1. Pemilihan Bahan Baku: Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan magnet adalah material yang memiliki sifat magnetis seperti besi, kobalt, nikel, dan paduan atau campuran dari ketiga material tersebut.
2. Pembentukan Bahan Baku: Bahan baku yang telah dipilih kemudian dibentuk dan diproses sesuai dengan bentuk dan ukuran yang diinginkan. Proses ini bisa dilakukan dengan cara pengecoran, penempaan, atau rolling.
3. Pemagnetan: Setelah bahan baku selesai dibentuk, langkah selanjutnya adalah memagnetkannya. Ada dua cara untuk melakukan pemagnetan yaitu:
- Metode elektromagnet: Material dimasukkan ke dalam medan magnet yang dihasilkan oleh sebuah solenoid atau kumparan kawat yang dialiri arus listrik. Material yang ada di dalam solenoid akan terpapar radiasi magnetik sehingga memagnetkan material tersebut.
- Metode permanen: Pada metode ini, material yang akan dibuat magnet dicampur dengan material lain seperti ferit atau alnico, kemudian dirawat pada temperatur tertentu sehingga menciptakan struktur yang kuat dan stabil sebagai magnet permanen.
4. Penyempuran dan Finishing: Setelah proses pemagnetan selesai, magnet diproses lagi untuk menghilangkan ketidakrataan yang mungkin muncul pada magnet. Selanjutnya, magnet dapat dipotong atau dibentuk secara manual sesuai dengan kebutuhan.
Setelah proses selesai, magnet dapat diberikan lapisan pelindung berupa kertas atau bahan non-magnetik lainnya agar tidak mudah terkorosi dan rusak akibat lingkungan.
1. Pemilihan Bahan Baku: Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan magnet adalah material yang memiliki sifat magnetis seperti besi, kobalt, nikel, dan paduan atau campuran dari ketiga material tersebut.
2. Pembentukan Bahan Baku: Bahan baku yang telah dipilih kemudian dibentuk dan diproses sesuai dengan bentuk dan ukuran yang diinginkan. Proses ini bisa dilakukan dengan cara pengecoran, penempaan, atau rolling.
3. Pemagnetan: Setelah bahan baku selesai dibentuk, langkah selanjutnya adalah memagnetkannya. Ada dua cara untuk melakukan pemagnetan yaitu:
- Metode elektromagnet: Material dimasukkan ke dalam medan magnet yang dihasilkan oleh sebuah solenoid atau kumparan kawat yang dialiri arus listrik. Material yang ada di dalam solenoid akan terpapar radiasi magnetik sehingga memagnetkan material tersebut.
- Metode permanen: Pada metode ini, material yang akan dibuat magnet dicampur dengan material lain seperti ferit atau alnico, kemudian dirawat pada temperatur tertentu sehingga menciptakan struktur yang kuat dan stabil sebagai magnet permanen.
4. Penyempuran dan Finishing: Setelah proses pemagnetan selesai, magnet diproses lagi untuk menghilangkan ketidakrataan yang mungkin muncul pada magnet. Selanjutnya, magnet dapat dipotong atau dibentuk secara manual sesuai dengan kebutuhan.
Setelah proses selesai, magnet dapat diberikan lapisan pelindung berupa kertas atau bahan non-magnetik lainnya agar tidak mudah terkorosi dan rusak akibat lingkungan.