Secara umum perbedaan keempatnya bisa dilihat dari cara penuturan dimana Babad dan hikayat ditulis dalam bentuk prosa sementara suluk biasanya ditulis dalam dua bentuk yakni macapat (tembang/puisi tradisional jawa) dan prosa. Adapun syair ditulis dalam bentuk puisi (bukan prosa).
Berdasarkan sifatnya, maka babad dan hikayat dikategorikan sebagai historiografi tradisional sementara suluk dan syair tidak termasuk ke dalam historiografi tradisional.
Umumnya Babad dan suluk dijumpai di tanah jawa sementara hikayat dan syair banyak dijumpai di luar jawa.
Untuk memahami perbedaan lebih lanjut keempat karya sastra ini, berikut penjelasan masing masing:
HIKAYAT
Hikayat merupakan karya sastra islam dengan bentuk prosa yang isinya memuat kisah kisah, undang-undang, silsilah, keagamaan bahkan sejarah. Isi hikayat sudah bercampur dengan hal hal supranatural seperti mitos jadi sejarawan memilih tang menggunakannya sebagai sumber sejarah. Hikayat ini dijumpai pada wilayah melayu, di tanah jawa ia bernama babad.
BABAD
Babad merupakan kitab sastra dalam bentuk prosa yang isinya menceritakan riwayat raja raja, kisah raja raja dan lain lain. Tokoh yang diceritakan dalam babad ini dianggap nyata hanya saja penokohannya sangat kental dengan hal hal berbau supranatural. Oleh sebab itu beberapa sejarawan menolaknya sebagai sumber sejarah karena ahistoris. Namun beberapa sejarawan juga tetap menggunakan babad (seperti babad tanah jawi) sebagai sumber rujukan sejarah namun hanya bagian bagian yang dianggap logis dengan pendekatan yang kritis.
Adapun contoh babad adalah Babad Tanah Jawi yang berisi silsilah raja raja mataram kuno sampai ke mataram islam. Babad tanah jawi ditulis oleh Carik Braja di tahun 1788 atas permintaan Sunan Paku Buwono III. Contoh babad lainnya adalah babad demak, babad gianti dan lain lain.
Babad dan hikayat kurang lebih sama hanya saja babad adalah penyebutan di wilayah jawa sementara hikayat adalah penyebutan di wilayah melayu.
SULUK
Suluk merupakan kitab yang ditulis dalam bentuk prosa dan kadang macapat yang kental dengan unsur tasawuf atau hal hal kebatinan. Sifat pantheisme suluk sangat kental dimana di dalamnya menjelaskan mengenai bersatunya manusia dengan Allah. Karena sifatnya yang patheisme tersebut, suluk tak bisa dijadikan sumber sejarah.
Suluk banyak dihasilkan oleh para pujangga juga para wali. Contoh suluk adalah tembang tamsil gubahan sunan bonang, suluk sukarsa tentang hakikat pemimpin, suluk syarab al asyiqin tentang tahap tahapan pencapaian makrifat dan lain lain.
SYAIR
Syair merupakan karya sastra berupa puisi (bukan prosa) yang terdiri atas bait bait dan larik dengan akhir kalimat dengan bunyi yang sama. Syair ini biasanya ditulis untuk melukiskan suatu kejadian, sebagai sarana penyampai nasehat, kasih sayang dan cinta, agama dan lain lain. Contoh syair adalah syair perang Banjarmasin, syair perahu, syair siak sri indrapura dan lain lain.
Catatan:
Dalam buku pelajaran sejarah, babad, suluk, hikayat dan juga syair disebutkan sebagai karya sastra peninggalan islam di Indonesia. Namun keberadaan Babad harus digaris bawahi karena sebelum islam datang, Babad di tanah jawa sudah ada misalnya babad pasundaan, babad parahiyangan dll.
