Peran serta Indonesia dalam organisasi-organisasi ekonomi yang ada
DindaBintang1 Adapun berdirinya Gerakan Non Blok diprakarsai oleh : (a) Presiden Soekarno dari Indonesia, (b) Presiden Gamal Abdul Nasser dari Republik Persatuan Arab-Mesir, (c) Perdana Menteri Pandith Jawaharlal Nehru dari India, (d) Presiden Josep Broz Tito dari Yugoslavia, dan (e) Presiden Kwame Nkrumah dari Ghana.
1. Tujuan Gerakan Non Blok Gerakan Non Blok bertujuan meredakan ketegangan dunia sebagai akibat pertentangan antara Blok Barat dan Blok Timur. 2. Pengaruh dari Gerakan Non Blok Gerakan Non Blok mempunyai pengaruh yang besar di antaranya sebagai berikut. (a) Pernyataan dari kedua negara adikuasa (Amerika Serikat dan Uni Soviet) untuk mengurangi senjata-senjata nuklirnya. (b) Gencatan senjata antara Irak dan Iran. (c) Usaha penyelesaian sengketa di Kamboja secara damai. (d) Penarikan pasukan Uni Soviet dari Afganistan. (e) Meningkatkan hubungan kerja sama di bidang ekonomi antar anggota Gerakan Non Blok dan dengan negara-negara maju di luar Gerakan Non Blok. 3. Peranan Indonesia dalam Gerakan Non Blok (a) Presiden Soekarno adalah satu dari lima pemimpin dunia yang mendirikan GNB. (b) Iku memprakarsai berdirinya Gerakan Non Blok dengan menandatangani Deklarasi Beograd sebagai hasil Konferensi Tingkat Tinggi Gerakan Non Blok I pada tanggal 1-6 September 1961. (c) Indonesia menjadi pemimpin GNB pada tahun 1991. Saat itu Presiden Soeharto terpilih menjadi ketua GNB. Sebagai pemimpin GNB, Indonesia sukses menggelar KTT X GNB di Jakarta. (d) Indonesia juga berperan penting dalam meredakan ketegangan di kawasan bekas Yogoslavia pada tahun 1991. (e) Indonesia sebagai tempat penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi Gerakan Non Blok X yang berlangsung pada tanggal 1-6 September 1992 di Jakarta. (f) Ekspor dan impor perdagangan Indonesia dengan negara anggota GNB. B. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Perserikatan Bangsa-Bangsa adalah sebuah organisasi internasional yang anggotanya hampir seluruh negara di dunia. Lembaga ini dibentuk untuk memfasilitasi dalam hokum internasional, keamanan internasional, pengembangan ekonomi, perlindungan social, hak asasi, dan pencapaian perdamaian dunia. PBB didirikan oleh San Francisco pada 24 Oktober 1945 setelah Konferensi Dumbarton Oaks di Washington, DC. Namun siding umum yang pertama dihadiri oleh wakil dari negara baru berlangsung pada 10 Januari 1946 di Church House, London. Dari 1919 hingga 1946, terdapat sebuah organisasi yang mirip bernama Liga Bangsa-Bangsa yang bisa dianggap sebagai pendahulu PBB. 1. Asas dan Tujuan PBB a. Asas PBB Asas Perserikatan Bangsa-Bangsa adalah sebagai berikut. 1) Persamaan derajat dan kedaulatan semua negara anggota. 2) Persamaan hak dan kewajiban semua negara anggota. 3) Penyelesaian sengketa secara damai. 4) Setiap anggota akan memberikan bantuan kepada PBB sesuai ketentuan Piagam PBB. 5) PBB tidak boleh mencampuri urusan dalam negeri negara anggota. b. Tujuan PBB Tujuan Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai berikut. 1) Memelihara perdamaian dan keamanan dunia. 2) Mengembangkan hubungan persahabatan antar bangsa berdasarkan asas-asas persamaan derajat, hak menentukan nasib sendiri, dan tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain. 3) Mengembangkan kerjasama internasional dalam memecahkan masalah-masalah ekonomi, sosial, budaya, dan kemanusiaan. Menyelesaikan perselisihan dengan cara damai dan mencegah timbulnya peperangan. 4) Memajukan dan menghargai hak asasi manusia serta kebebasan atau kemerdekaan fundamental tanpa membedakan warna kulit, jenis kelamin, bahasa, dan agama. 5) Menjadikan pusat kegiatan bangsa-bangsa dalam mencapai kerjasama yang harmonis untuk mencapai tujuan PBB. 2. Peranan Indonesia dalam PBB Republik Indonesia tidak hanya menerima bantuan dari PBB akan tetapi juga berperan aktif baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap PBB, yakni sebagai berikut. (a) Secara tidak langsung, Indonesia ikut menciptakan perdamaian dunia melalui kerja sama dalam konferensi Asia Afrika, ASEAN, maupun Gerakan Non Blok. (b) Secara langsung yakni Indonesia mengirimkan Pasukan Garuda atau Kontingen Garuda (KONGA) sebagai sumbangan terhadap PBB untuk menciptakan
1 votes Thanks 0
AbiyuDzaky106
Bertujuan meredakan ketegangan dunia sebagai akibat pertentangan antara Blok Barat dan Blok Timur.
