Puisi tentang musim kemarau?? Buatin dong tp dlm bahasa sunda dan indonesia
FredrickTanW
Tak setetespun air turun dari langit tuk membasahi bumi kering kerontang hanya engkaulah wahai sang surya setiap hari sinarmu memancar membakar berjuta makhluk kehausan
Di musim kemarau kali ini setiap detik seakan siap mencekik membuatku kelu hingga kalbuku bisu, mengaduh mendengar rintihan sedih teramat panjang
O..saudara-saudaraku senasib tuk hindari musim kemarau ini dan ancaman bencana berwujud lain aku hanya mampu mengingatkan sujudlah pada-Nya, dunia penuh bencana manusia tiada ada kuasa, menahan coba dan siksa Allah, Tuhan segala semesta
0 votes Thanks 1
anonymous10
Musim penghujan, musim hendak berpayung, biar tak setetes menghinggapi mata, agar tak berlinang dalam peraman
Musim terik musim berpayung, ketika darah mendidih di ubun-ubun, matahari nan liar menghisapi nyali, terangnya saja untuk dipetik, karena hidup masih terlalu hijau
Musim hujan musim terik, berujung kini di musim kemarau, kering dan kosong, sepi bergentayangan
Musim masih pancaroba, cuacanya menari-nari dalam ayunan, namun aku masih tetap di sini, menunggu musim pulang kan datang.
SUNDANYA: Usum penghujan, usum bade berpayung, engkeun tak setetes ngeunteupan panon, supados tak berlinang dina peraman
Usum terik usum berpayung, sabot getih ngagolak di ubun-ubun, sarangenge nan liar menghisapi nyali, cenah wae kanggo dipetik, margi hirup kalintang keneh hejo
usum ngijih usum terik, boga tungtung kiwari di usum halodo, tuus sarta teu aya, sepi bergentayangan
Usum pancaroba keneh, cuacanya ngibing-nari dina ayunan, nanging abdi angger keneh di dieu, nungguan usum wangsul pan dongkap.
tuk membasahi bumi kering kerontang
hanya engkaulah wahai sang surya
setiap hari sinarmu memancar
membakar berjuta makhluk kehausan
Di musim kemarau kali ini
setiap detik seakan siap mencekik
membuatku kelu hingga kalbuku bisu, mengaduh
mendengar rintihan sedih teramat panjang
O..saudara-saudaraku senasib
tuk hindari musim kemarau ini
dan ancaman bencana berwujud lain
aku hanya mampu mengingatkan
sujudlah pada-Nya, dunia penuh bencana
manusia tiada ada kuasa, menahan
coba dan siksa Allah, Tuhan segala semesta
musim hendak berpayung,
biar tak setetes menghinggapi mata,
agar tak berlinang dalam peraman
Musim terik musim berpayung,
ketika darah mendidih di ubun-ubun,
matahari nan liar menghisapi nyali,
terangnya saja untuk dipetik,
karena hidup masih terlalu hijau
Musim hujan musim terik,
berujung kini di musim kemarau,
kering dan kosong,
sepi bergentayangan
Musim masih pancaroba,
cuacanya menari-nari dalam ayunan,
namun aku masih tetap di sini,
menunggu musim pulang kan datang.
SUNDANYA:
Usum penghujan,
usum bade berpayung,
engkeun tak setetes ngeunteupan panon,
supados tak berlinang dina peraman
Usum terik usum berpayung,
sabot getih ngagolak di ubun-ubun,
sarangenge nan liar menghisapi nyali,
cenah wae kanggo dipetik,
margi hirup kalintang keneh hejo
usum ngijih usum terik,
boga tungtung kiwari di usum halodo,
tuus sarta teu aya,
sepi bergentayangan
Usum pancaroba keneh,
cuacanya ngibing-nari dina ayunan,
nanging abdi angger keneh di dieu,
nungguan usum wangsul pan dongkap.