Kelas : X (1 SMA)
Pelajaran : Sejarah
Kategori : Perkembangan Islam Di Indonesia
Kata Kunci : Babad, Suluk, Hikayat, Syair
Secara umum perbedaan keempatnya bisa dilihat dari cara penuturan dimana Babad dan hikayat ditulis dalam bentuk prosa sementara suluk biasanya ditulis dalam dua bentuk yakni macapat (tembang/puisi tradisional jawa) dan prosa. Adapun syair ditulis dalam bentuk puisi (bukan prosa).
Berdasarkan sifatnya, maka babad dan hikayat dikategorikan sebagai historiografi tradisional sementara suluk dan syair tidak termasuk ke dalam historiografi tradisional.
Umumnya Babad dan suluk dijumpai di tanah jawa sementara hikayat dan syair banyak dijumpai di luar jawa.
Untuk memahami perbedaan lebih lanjut keempat karya sastra ini, berikut penjelasan masing masing:
HIKAYAT
Hikayat merupakan karya sastra islam dengan bentuk prosa yang isinya memuat kisah kisah, undang-undang, silsilah, keagamaan bahkan sejarah. Isi hikayat sudah bercampur dengan hal hal supranatural seperti mitos jadi sejarawan memilih tang menggunakannya sebagai sumber sejarah. Hikayat ini dijumpai pada wilayah melayu, di tanah jawa ia bernama babad.
BABAD
Babad merupakan kitab sastra dalam bentuk prosa yang isinya menceritakan riwayat raja raja, kisah raja raja dan lain lain. Tokoh yang diceritakan dalam babad ini dianggap nyata hanya saja penokohannya sangat kental dengan hal hal berbau supranatural. Oleh sebab itu beberapa sejarawan menolaknya sebagai sumber sejarah karena ahistoris. Namun beberapa sejarawan juga tetap menggunakan babad (seperti babad tanah jawi) sebagai sumber rujukan sejarah namun hanya bagian bagian yang dianggap logis dengan pendekatan yang kritis.
Adapun contoh babad adalah Babad Tanah Jawi yang berisi silsilah raja raja mataram kuno sampai ke mataram islam. Babad tanah jawi ditulis oleh Carik Braja di tahun 1788 atas permintaan Sunan Paku Buwono III. Contoh babad lainnya adalah babad demak, babad gianti dan lain lain.
Babad dan hikayat kurang lebih sama hanya saja babad adalah penyebutan di wilayah jawa sementara hikayat adalah penyebutan di wilayah melayu.
SULUK
Suluk merupakan kitab yang ditulis dalam bentuk prosa dan kadang macapat yang kental dengan unsur tasawuf atau hal hal kebatinan. Sifat pantheisme suluk sangat kental dimana di dalamnya menjelaskan mengenai bersatunya manusia dengan Allah. Karena sifatnya yang patheisme tersebut, suluk tak bisa dijadikan sumber sejarah.
Suluk banyak dihasilkan oleh para pujangga juga para wali. Contoh suluk adalah tembang tamsil gubahan sunan bonang, suluk sukarsa tentang hakikat pemimpin, suluk syarab al asyiqin tentang tahap tahapan pencapaian makrifat dan lain lain.
SYAIR
Syair merupakan karya sastra berupa puisi (bukan prosa) yang terdiri atas bait bait dan larik dengan akhir kalimat dengan bunyi yang sama. Syair ini biasanya ditulis untuk melukiskan suatu kejadian, sebagai sarana penyampai nasehat, kasih sayang dan cinta, agama dan lain lain. Contoh syair adalah syair perang Banjarmasin, syair perahu, syair siak sri indrapura dan lain lain.
Catatan:
Dalam buku pelajaran sejarah, babad, suluk, hikayat dan juga syair disebutkan sebagai karya sastra peninggalan islam di Indonesia. Namun keberadaan Babad harus digaris bawahi karena sebelum islam datang, Babad di tanah jawa sudah ada misalnya babad pasundaan, babad parahiyangan dll.