“Iman memiliki lebih dari tujuh puluh atau enam puluh cabang. Cabang yang paling tinggi adalah perkataan ‘Lâ ilâha illallâh,’ dan yang paling rendah adalah menyingkirkan duri (gangguan) dari jalan. Dan malu adalah salah satu cabang Iman.”
Makna apa yang dapat kalian tangkap dari hadis diatas? Uraikan!
fattttayyayayyayahh
Makna yang dapat ditangkap dari hadis di atas adalah bahwa iman adalah sebuah konsep yang luas dan mencakup banyak aspek kehidupan. Iman tidak hanya sebatas keyakinan dan kepercayaan, tetapi juga mencakup perilaku dan perbuatan. Iman yang sempurna adalah iman yang mencakup semua cabangnya, baik yang besar maupun yang kecil.
Cabang-cabang iman yang disebutkan dalam hadis tersebut dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu:
* **Cabang-cabang iman yang berhubungan dengan keyakinan dan kepercayaan**, seperti: * Menyakini bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah. * Menyakini bahwa Muhammad adalah utusan Allah. * Menyakini hari akhir, surga, dan neraka. * Menyakini malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi.
* **Cabang-cabang iman yang berhubungan dengan perilaku dan perbuatan**, seperti: * Beribadah kepada Allah dengan benar. * Berbuat baik kepada sesama manusia. * Melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. * Bersikap malu.
Cabang iman yang paling tinggi adalah perkataan “Lâ ilâha illallâh”, yaitu mengucapkan dua kalimat syahadat. Cabang iman yang paling rendah adalah menyingkirkan duri (gangguan) dari jalan. Keduanya sama-sama penting dan memiliki nilai pahala yang besar.
Hadis di atas juga mengajarkan bahwa malu adalah salah satu cabang iman. Malu adalah perasaan yang mendorong seseorang untuk berbuat baik dan menghindari perbuatan buruk. Orang yang memiliki rasa malu akan selalu menjaga diri agar tidak melakukan hal-hal yang tidak pantas.
Oleh karena itu, setiap muslim harus berusaha untuk meningkatkan iman dan ketakwaannya dengan mengamalkan semua cabang-cabang iman, baik yang besar maupun yang kecil.
Cabang-cabang iman yang disebutkan dalam hadis tersebut dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu:
* **Cabang-cabang iman yang berhubungan dengan keyakinan dan kepercayaan**, seperti:
* Menyakini bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah.
* Menyakini bahwa Muhammad adalah utusan Allah.
* Menyakini hari akhir, surga, dan neraka.
* Menyakini malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi.
* **Cabang-cabang iman yang berhubungan dengan perilaku dan perbuatan**, seperti:
* Beribadah kepada Allah dengan benar.
* Berbuat baik kepada sesama manusia.
* Melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
* Bersikap malu.
Cabang iman yang paling tinggi adalah perkataan “Lâ ilâha illallâh”, yaitu mengucapkan dua kalimat syahadat. Cabang iman yang paling rendah adalah menyingkirkan duri (gangguan) dari jalan. Keduanya sama-sama penting dan memiliki nilai pahala yang besar.
Hadis di atas juga mengajarkan bahwa malu adalah salah satu cabang iman. Malu adalah perasaan yang mendorong seseorang untuk berbuat baik dan menghindari perbuatan buruk. Orang yang memiliki rasa malu akan selalu menjaga diri agar tidak melakukan hal-hal yang tidak pantas.
Oleh karena itu, setiap muslim harus berusaha untuk meningkatkan iman dan ketakwaannya dengan mengamalkan semua cabang-cabang iman, baik yang besar maupun yang kecil.