Bagaimana cara ilmuwan menentukan jarak antar galaksi atau antar bintang atau diameter galaksi kita? Sedangkan ilmuwan pastinya tidak mungkin mengukur dengan manual atau dengan meteran. Metode apa yang digunakan? Dan jelaskan cara kerja metode yang digunakan!
Tahun 250 Sebelum Masehi, Aristarchus sebagai orang pertama yang mengukur jarak Bumi ke Matahari. Ia menggunakan fase Bulan untuk mengukur perbandingan antara jarak Bumi-Matahari dan Bumi-Bulan.
Banyak sekali metode untuk mengukur jarak antar planet/bintang.
1.Metode Fase Bulan oleh Aristarchus
Tahun 250 Sebelum Masehi, Aristarchus sebagai orang pertama yang mengukur jarak Bumi ke Matahari. Ia menggunakan fase Bulan untuk mengukur perbandingan antara jarak Bumi-Matahari dan Bumi-Bulan. Metode pengukuran dilakukan ketika Bulan teramati setengah lingkaran dari permukaan Bumi. Pada saat itu, Matahari, Bulan, dan Bumi membentuk sudut siku-siku.
Dengan mengukur sudut dari Bumi antara Matahari dan Bulan, didapat bahwa Matahari 19 kali lebih jauh daripada jarak Bumi-Bulan dan berarti 19 kali lebih besar. Namun, perhitungan Aristarchus ini masih belum mendapatkan hasil yang akurat. Faktanya Matahari memiliki ukuran sekitar 400 kali lebih besar dari Bulan.
2.Metode Eratosthenes
Tahun 276 – 194 Sebelum Masehi, Astronom Yunani Kuno, Eratosthenes memperkirakan jarak bumi matahari yaitu 4.080.000 stadia atau 804.000.000 stadia. Kedua nilai tersebut belum diketahui pasti panjang stadia mana yang digunakan. Beberapa sumber memperkirakan bahwa stadia bernilai antara 157 meter dan 209 meter. Jika dikalikan dengan nilai 804.000.000 stadia, maka didapatkan jarak Bumi-Matahari sebesar 126 juta dan 168 juta kilometer.
Jarak yang diperoleh Eratosthenes ini cukup akurat, mendekati jarak bumi matahari yang sebenarnya, tetapi ia belum bisa menjelaskannya secara pasti.
3.Metode Fase Venus oleh Christiaan Huygens
Tahun 1653, Christiaan Huygens memanfaatkan fase Venus untuk menentukan sudut dalam segitiga Venus-Bumi-Matahari. Ia juga menebak ukuran Venus dengan benar, jarak dari Venus ke Bumi dan sudut-sudut yang dibuat oleh segitiga, mampu digunakan untuk mengukur jarak ke Matahari dengah hasil yang cukup mendekati.
Namun, metode yang digunakan tidak sepenuhnya berdasar secara ilmiah, sehingga hasil perhitungan pada saat itu masih belum bisa diterima.
4. Metode Parallax oleh Giovanni Cassini
Tahun 1672, Cassini melakukan pengukuran bersama rekannya, Jean Richer di Prancis. Mereka menggunakan metode triangulasi dan paralaks planet Mars untuk menemukan jarak Bumi ke Mars. Dari dua lokasi yang berbeda, didapat paralaks Mars yang kemudian dimanfaatkan untuk menghitung jarak Matahari.
Hasil yang didapat Cassini cukup akurat dibandingkan pengukuran dengan metode sebelum-sebelumnya. Ia mendapatkan jarak sebesar 140 juta kilometer yang sangat mendekati dari nilai jarak sebenarnya.
5. Metode Pengukuran di era modern
Sejak tahun 1961, radar digunakan dalam pengukuran jarak. Radar merupakan serangkaian gelombang elektromagnetik berupa gelombang radio yang bergerak dengan kecepatan cahaya.
Pengukuran jarak dilakukan dengan mentransmisikan radar dari Bumi menuju Venus dan kembali lagi ke Bumi. Waktu yang diperlukan agar gema radar kembali beserta jaraknya dihitung. Setelah jarak Bumi-Venus diketahui, jarak antara Bumi dan Matahari diperoleh yang besarnya mendekati 150 juta kilometer.
