ryanhafid
Zaman Neolithikum di sebut juga zaman batu baru, perkembangan kebudayaan pada zaman ini sudah lebih maju lagi, seiring dengan datangnya rumpun Proto Melayu dari wilayah Yunan, di Cina Selatan, ke wilayah Asia Tenggara termasuk Indonesia.orang-orang Proto Melayu ini datang dengan membawa serta hasil budaya berupa kapak persegi dan kapak lonjong serta menyebarkannya di daerah-daerah yang mereka lalui dan tuju.Kapak persegi banyak di temukan di Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan Nusa Tenggara. Bahan dasar adalah batu api (chalcedon) dengan buatan yang sangat halus karena diasah. Kebudayaan kapak persegi diperkirakan masuk ke indonesia melalui jalan barat, yaitu dari Yunan ke Semenanjung Malaka, lalu masuk ke Jawa melalui Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara dan Maluku. Para arkeolog memperkirakan bahwa benda tersebut di buat sebagai lambang kebesaran, jimat, alat upacara, atau alat tukar. Misalnya : Beliung, Pacul dan Torah untuk mengerjakan kayu. Ditemukan diSumatera, Jawa, bali, Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi dan Kalimantan.Fungsi:-sebagai cangkul/pacul.-sebagai alat pahat/alat untuk mengerjakan kayu sebagaimana lazimnya pahat.Bahan untuk membuat kapak disamping dibuat dari batu api/chalcedon yang hanya dipergunakan sebagai alat upacara keagamaan, azimat atau tanda kebesaran.Kapak Bahu. Kapak Bahu, sama seperti kapak persegi, hanya di bagian yang diikatkan pada tangkainya diberi leher. Hanya di temukan di Minahasa.Kapak lonjong adalah kapak yang penampangnya berbentuk lonjong, ujungnya agak lancip sehingga dapat dipasangi tangkai. Kapak lonjong mempunyai dua ukuran, yaitu ukuran kecil (kleinbeil) dan ukuran besar (walzenbeil). Sebagian besar wilayah temuan kapak lonjong terdapat di Papua, karenanya kebudayaan kapak lonjong sering juga di sebut denganNeolithikum Papua. Di daerah lain di indonesia kapak lonjong juga di temukan di Sulawesi, Sangihe Talaud, Flores, Maluku, dan Kepulauan Tanimbar.Peninggalan lainnyaGerabah dari tanah liat. Gerabah dari tanah liat, ditemukan di pantai selatan Pulau Jawa (antara Yogyakarta-Pacitan), Kaliumpang (Sulawesi), Melolo (Sumba).Perhiasan (gelang dan kalung dari batu indah). Jenis perhiasan ini banyak di temukan di wilayah jawa terutama gelang-gelang dari batu indah dalam jumlah besar walaupun banyak juga yang belum selesai pembuatannya. Bahan utama untuk membuat benda ini di bor dengan gurdi kayu dan sebagai alat abrasi (pengikis) menggunakan pasir. Selain gelang ditemukan juga alat-alat perhisasan lainnya seperti kalung yang dibuat dari batu indah pula. Untuk kalung ini dipergunakan juga batu-batu yang dicat atau batu-batu akik.Pakaian dari kulit kayu. Pada zaman ini mereka telah dapat membuat pakaiannya dari kulit kayu yang sederhana yang telah di perhalus. Pekerjaan membuat pakaian ini merupakan pekerjaan kaum perempuan. Pekerjaan tersebut disertai pula berbagai larangan atau pantangan yang harus di taati. Sebagai contoh di Kalimantan dan Sulawesi Selatan dan beberapa tempat lainnya ditemukan alat pemukul kulit kayu. Hal ini menunjukkan bahwa orang-orang zaman neolithikum sudah berpakaian.Tembikar (Periuk belanga). Bekas-bekas yang pertama ditemukan tentang adanya barang-barang tembikar atau periuk belanga terdapat di lapisan teratas dari bukit-bukit kerang di Sumatra, tetapi yang ditemukan hanya berupa pecahan-pecahan yang sangat kecil. Walaupun bentuknya hanya berupa pecahan-pecahan kecil tetapi sudah dihiasi gambar-gambar. Di Melolo, Sumba banyak ditemukan periuk belanga yang ternyata berisi tulang belulang manusia.Hasil budaya lainnya dari zaman ini adalah semakin majunya tradisi gerabah, yang berfungsi sebagai wadah untuk keperluan rumah tangga. Namun di beberapa tempat, gerabah di gunakan sebagai tempat menyimpan tulang belulang manusia seperti yang di temukan di wilayah pantai selatan Jawa (antara Yogya, Pacitan), Kandang Lembu di Banyuwangi, Melolo (Sumba), dan Minanga Sipakka di Sulawesi Barat. Sedangkan di Gilimanuk (Bali) ditemukan gerabah yang digunakan sebagai bekal kubur.Kira-kira 2000 tahun SM, telah datang bangsa-bangsa baru yang memiliki kebudayaan lebih maju dan tinggi derajatnya. Mereka dikenal sebagai bangsa Indonesia Purba.
Jika membantu Kasih Bintang
13 votes Thanks 13
Bellasyahira
Peninggalan Kebudayaan Zaman Neolitikum 1.Kapak persegi 2.Kapak lonjong 3.Kapak bahu 4.Gerabah 5.Perhiasan (gelang dan manik-manik) 6.Alat pemukul kayu
Di Melolo, Sumba banyak ditemukan periuk belanga yang ternyata berisi tulang belulang manusia.Hasil budaya lainnya dari zaman ini adalah semakin majunya tradisi gerabah, yang berfungsi sebagai wadah untuk keperluan rumah tangga. Namun di beberapa tempat, gerabah di gunakan sebagai tempat menyimpan tulang belulang manusia seperti yang di temukan di wilayah pantai selatan Jawa (antara Yogya, Pacitan), Kandang Lembu di Banyuwangi, Melolo (Sumba), dan Minanga Sipakka di Sulawesi Barat. Sedangkan di Gilimanuk (Bali) ditemukan gerabah yang digunakan sebagai bekal kubur.Kira-kira 2000 tahun SM, telah datang bangsa-bangsa baru yang memiliki kebudayaan lebih maju dan tinggi derajatnya. Mereka dikenal sebagai bangsa Indonesia Purba.
Jika membantu Kasih Bintang
1.Kapak persegi
2.Kapak lonjong
3.Kapak bahu
4.Gerabah
5.Perhiasan (gelang dan manik-manik)
6.Alat pemukul kayu