Adapun berdirinya Gerakan Non Blok diprakarsai oleh :
(a) Presiden Soekarno dari Indonesia,
(b) Presiden Gamal Abdul Nasser dari Republik Persatuan Arab-Mesir,
(c) Perdana Menteri Pandith Jawaharlal Nehru dari India,
(d) Presiden Josep Broz Tito dari Yugoslavia, dan
(e) Presiden Kwame Nkrumah dari Ghana.
1. Tujuan Gerakan Non Blok
Gerakan Non Blok bertujuan meredakan ketegangan dunia sebagai akibat pertentangan antara Blok Barat dan Blok Timur.
2. Pengaruh dari Gerakan Non Blok
Gerakan Non Blok mempunyai pengaruh yang besar di antaranya sebagai berikut.
(a) Pernyataan dari kedua negara adikuasa (Amerika Serikat dan Uni Soviet) untuk mengurangi senjata-senjata nuklirnya.
(b) Gencatan senjata antara Irak dan Iran.
(c) Usaha penyelesaian sengketa di Kamboja secara damai.
(d) Penarikan pasukan Uni Soviet dari Afganistan.
(e) Meningkatkan hubungan kerja sama di bidang ekonomi antar anggota Gerakan Non Blok dan dengan negara-negara maju di luar Gerakan Non Blok.
3. Peranan Indonesia dalam Gerakan Non Blok
(a) Presiden Soekarno adalah satu dari lima pemimpin dunia yang mendirikan GNB.
(b) Iku memprakarsai berdirinya Gerakan Non Blok dengan menandatangani Deklarasi Beograd sebagai hasil Konferensi Tingkat Tinggi Gerakan Non Blok I pada tanggal 1-6 September 1961.
(c) Indonesia menjadi pemimpin GNB pada tahun 1991. Saat itu Presiden Soeharto terpilih menjadi ketua GNB. Sebagai pemimpin GNB, Indonesia sukses menggelar KTT X GNB di Jakarta.
(d) Indonesia juga berperan penting dalam meredakan ketegangan di kawasan bekas Yogoslavia pada tahun 1991.
(e) Indonesia sebagai tempat penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi Gerakan Non Blok X yang berlangsung pada tanggal 1-6 September 1992 di Jakarta.
(f) Ekspor dan impor perdagangan Indonesia dengan negara anggota GNB.
B. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
Perserikatan Bangsa-Bangsa adalah sebuah organisasi internasional yang anggotanya hampir seluruh negara di dunia. Lembaga ini dibentuk untuk memfasilitasi dalam hokum internasional, keamanan internasional, pengembangan ekonomi, perlindungan social, hak asasi, dan pencapaian perdamaian dunia.
PBB didirikan oleh San Francisco pada 24 Oktober 1945 setelah Konferensi Dumbarton Oaks di Washington, DC. Namun siding umum yang pertama dihadiri oleh wakil dari negara baru berlangsung pada 10 Januari 1946 di Church House, London. Dari 1919 hingga 1946, terdapat sebuah organisasi yang mirip bernama Liga Bangsa-Bangsa yang bisa dianggap sebagai pendahulu PBB.
1. Asas dan Tujuan PBB
a. Asas PBB
Asas Perserikatan Bangsa-Bangsa adalah sebagai berikut.
1) Persamaan derajat dan kedaulatan semua negara anggota.
2) Persamaan hak dan kewajiban semua negara anggota.
3) Penyelesaian sengketa secara damai.
4) Setiap anggota akan memberikan bantuan kepada PBB sesuai ketentuan Piagam PBB.
5) PBB tidak boleh mencampuri urusan dalam negeri negara anggota.
b. Tujuan PBB
Tujuan Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai berikut.
1) Memelihara perdamaian dan keamanan dunia.
2) Mengembangkan hubungan persahabatan antar bangsa berdasarkan asas-asas persamaan derajat, hak menentukan nasib sendiri, dan tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain.
3) Mengembangkan kerjasama internasional dalam memecahkan masalah-masalah ekonomi, sosial, budaya, dan kemanusiaan. Menyelesaikan perselisihan dengan cara damai dan mencegah timbulnya peperangan.
4) Memajukan dan menghargai hak asasi manusia serta kebebasan atau kemerdekaan fundamental tanpa membedakan warna kulit, jenis kelamin, bahasa, dan agama.
5) Menjadikan pusat kegiatan bangsa-bangsa dalam mencapai kerjasama yang harmonis untuk mencapai tujuan PBB.
2. Peranan Indonesia dalam PBB
Republik Indonesia tidak hanya menerima bantuan dari PBB akan tetapi juga berperan aktif baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap PBB, yakni sebagai berikut.
(a) Secara tidak langsung, Indonesia ikut menciptakan perdamaian dunia melalui kerja sama dalam konferensi Asia Afrika, ASEAN, maupun Gerakan Non Blok.
(b) Secara langsung yakni Indonesia mengirimkan Pasukan Garuda atau Kontingen Garuda (KONGA) sebagai sumbangan terhadap PBB untuk menciptakan