“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu.” [An-Nisaa': 29)]
Hukum asal SEMUA jenis perdagangan adalah halal sampai ada dalil yang mengaramkannya.
Hal hal yang diharamkan dalam dagang terbagi menjadi 4 yaitu 1. haram karena barang yang diperjualbelikan, misalkan menjual babi, bangkai atau berjual beli barang curian. Catatan penting :Segala barang yang haram dimakan atau dipakai berarti HARAM pula untuk diperjual belikan 2. Segala unsur transaksi yang mengandung Riba adalah haram, faktor lain yang menyebabkan haramnya transaksi adalah adanya unsur Gharar (ketidakjelasan). sebagai contoh orang menjual ikan di kolam (saya jual seluruh ikan di kolam ini dengan harga sekian). Contoh jual beli haram yang lain adalah jual beli sistem ijon. Sebagai contoh "Seorang pedagang padi bilang ke petani, Saya beli hasil panen sawah ini dengan harga sekian , padahal tanaman padi masih hijau dan belum siap panen". 3. Hal lain yang menyebabkan haramnya jual beli adalah adanya pintu pembuka Riba. Misalkan saya jual rumah ini dengan harga 1Milyar dan bisa dicicil selama 1 tahun. Namun jika satu tahun belum lunas, maka kamu harus membayar denda sekian juta. 4. Haram menjual barang yang belum mejadi milik kita 100%. Misalkan sistem jual beli doorship ataupun sistem jual beli rumah dengan akad sebagai berikut: "Si A menjual rumah ke Si B dengan harga 1 Milyar. Si B memberi uang muka 100 jt pada si A. Lalu si B menjual rumah yang belum lunas tadi ke si C dengna harga 1.2 Milyar.
Berikut ini adalah kajian yang disampaikan oleh Ustad Arifin Badri tentang prinsip prinsip jual beli dalam Islam. Berikut ini ringkasannya
Allah Ta’ala berfirman:
وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا
“Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.” [Al-Baqarah: 275]
Juga berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُم بَيْنَكُم بِالْبَاطِلِ إِلَّا أَن تَكُونَ تِجَارَةً عَن تَرَاضٍ مِّنكُمْ
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu.” [An-Nisaa': 29)]
Hukum asal SEMUA jenis perdagangan adalah halal sampai ada dalil yang mengaramkannya.
Hal hal yang diharamkan dalam dagang terbagi menjadi 4 yaitu
1. haram karena barang yang diperjualbelikan, misalkan menjual babi, bangkai atau berjual beli barang curian. Catatan penting :Segala barang yang haram dimakan atau dipakai berarti HARAM pula untuk diperjual belikan
2. Segala unsur transaksi yang mengandung Riba adalah haram, faktor lain yang menyebabkan haramnya transaksi adalah adanya unsur Gharar (ketidakjelasan). sebagai contoh orang menjual ikan di kolam (saya jual seluruh ikan di kolam ini dengan harga sekian). Contoh jual beli haram yang lain adalah jual beli sistem ijon. Sebagai contoh "Seorang pedagang padi bilang ke petani, Saya beli hasil panen sawah ini dengan harga sekian , padahal tanaman padi masih hijau dan belum siap panen".
3. Hal lain yang menyebabkan haramnya jual beli adalah adanya pintu pembuka Riba. Misalkan saya jual rumah ini dengan harga 1Milyar dan bisa dicicil selama 1 tahun. Namun jika satu tahun belum lunas, maka kamu harus membayar denda sekian juta.
4. Haram menjual barang yang belum mejadi milik kita 100%. Misalkan sistem jual beli doorship ataupun sistem jual beli rumah dengan akad sebagai berikut: "Si A menjual rumah ke Si B dengan harga 1 Milyar. Si B memberi uang muka 100 jt pada si A. Lalu si B menjual rumah yang belum lunas tadi ke si C dengna harga 1.2 Milyar.