak yang lebih ringan.
10. Hukum III Newton (Aksi dan Reaksi): Setiap gaya aksi akan selalu diimbangi oleh gaya reaksi dengan besar yang sama, tetapi arahnya berlawanan.
Contoh penerapan: Saat berenang, jika kita mendorong air ke belakang dengan tangan kita (aksi), air akan memberi gaya reaksi ke depan sehingga kita bisa berenang maju (reaksi).