fayyadhismailRumahku dari unggun-unggun sajak Kaca jernih dari segala nampak Kulari dari gedung lebar halaman Aku tersesat tak dapat jalan Kemah kudirikan ketika senjakala Dipagi terbang entah kemana Rumahku dari unggun-unggun sajak Disini aku berbini dan beranak Rasanya lama lagi, tapi datangnya datang Aku tidak lagi meraih petang Biar berleleran kata manis madu jika menagih yang satu.
0 votes Thanks 2
lathifah3
Mentari masih tetap bersinar Senandungkan lagu indah untukku Kubuka jendela kamar dan melihat hijaunya pekarangan di halaman belakangku
Tapi itu sepuluh tahun yang lalu Tak kudengar lagi, kicauan burung gereja di pohon jambu Hanya suara gergaji mesin yang riuh menggema di telingaku Langit yang dulu biru dan awan putih yang menyelimuti Kini hanya asap hitam yang menutupi langit
Got-got di depan rumahku, kini menjadi lebih bau Lebih bau dari pada bau septiteng Oh...pohon jerukku.. Tak bisa kupetik seperti sebesar dulu
Kini pekaranganku tinggal raga Tak ada lagi jiwa yang bisa kusapa Andai waktu itu, bisa kupertahankan kebunku Mungkin masih bisa kunikmati semuanya
Senandungkan lagu indah untukku
Kubuka jendela kamar dan melihat hijaunya pekarangan
di halaman belakangku
Tapi itu sepuluh tahun yang lalu
Tak kudengar lagi, kicauan burung gereja di pohon jambu
Hanya suara gergaji mesin yang riuh menggema di telingaku
Langit yang dulu biru dan awan putih yang menyelimuti
Kini hanya asap hitam yang menutupi langit
Got-got di depan rumahku, kini menjadi lebih bau
Lebih bau dari pada bau septiteng
Oh...pohon jerukku..
Tak bisa kupetik seperti sebesar dulu
Kini pekaranganku tinggal raga
Tak ada lagi jiwa yang bisa kusapa
Andai waktu itu, bisa kupertahankan kebunku
Mungkin masih bisa kunikmati semuanya
*semoga membantu