Peringatan maulid nabi muhammad saw. pada zaman dinasti ayyubiyah dikumandangkan kepada para prajurit dalam menghadapi perang melawan tentara???
almiraendakusuma
Peringatan Maulid Nabi Muhammad pertama kali diselenggarakan oleh Sultan Salahuddin al-Ayyubi, Pendiri Dinasti Ayyubiyah. Salahuddin merupakan jendral dan pejuang Muslim Kurdi yang berasal dari Tikrit, Irak.
Keberaniannya dalam memimpin perang ketika itu dikenal oleh berbagai kalangan, baik kawan atau lawan. Ketika itu Salahuddin sedang berperang menghadapi Pasukan Salib yang berasal dari seluruh Eropa. Pasukan Salib tersebut dipimpin oleh Richard yang dikenal dengan sebutan “Si Hati Singa”.
Salahuddin kemudian sambil menyiapkan pasukannya menceritakan kembali riwayat Nabi Muhammad SAW. Kisah Nabi Muhammad dan perjuangannya dalam membela agama Allah sangat banyak dan perlu diteladani. Terutama perjuangan saat Rasul dan pasukannya berperang melawan musuh Allah.
Kisah-kisah Rasulullah yang diceritakan terkait dengan perang yang diikuti olehnya. Peperangan pun tidak bisa dihindari karena adanya perintah Allah untuk membela diri.
Peperangan yang dilakukannya pun sekadar untuk menegakkan agama Allah dan mempertahankan diri. Tujuh perang besar yang diikuti Rasulullah di antaranya Perang Badar, Uhud, Ghatafan, Khandaq, Khaibar, Mu’tah, dan Hunain.
Setelah menceritakan kisah-kisah Rasulullah, Salahuddin menjadikan kegiatan tersebut sebagai sarana untuk mengobarkan semangat juang dan berkorban untuk menyelematkan umat Islam. Dampaknya terlihat positif dengan kemenangan Salahuddin.
Dia berhasil memimpin tentara Islam memasuki Yerusalem dengan mengalahkan pasukan Salib yang dipimpin oleh Richard. Setelah perang tersebut peringatan Maulid Nabi Muhammad kemudian diselenggarakan pula oleh penguasa Islam di Timur Tengah. Di antara penguasa lain yang menggelar kegiatan serupa, seperti Malik Muzhaffar Abu Sa’id yang menjadi penguasa di Irbil, Irak.
Keberaniannya dalam memimpin perang ketika itu dikenal oleh berbagai kalangan, baik kawan atau lawan. Ketika itu Salahuddin sedang berperang menghadapi Pasukan Salib yang berasal dari seluruh Eropa. Pasukan Salib tersebut dipimpin oleh Richard yang dikenal dengan sebutan “Si Hati Singa”.
Salahuddin kemudian sambil menyiapkan pasukannya menceritakan kembali riwayat Nabi Muhammad SAW.
Kisah Nabi Muhammad dan perjuangannya dalam membela agama Allah sangat banyak dan perlu diteladani. Terutama perjuangan saat Rasul dan pasukannya berperang melawan musuh Allah.
Kisah-kisah Rasulullah yang diceritakan terkait dengan perang yang diikuti olehnya. Peperangan pun tidak bisa dihindari karena adanya perintah Allah untuk membela diri.
Peperangan yang dilakukannya pun sekadar untuk menegakkan agama Allah dan mempertahankan diri. Tujuh perang besar yang diikuti Rasulullah di antaranya Perang Badar, Uhud, Ghatafan, Khandaq, Khaibar, Mu’tah, dan Hunain.
Setelah menceritakan kisah-kisah Rasulullah, Salahuddin menjadikan kegiatan tersebut sebagai sarana untuk mengobarkan semangat juang dan berkorban untuk menyelematkan umat Islam. Dampaknya terlihat positif dengan kemenangan Salahuddin.
Dia berhasil memimpin tentara Islam memasuki Yerusalem dengan mengalahkan pasukan Salib yang dipimpin oleh Richard. Setelah perang tersebut peringatan Maulid Nabi Muhammad kemudian diselenggarakan pula oleh penguasa Islam di Timur Tengah. Di antara penguasa lain yang menggelar kegiatan serupa, seperti Malik Muzhaffar Abu Sa’id yang menjadi penguasa di Irbil, Irak.