petani Indonesia
hingga hari ini, sebagian besar petani di Indonesia yang berjumlah 26 juta rumah tangga, masih hidup di bawah garis kemiskinan. data badan pusat statistik menyebut tahun 2016 lalu September sebesar 14 persen penduduk miskin berada di wilayah pedesaan yang sebagian besar mengandalkan kandungan dari sektor pertanian.
materi perencanaan pembangunan PPN atau kepala Bappenas babang protonegoro kepada sejumlah wartawan di Jakarta awan November lalu menyebutkan rendahnya pemilihan lahan adalah salah satu penyebab para petani tak pernah bisa hidup makmur hingga saat ini para petani di Indonesia rata-rata hanya memiliki lahan kurang dari setengah hektar terutama para petani di pulau Jawa kondisi ini menyebabkan petani sulit untuk menyusahkan lahan di itu sendiri pada tingkat yang menguntungkan kata Bambang.
masalah lainnya adalah karena sebagian besar belum memiliki keterampilan pertanian yang mumpuni hal tersebut disebabkan oleh rendahnya tingkat pendidikan dari sebagian petani keterbatasan keterampilan pendapatan yang rendah dan pendidikan yang kurang memadai itu membuat para petani kesulitan mengadopsi teknologi pertanian yang baru padahal perkembangan dunia pertanian sekarang ini sangat bergantung dengan penguasaan teknologi.
Bambang mencontohkan para petani di Australia berada dengan Indonesia yang sebagian besar petani hidup di bawah kemiskinan di Australia justru dialog bukan sebagai kalangan orang kaya soalnya rata-rata petani Australia memiliki lahan yang luas dan sudah menggunakan teknologi modern dalam menjalankan pertaniannya berkat penerapan teknologi modern sistem pertanian di sana menjadi jauh lebih efisien dan hasilnya jauh lebih maksimal bagi kesejahteraan petani akan menurut Bambang paradigma pertanian di Indonesia harus digeser bukannya lagi pada produksi pangan dan berbagai program subsidi seperti pupuk melainkan lebih pada orientasi mensejahterakan petani salah satu dengan menggalakkan bola agribisnis yang mampu menciptakan kesejahteraan lebih baik bagi petani.
saat ini pemerintah sedang memfokuskan diri dalam meningkatkan kesejahteraan warga keturunan warga pedesaan sehingga dapat mengurangi kemiskinan langkah itu bukan hanya dilakukan satu kementerian saja melainkan melakukan sebagian kementerian yang memiliki program yang sama seperti kementerian desa pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi kementerian UMKM dan koperasi serta sebagian institusi lainnya.
hingga hari ini, sebagian besar petani di Indonesia yang berjumlah 26 juta rumah tangga, masih hidup di bawah garis kemiskinan. data badan pusat statistik menyebut tahun 2016 lalu September sebesar 14 persen penduduk miskin berada di wilayah pedesaan yang sebagian besar mengandalkan kandungan dari sektor pertanian.
materi perencanaan pembangunan PPN atau kepala Bappenas babang protonegoro kepada sejumlah wartawan di Jakarta awan November lalu menyebutkan rendahnya pemilihan lahan adalah salah satu penyebab para petani tak pernah bisa hidup makmur hingga saat ini para petani di Indonesia rata-rata hanya memiliki lahan kurang dari setengah hektar terutama para petani di pulau Jawa kondisi ini menyebabkan petani sulit untuk menyusahkan lahan di itu sendiri pada tingkat yang menguntungkan kata Bambang.
masalah lainnya adalah karena sebagian besar belum memiliki keterampilan pertanian yang mumpuni hal tersebut disebabkan oleh rendahnya tingkat pendidikan dari sebagian petani keterbatasan keterampilan pendapatan yang rendah dan pendidikan yang kurang memadai itu membuat para petani kesulitan mengadopsi teknologi pertanian yang baru padahal perkembangan dunia pertanian sekarang ini sangat bergantung dengan penguasaan teknologi.
Bambang mencontohkan para petani di Australia berada dengan Indonesia yang sebagian besar petani hidup di bawah kemiskinan di Australia justru dialog bukan sebagai kalangan orang kaya soalnya rata-rata petani Australia memiliki lahan yang luas dan sudah menggunakan teknologi modern dalam menjalankan pertaniannya berkat penerapan teknologi modern sistem pertanian di sana menjadi jauh lebih efisien dan hasilnya jauh lebih maksimal bagi kesejahteraan petani akan menurut Bambang paradigma pertanian di Indonesia harus digeser bukannya lagi pada produksi pangan dan berbagai program subsidi seperti pupuk melainkan lebih pada orientasi mensejahterakan petani salah satu dengan menggalakkan bola agribisnis yang mampu menciptakan kesejahteraan lebih baik bagi petani.
saat ini pemerintah sedang memfokuskan diri dalam meningkatkan kesejahteraan warga keturunan warga pedesaan sehingga dapat mengurangi kemiskinan langkah itu bukan hanya dilakukan satu kementerian saja melainkan melakukan sebagian kementerian yang memiliki program yang sama seperti kementerian desa pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi kementerian UMKM dan koperasi serta sebagian institusi lainnya.