Itulah beberapa metode pengukuran dalam penentuan jarak Bumi ke Matahari yang dilakukan para astronom di masa lampau. Di era sekarang ini, pengukuran jarak benda-benda ruang angkasa dapat lebih presisi dengan bantuan teknologi yang semakin berkembang. [1]
Nah untuk mengetahui tahun cahaya. Kalau tidak salah para ilmuwan bisa mengkonversi dari satuan AU (Astronomical Unit) ke Light Year (ly).
Banyak sekali metode untuk mengukur jarak antar planet/bintang.
1.Metode Fase Bulan oleh Aristarchus
Tahun 250 Sebelum Masehi, Aristarchus sebagai orang pertama yang mengukur jarak Bumi ke Matahari. Ia menggunakan fase Bulan untuk mengukur perbandingan antara jarak Bumi-Matahari dan Bumi-Bulan. Metode pengukuran dilakukan ketika Bulan teramati setengah lingkaran dari permukaan Bumi. Pada saat itu, Matahari, Bulan, dan Bumi membentuk sudut siku-siku.
Dengan mengukur sudut dari Bumi antara Matahari dan Bulan, didapat bahwa Matahari 19 kali lebih jauh daripada jarak Bumi-Bulan dan berarti 19 kali lebih besar. Namun, perhitungan Aristarchus ini masih belum mendapatkan hasil yang akurat. Faktanya Matahari memiliki ukuran sekitar 400 kali lebih besar dari Bulan.
2.Metode Eratosthenes
Tahun 276 – 194 Sebelum Masehi, Astronom Yunani Kuno, Eratosthenes memperkirakan jarak bumi matahari yaitu 4.080.000 stadia atau 804.000.000 stadia. Kedua nilai tersebut belum diketahui pasti panjang stadia mana yang digunakan. Beberapa sumber memperkirakan bahwa stadia bernilai antara 157 meter dan 209 meter. Jika dikalikan dengan nilai 804.000.000 stadia, maka didapatkan jarak Bumi-Matahari sebesar 126 juta dan 168 juta kilometer.
Jarak yang diperoleh Eratosthenes ini cukup akurat, mendekati jarak bumi matahari yang sebenarnya, tetapi ia belum bisa menjelaskannya secara pasti.
3.Metode Fase Venus oleh Christiaan Huygens
Tahun 1653, Christiaan Huygens memanfaatkan fase Venus untuk menentukan sudut dalam segitiga Venus-Bumi-Matahari. Ia juga menebak ukuran Venus dengan benar, jarak dari Venus ke Bumi dan sudut-sudut yang dibuat oleh segitiga, mampu digunakan untuk mengukur jarak ke Matahari dengah hasil yang cukup mendekati.
Namun, metode yang digunakan tidak sepenuhnya berdasar secara ilmiah, sehingga hasil perhitungan pada saat itu masih belum bisa diterima.
4. Metode Parallax oleh Giovanni Cassini
Tahun 1672, Cassini melakukan pengukuran bersama rekannya, Jean Richer di Prancis. Mereka menggunakan metode triangulasi dan paralaks planet Mars untuk menemukan jarak Bumi ke Mars. Dari dua lokasi yang berbeda, didapat paralaks Mars yang kemudian dimanfaatkan untuk menghitung jarak Matahari.
Hasil yang didapat Cassini cukup akurat dibandingkan pengukuran dengan metode sebelum-sebelumnya. Ia mendapatkan jarak sebesar 140 juta kilometer yang sangat mendekati dari nilai jarak sebenarnya.
5. Metode Pengukuran di era modern
Sejak tahun 1961, radar digunakan dalam pengukuran jarak. Radar merupakan serangkaian gelombang elektromagnetik berupa gelombang radio yang bergerak dengan kecepatan cahaya.
Pengukuran jarak dilakukan dengan mentransmisikan radar dari Bumi menuju Venus dan kembali lagi ke Bumi. Waktu yang diperlukan agar gema radar kembali beserta jaraknya dihitung. Setelah jarak Bumi-Venus diketahui, jarak antara Bumi dan Matahari diperoleh yang besarnya mendekati 150 juta kilometer.
Itulah beberapa metode pengukuran dalam penentuan jarak Bumi ke Matahari yang dilakukan para astronom di masa lampau. Di era sekarang ini, pengukuran jarak benda-benda ruang angkasa dapat lebih presisi dengan bantuan teknologi yang semakin berkembang. [1]
Nah untuk mengetahui tahun cahaya. Kalau tidak salah para ilmuwan bisa mengkonversi dari satuan AU (Astronomical Unit) ke Light Year (ly).