aryawankrisna
Troposfer Troposfer merupakan lapisan terbawah dari atmosfer. Ketebalan rata-ratanya 12 km, ketinggian dikhatulistiwa antara 0 – 16 km sedangkan di wilayah kutub berkisar antara 0 -8 km dan 4/5 dari massa udara terdapat pada lapisan troposfer. Semakin tinggi lapisan udara, suhunya semakin turun hingga mencapai -60°C. Setengah dari ketinggiannya terdapat awan dan di lapisan ini seluruh gejala-gejala cuaca terjadi. Pada troposfer setiap naik di atmosfer 100 meter maka temperatur akan turun 0,5°C (khusus Indonesia 0,6°C), terdapat lapisan peralihan antara troposfer dengan stratosfer yang disebut tropopause yang berketebalan ± 2 km
Stratosfer (lapisan yang berlapis) Stratosfer terletak pada ketinggian antara 18 sampai 49 km dari permukaan bumi. Didalamnya terdapat molekul gas yang tidak terpakai di troposfer.Lapisan bawahnya sampai ketinggian 35 km mengandung nitrogen yang bila turun ke troposfer dan terkena petir akan mengalami oksidasi nitrat dan dapat membantu pembentukan hujan. Lapisan atasnya mengandung ozon yang berguna untuk menyerap sinar ultraviolet sehingga memungkinkan kehidupan di bumi. Temperatur di lapisan bawah stratosfer dapat naik sampai 55°C. Lapisan bawah ini sering disebut sebagai lapisan Isotermis.
Mesosfer (campuran) Mesosfer terletak pada ketinggian 49 – 82 km. Pada mesosfer semakin naik maka suhu akan turun mencolok hingga – 73°C, diketinggian 80 km disebut lapisan hangat (dilapisan inilah terbakarnya meteor yang tidak habis terbakar di eksosfer saat bergesekan dengan atmosfer bumi)
Termosfer (disebut juga lapisan ionosfer) Termosfer terdapat pada ketinggian antara 82 – 800 km. Pada lapisan ini semakin tinggi maka suhu akan naik hingga mencapai 1232°C pada ketinggian 480 km. Perbedaan suhu antara siang dengan sore bisa mencapai ratusan derajat celcius, terdapat juga aurora dan awan pijar malam hari kadang berkilauan pada waktu pagi dan sore dari korona Matahari yang kemudian teralirkan ke kedua kutub bumi. Pada lapisan ini terdapat lapisan ionosfer di ketinggian 80 sampai dengan 360 km yang merupakan lapisan terjadinya ionisasi. Partikel ion yang terbentuk berfungsi sebagai pemantul gelombang suara dan cahaya dari bumi, yang disebut juga Appleton (lapisan F) dalam bentuk gelombang radio,
Troposfer merupakan lapisan terbawah dari atmosfer. Ketebalan rata-ratanya 12 km, ketinggian dikhatulistiwa antara 0 – 16 km sedangkan di wilayah kutub berkisar antara 0 -8 km dan 4/5 dari massa udara terdapat pada lapisan troposfer. Semakin tinggi lapisan udara, suhunya semakin turun hingga mencapai -60°C. Setengah dari ketinggiannya terdapat awan dan di lapisan ini seluruh gejala-gejala cuaca terjadi. Pada troposfer setiap naik di atmosfer 100 meter maka temperatur akan turun 0,5°C (khusus Indonesia 0,6°C), terdapat lapisan peralihan antara troposfer dengan stratosfer yang disebut tropopause yang berketebalan ± 2 km
Stratosfer (lapisan yang berlapis)
Stratosfer terletak pada ketinggian antara 18 sampai 49 km dari permukaan bumi. Didalamnya terdapat molekul gas yang tidak terpakai di troposfer.Lapisan bawahnya sampai ketinggian 35 km mengandung nitrogen yang bila turun ke troposfer dan terkena petir akan mengalami oksidasi nitrat dan dapat membantu pembentukan hujan. Lapisan atasnya mengandung ozon yang berguna untuk menyerap sinar ultraviolet sehingga memungkinkan kehidupan di bumi. Temperatur di lapisan bawah stratosfer dapat naik sampai 55°C. Lapisan bawah ini sering disebut sebagai lapisan Isotermis.
Mesosfer (campuran)
Mesosfer terletak pada ketinggian 49 – 82 km. Pada mesosfer semakin naik maka suhu akan turun mencolok hingga – 73°C, diketinggian 80 km disebut lapisan hangat (dilapisan inilah terbakarnya meteor yang tidak habis terbakar di eksosfer saat bergesekan dengan atmosfer bumi)
Termosfer (disebut juga lapisan ionosfer)
Termosfer terdapat pada ketinggian antara 82 – 800 km. Pada lapisan ini semakin tinggi maka suhu akan naik hingga mencapai 1232°C pada ketinggian 480 km. Perbedaan suhu antara siang dengan sore bisa mencapai ratusan derajat celcius, terdapat juga aurora dan awan pijar malam hari kadang berkilauan pada waktu pagi dan sore dari korona Matahari yang kemudian teralirkan ke kedua kutub bumi. Pada lapisan ini terdapat lapisan ionosfer di ketinggian 80 sampai dengan 360 km yang merupakan lapisan terjadinya ionisasi. Partikel ion yang terbentuk berfungsi sebagai pemantul gelombang suara dan cahaya dari bumi, yang disebut juga Appleton (lapisan F) dalam bentuk gelombang radio,