PT XYZ memiliki arus kas sebagai berikut selama periode lima tahun:
Tahun 1: Penerimaan kas sebesar Rp 1.200.000.000 dan pengeluaran kas sebesar Rp 900.000.000. Tahun 2: Penerimaan kas sebesar Rp 1.500.000.000 dan pengeluaran kas sebesar Rp 1.200.000.000. Tahun 3: Penerimaan kas sebesar Rp 1.800.000.000 dan pengeluaran kas sebesar Rp 1.700.000.000. Tahun 4: Penerimaan kas sebesar Rp 2.000.000.000 dan pengeluaran kas sebesar Rp 2.300.000.000. Tahun 5: Penerimaan kas sebesar Rp 2.500.000.000 dan pengeluaran kas sebesar Rp 2.600.000.000. Tentukanlah apakah PT XYZ mengalami arus kas bersih positif atau negatif selama periode lima tahun tersebut.
Tahun 1: Penerimaan kas sebesar Rp 1.200.000.000 dan Pengeluaran kas sebesar Rp 900.000.000. Tahun 2: Penerimaan kas sebesar Rp 1.500.000.000 dan Pengeluaran kas sebesar Rp 1.200.000.000. Tahun 3 : Penerimaan kas sebesar Rp 1.800.000.000 dan Pengeluaran kas sebesar Rp 1.700.000.000. Tahun 4: Penerimaan kas sebesar Rp 2.000.000.000 dan Pengeluaran kas sebesar Rp 2.300.000.000. Tahun 5 : Penerimaan kas sebesar Rp 2.500.000.000 dan Pengeluaran kas sebesar Rp 2.600.000.000. Tentukanlah apakah PT XYZ mengalami arus kas bersih positif atau negatif selama periode lima tahun tersebut.
Pencarian Cepat
Menjawab
Untuk menentukan apakah PT XYZ mengalami arus kas bersih positif atau negatif selama periode lima tahun, kita perlu menghitung arus kas bersih setiap tahunnya. Arus kas bersih dihitung dengan mengurangkan arus kas keluar (beban) dari arus kas masuk (pendapatan).
Tahun 1: Arus kas bersih = Rp 1.200.000.000 - Rp 900.000.000 = Rp 300.000.000
Tahun 2: Arus kas bersih = Rp 1.500.000.000 - Rp 1.200.000.000 = Rp 300.000.000
Tahun 3 : Arus kas bersih = Rp 1.800.000.000 - Rp 1.700.000.000 = Rp 100.000.000
Tahun 4: Arus kas bersih = Rp 2.000.000.000 - Rp 2.300.000.000 = -Rp 300.000.000
Tahun 5 : Arus kas bersih = Rp 2.500.000.000 - Rp 2.600.000.000 = -Rp 100.000.000
Untuk menghitung arus kas bersih untuk seluruh periode lima tahun, kami menjumlahkan arus kas bersih setiap tahun:
Rp 300.000.000 + Rp 300.000.000 + Rp 100.000.000 - Rp 300.000.000 - Rp 100.000.000 = Rp 300.000.000
Karena arus kas bersih untuk periode lima tahun adalah positif (Rp 300.000.000), PT XYZ mengalami arus kas bersih yang positif selama periode lima tahun.
Jawaban:
Anonim
Tahun 1: Penerimaan kas sebesar Rp 1.200.000.000 dan Pengeluaran kas sebesar Rp 900.000.000. Tahun 2: Penerimaan kas sebesar Rp 1.500.000.000 dan Pengeluaran kas sebesar Rp 1.200.000.000. Tahun 3 : Penerimaan kas sebesar Rp 1.800.000.000 dan Pengeluaran kas sebesar Rp 1.700.000.000. Tahun 4: Penerimaan kas sebesar Rp 2.000.000.000 dan Pengeluaran kas sebesar Rp 2.300.000.000. Tahun 5 : Penerimaan kas sebesar Rp 2.500.000.000 dan Pengeluaran kas sebesar Rp 2.600.000.000. Tentukanlah apakah PT XYZ mengalami arus kas bersih positif atau negatif selama periode lima tahun tersebut.
Pencarian Cepat
Menjawab
Untuk menentukan apakah PT XYZ mengalami arus kas bersih positif atau negatif selama periode lima tahun, kita perlu menghitung arus kas bersih setiap tahunnya. Arus kas bersih dihitung dengan mengurangkan arus kas keluar (beban) dari arus kas masuk (pendapatan).
Tahun 1: Arus kas bersih = Rp 1.200.000.000 - Rp 900.000.000 = Rp 300.000.000
Tahun 2: Arus kas bersih = Rp 1.500.000.000 - Rp 1.200.000.000 = Rp 300.000.000
Tahun 3 : Arus kas bersih = Rp 1.800.000.000 - Rp 1.700.000.000 = Rp 100.000.000
Tahun 4: Arus kas bersih = Rp 2.000.000.000 - Rp 2.300.000.000 = -Rp 300.000.000
Tahun 5 : Arus kas bersih = Rp 2.500.000.000 - Rp 2.600.000.000 = -Rp 100.000.000
Untuk menghitung arus kas bersih untuk seluruh periode lima tahun, kami menjumlahkan arus kas bersih setiap tahun:
Rp 300.000.000 + Rp 300.000.000 + Rp 100.000.000 - Rp 300.000.000 - Rp 100.000.000 = Rp 300.000.000
Karena arus kas bersih untuk periode lima tahun adalah positif (Rp 300.000.000), PT XYZ mengalami arus kas bersih yang positif selama periode lima tahun.