Pengaruh roda terhadap kehidupan masyarakat sebelum ditemukan dan setelah ditemukan roda dalam aspek sosial,budaya,ekoomi dan pendidikan
bintangespe
Aspek sosial: - Sebelum ditemukan roda, interaksi sosial masyarakat tergolong renggang dan interaksinya hanya sebatas pada anggota masyarakat yang terdekat, karena akses yang hanya dapat dilakukan dengan berjalan kaki dan mengendarai hewan (kuda dan keledai). - Setelah ditemukan roda, interaksi sosial meluas keluar lingkup masyarakat tersebut, baik desa/kampung, pulau, bahkan negara karena akses transportasi sudah memungkinkan masyarakat berpindah lokasi secara mudah.
Aspek budaya: - Sebelum ditemukan roda, budaya hanya dikenal oleh masyarakat yang menganutnya, sehingga suatu komunitas masyarakat menjadi konservatif terhadap budaya baru yang masuk. - Setelah ditemukan roda, yang memungkinkan transportasi beroda, komunitas masyarakat cenderung bisa terbuka dan mengenali budaya-budaya yang berbeda yang dianut oleh suatu komunitas masyarakat di wilayah lain. Bahkan beberapa komunitas masyarakat mengalami peleburan budaya (akulturasi).
Aspek ekonomi: - Sebelum ditemukan roda, roda ekonomi masyarakat hanya berputar di wilayah yang terbatas karena akses transportasi yang sulit, sehingga kemudian transaksi ekonomi masyarakat berbasis barter (tukar-menukar barang). - Setelah ditemukan roda, roda ekonomi masyarakat mencapai wilayah masyarakat lain, produk dari wilayah satu bisa dijual di wilayah lainnya, sehingga ekonomi masyarakat bisa semakin berkembang, bahkan ekspansif..
Aspek pendidikan: - Sebelum ditemukan roda, pendidikan di suatu komunitas masyarakat cenderung terbatas, bahkan terbelakang, karena minimnya akses untuk mengadakan kegiatan belajar maupun mengajar. - Setelah ditemukannya roda, pendidikan bisa semakin dinikmati oleh masyarakat luas, dan tidak ada batas lagi dalam belajar dan mengajar karena akses transportasi untuk belajar atau mengajar ke wilayah lain semakin mudah.
- Sebelum ditemukan roda, interaksi sosial masyarakat tergolong renggang dan interaksinya hanya sebatas pada anggota masyarakat yang terdekat, karena akses yang hanya dapat dilakukan dengan berjalan kaki dan mengendarai hewan (kuda dan keledai).
- Setelah ditemukan roda, interaksi sosial meluas keluar lingkup masyarakat tersebut, baik desa/kampung, pulau, bahkan negara karena akses transportasi sudah memungkinkan masyarakat berpindah lokasi secara mudah.
Aspek budaya:
- Sebelum ditemukan roda, budaya hanya dikenal oleh masyarakat yang menganutnya, sehingga suatu komunitas masyarakat menjadi konservatif terhadap budaya baru yang masuk.
- Setelah ditemukan roda, yang memungkinkan transportasi beroda, komunitas masyarakat cenderung bisa terbuka dan mengenali budaya-budaya yang berbeda yang dianut oleh suatu komunitas masyarakat di wilayah lain. Bahkan beberapa komunitas masyarakat mengalami peleburan budaya (akulturasi).
Aspek ekonomi:
- Sebelum ditemukan roda, roda ekonomi masyarakat hanya berputar di wilayah yang terbatas karena akses transportasi yang sulit, sehingga kemudian transaksi ekonomi masyarakat berbasis barter (tukar-menukar barang).
- Setelah ditemukan roda, roda ekonomi masyarakat mencapai wilayah masyarakat lain, produk dari wilayah satu bisa dijual di wilayah lainnya, sehingga ekonomi masyarakat bisa semakin berkembang, bahkan ekspansif..
Aspek pendidikan:
- Sebelum ditemukan roda, pendidikan di suatu komunitas masyarakat cenderung terbatas, bahkan terbelakang, karena minimnya akses untuk mengadakan kegiatan belajar maupun mengajar.
- Setelah ditemukannya roda, pendidikan bisa semakin dinikmati oleh masyarakat luas, dan tidak ada batas lagi dalam belajar dan mengajar karena akses transportasi untuk belajar atau mengajar ke wilayah lain semakin mudah.