Please bantu donk ,aq kasih poin 14 Tolong bikinkan cerpen yang bertema kebudayaan oh ya jangan panjang-panjang yya ! thanxs bagi yang telah menjawab
auliarahmiTeet… teet… teet… {bel tanda masuk kelas berbunyi}. Tak seperti biasanya kali ini bu Eni {wali kelas kami} datang dengan seorang anak perempuan di sampingnya. “Anak anak hari ini di kelas kita akan kedatangan murid baru, Tasya silahkan perkenalkan dirimu” Kata bu Eni. “Hai! pekernalkan namaku Putri Anastasya, kalian bisa memanggilku Tasya, aku pindahan dari Jakarta” Kata Tasya sedikit malu malu. “Terima kasih Tasya, sekarang silahkan duduk di tempat yang kosong!” Perintah bu Eni. Saat mendengar kata kata bu Eni aku langsung terkejut, karena satu satunya tempat duduk yang kosong ada di sampingku.“Namaku Nissa, salam kenal” Kataku sambil mengulurkan tangan padanya. “Tasya, salam kenal juga” Balasnya sambil mengambil uluran tanganku.Beberapa jam kemudian… Saat pelajaran tengah dimulai, tiba tiba bapak kepala sekolah datang membagikan formulir kegiatan Ekstrakulikuler. “Kira kira, kamu pilih Extra yang mana, Tasya?” Tanyaku. “Dance modern k-pop dong… kalau kamu?” Tasya balik bertanya. “Pastinya, dalang wayang Indonesia dong…” Jawabku mantap. “Hmmm… Dalang? Wayang? apa itu?” “Dalang itu orang yang menggerakkan wayang, kalau Wayang itu termasuk kesenian budaya Indonesia, ngomong ngomong kenapa kamu memilih Dance modern k-pop?” “Menurutku Dance modern k-pop itu seru dan gaul” “Jangankan dance, nyanyi, akting dan melawak wayang pun bisa melakukannya” “Oh, iya! kalau begitu aku mau coba dalang wayang Indonesia” Kata Tasya yang akhirnya menyetujui ucapanku.Di ruangan dalang wayang Indonesia… Ketika sampai di ruang dalang wayang Indonesia, Tasya langsung tertawa terbahak bahak. “Benda apa itu? Badannya kurus, tanganya panjang dan giginya tinggal satu, Ha… ha… ha…” Tanyanya. “Itu lah keunikan yang dimiliki wayang, di negara manapun tidak ada lg yang seperti ini” Jawabku.Setelah menunggu, akhirnya aku dan kawan kawan segera memainkan wayang {Tasya tidak ikut, karena dia baru belajar}. “Nissa, ternyata wayang itu keren ya, betul apa yang kamu bilang” Kata Tasya kagum. “Sama sama”
Tak seperti biasanya kali ini bu Eni {wali kelas kami} datang dengan seorang anak perempuan di sampingnya.
“Anak anak hari ini di kelas kita akan kedatangan murid baru, Tasya silahkan perkenalkan dirimu” Kata bu Eni.
“Hai! pekernalkan namaku Putri Anastasya, kalian bisa memanggilku Tasya, aku pindahan dari Jakarta” Kata Tasya sedikit malu malu.
“Terima kasih Tasya, sekarang silahkan duduk di tempat yang kosong!” Perintah bu Eni. Saat mendengar kata kata bu Eni aku langsung terkejut, karena satu satunya tempat duduk yang kosong ada di sampingku.“Namaku Nissa, salam kenal” Kataku sambil mengulurkan tangan padanya.
“Tasya, salam kenal juga” Balasnya sambil mengambil uluran tanganku.Beberapa jam kemudian…
Saat pelajaran tengah dimulai, tiba tiba bapak kepala sekolah datang membagikan formulir kegiatan Ekstrakulikuler.
“Kira kira, kamu pilih Extra yang mana, Tasya?” Tanyaku.
“Dance modern k-pop dong… kalau kamu?” Tasya balik bertanya.
“Pastinya, dalang wayang Indonesia dong…” Jawabku mantap.
“Hmmm… Dalang? Wayang? apa itu?”
“Dalang itu orang yang menggerakkan wayang, kalau Wayang itu termasuk kesenian budaya Indonesia, ngomong ngomong kenapa kamu memilih Dance modern k-pop?”
“Menurutku Dance modern k-pop itu seru dan gaul”
“Jangankan dance, nyanyi, akting dan melawak wayang pun bisa melakukannya”
“Oh, iya! kalau begitu aku mau coba dalang wayang Indonesia” Kata Tasya yang akhirnya menyetujui ucapanku.Di ruangan dalang wayang Indonesia…
Ketika sampai di ruang dalang wayang Indonesia, Tasya langsung tertawa terbahak bahak.
“Benda apa itu? Badannya kurus, tanganya panjang dan giginya tinggal satu, Ha… ha… ha…” Tanyanya.
“Itu lah keunikan yang dimiliki wayang, di negara manapun tidak ada lg yang seperti ini” Jawabku.Setelah menunggu, akhirnya aku dan kawan kawan segera memainkan wayang {Tasya tidak ikut, karena dia baru belajar}.
“Nissa, ternyata wayang itu keren ya, betul apa yang kamu bilang” Kata Tasya kagum.
“Sama sama”