mahardikasyafi
Kurang perhatian orang tua, mengikuti trend jaman kini, emosi remaja yang masih labil, orang tua selalu menuruti permintaan anak, dll
5 votes Thanks 14
MinjidwiFaktor internal: 1. Krisis identitas Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran. Kenakalan ramaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi kedua. 2. Kontrol diri yang lemah Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku nakal. Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya. Faktor eksternal:
1. Keluarga Perceraian orangtua, tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga atau perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan yang salah di keluargapun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja. 2. Teman sebaya yang kurang baik 3. Komunitas/lingkungan tempat tinggal yang kurang baik Dapat dilihat dari dua faktor yang mempengaruhi kenakalan remaja, ketika mereka memiliki krisis identitas, kontrol diri yang lemah, faktor keluarga, teman sebaya, dan komunitas/lingkungan tempat tinggal mereka yang kurang baik, yang menyebabkan perilaku mereka tidak sesuai dengan norma yang ada dilingkungannya sehingga lingkungan menolak mereka, sehingga mereka bersatu atas penolakan lingkungan yang diberikan kepada mereka contohnya seperti geng motor. Disinilah psikologi komunitas berperan penting untuk masuk keranah masyaraka/komunitas yang bersangkutan. Memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai kenakalan remaja dan bagaimana cara menanganinya, terutama pemahaman kepada keluarga mengenai pola asuh anak, sehingga keluarga dapat mengontrol perkembangan anak, dengan siapa ia bergaul, dilingkungan mana saja yang anak kunjungi sehingga kenakalan remaja dapat diatasi lebih dini.
1. Krisis identitas Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran. Kenakalan ramaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi kedua.
2. Kontrol diri yang lemah Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku nakal. Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.
Faktor eksternal:
1. Keluarga Perceraian orangtua, tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga atau perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan yang salah di keluargapun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja.
2. Teman sebaya yang kurang baik
3. Komunitas/lingkungan tempat tinggal yang kurang baik Dapat dilihat dari dua faktor yang mempengaruhi kenakalan remaja, ketika mereka memiliki krisis identitas, kontrol diri yang lemah, faktor keluarga, teman sebaya, dan komunitas/lingkungan tempat tinggal mereka yang kurang baik, yang menyebabkan perilaku mereka tidak sesuai dengan norma yang ada dilingkungannya sehingga lingkungan menolak mereka, sehingga mereka bersatu atas penolakan lingkungan yang diberikan kepada mereka contohnya seperti geng motor. Disinilah psikologi komunitas berperan penting untuk masuk keranah masyaraka/komunitas yang bersangkutan. Memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai kenakalan remaja dan bagaimana cara menanganinya, terutama pemahaman kepada keluarga mengenai pola asuh anak, sehingga keluarga dapat mengontrol perkembangan anak, dengan siapa ia bergaul, dilingkungan mana saja yang anak kunjungi sehingga kenakalan remaja dapat diatasi lebih dini.