3. memiliki rangkaian peristiwa tentang kejadian sebab-akibat yang alur nya maju untuk mencapai puncak atau akhir cerita.
4. fabel menggunakan latar alam seperti hutan, sungai, kolam, dan lainnya.
5.Gaya penceritaan menggunakan sudut pandang orang ke tiga/dia-an.
6.ciri bahasa yang digunakan dalam fabel adalah kalimat naratif/peristiwa, kalimat langsung atau dialog para tokoh, dan kata sehari-hari dalam situasi tidak formal atau bahasa percakapan.
7. jenis fabel ada yang memiliki pesan eksplisit (ada koda) dan ada fabel yang pesannya tidak di cantumkan secara eksplisit.
PENJELASAN LAINNYA
JENIS CERITA FABEL
jika dilihat watak dan latarnya, dibedakan menjadi dua yaitu, fabel alami dan fabel adaptasi. fabel alami menggunakan watak tokoh binatang dengan kondisi alam yang nyata.
misalnya kura-kura diberi watak lamban, singa buas dan ganas. lalu fabel alami menggunakan latar alam seperti hutan, singa atau gunung.
fabel adaptasi adalah fabel yang memberikan watak tokoh dengan mengubah watak asli di dunia nyata dan, memakai tempat lain sebagai latar. contohnya adalah latar di rumah, di jalan raya, atau rumah makan. Jika dilihat dari kemunculan pesan, fabel dibedakan menjadi dua yaitu fabel dengan koda dan tanpa koda. Fabel dengan koda artinya memunculkan pesan dari pengarang secara eksplisit di akhir cerita. Sebaliknya, fabel tanpa koda tidak memberikan pesan eksplisit.
STRUKTUR CERITA FABEL
Sama seperti teks lainnya, fabel memiliki struktur tersendiri. Fabel dimulai dari orientasi, menuju ke komplikasi, lalu klimaks, dan berlanjut ke resolusi serta koda.
Orientasi adalah bagian awal di suatu cerita. Di bagian ini, ada pengenalan tokoh, latar waktu, latar tempat, serta watak tokoh.
Kemudian, teks fabel dilanjutkan dengan komplikasi. Di bagian komplikasi, ada hubungan sebab dan akibat sehingga muncul masalah. Komplikasi dimulai dari saat munculnya masalah hingga masalah mencapai puncak/klimaks. Biasanya, komplikasi terjadi akibat kepribadian salah satu tokoh yang bertentangan dengan tokoh lain.
Setelah komplikasi mencapai klimaks, barulah masuk ke bagian resolusi. Masalah yang terjadi pada komplikasi dapat diselesaikan di sini. Lalu, teks fabel ditutup dengan koda yang menjelaskan pelajaran apa yang bisa diambil dari cerita tersebut. Koda bisa juga merupakan nilai moral dari pengarang yang tidak disampaikan secara eksplisit
Jawaban:
Fabel mengambil tokoh dari para binatang.
Watak tokoh para binatang digambarkan seperti watak manusia (ada yang baik dan buruk) serta bisa berbicara.
Memiliki rangkaian peristiwa tentang kejadian sebab-akibat yang alurnya maju untuk mencapai puncak atau akhir cerita
Penjelasan:
jadikan jawaban tercerdas
Jawaban:
1. fabel mengambil tokoh dari para binatang.
2.watak tokoh para binatang di gambarkan
seperti watak manusia (ada yang baik dan buruk)
serta bisa berbicara.
3. memiliki rangkaian peristiwa tentang kejadian sebab-akibat yang alur nya maju untuk mencapai puncak atau akhir cerita.
4. fabel menggunakan latar alam seperti hutan, sungai, kolam, dan lainnya.
5.Gaya penceritaan menggunakan sudut pandang orang ke tiga/dia-an.
6.ciri bahasa yang digunakan dalam fabel adalah kalimat naratif/peristiwa, kalimat langsung atau dialog para tokoh, dan kata sehari-hari dalam situasi tidak formal atau bahasa percakapan.
7. jenis fabel ada yang memiliki pesan eksplisit (ada koda) dan ada fabel yang pesannya tidak di cantumkan secara eksplisit.
PENJELASAN LAINNYA
JENIS CERITA FABEL
jika dilihat watak dan latarnya, dibedakan menjadi dua yaitu, fabel alami dan fabel adaptasi. fabel alami menggunakan watak tokoh binatang dengan kondisi alam yang nyata.
misalnya kura-kura diberi watak lamban, singa buas dan ganas. lalu fabel alami menggunakan latar alam seperti hutan, singa atau gunung.
fabel adaptasi adalah fabel yang memberikan watak tokoh dengan mengubah watak asli di dunia nyata dan, memakai tempat lain sebagai latar. contohnya adalah latar di rumah, di jalan raya, atau rumah makan. Jika dilihat dari kemunculan pesan, fabel dibedakan menjadi dua yaitu fabel dengan koda dan tanpa koda. Fabel dengan koda artinya memunculkan pesan dari pengarang secara eksplisit di akhir cerita. Sebaliknya, fabel tanpa koda tidak memberikan pesan eksplisit.
STRUKTUR CERITA FABEL
Sama seperti teks lainnya, fabel memiliki struktur tersendiri. Fabel dimulai dari orientasi, menuju ke komplikasi, lalu klimaks, dan berlanjut ke resolusi serta koda.
Orientasi adalah bagian awal di suatu cerita. Di bagian ini, ada pengenalan tokoh, latar waktu, latar tempat, serta watak tokoh.
Kemudian, teks fabel dilanjutkan dengan komplikasi. Di bagian komplikasi, ada hubungan sebab dan akibat sehingga muncul masalah. Komplikasi dimulai dari saat munculnya masalah hingga masalah mencapai puncak/klimaks. Biasanya, komplikasi terjadi akibat kepribadian salah satu tokoh yang bertentangan dengan tokoh lain.
Setelah komplikasi mencapai klimaks, barulah masuk ke bagian resolusi. Masalah yang terjadi pada komplikasi dapat diselesaikan di sini. Lalu, teks fabel ditutup dengan koda yang menjelaskan pelajaran apa yang bisa diambil dari cerita tersebut. Koda bisa juga merupakan nilai moral dari pengarang yang tidak disampaikan secara eksplisit