Perkembangan anak mempunyai sifat normatif dan non-normatif sesuai dengan asesmen guru dalam mengobservasi anak melalui 2 pendekatan 1. Otentik Asesmen disebut juga dengan asesmen kelas, asesmen alternatif, atau asesmen berdasarkan performasi (perfomance based asesment). Asesmen tipe ini terjadi sepanjang kegiatan anak di kelas. Informasi diperoleh dari berbagai cara, terutama dari observasi/pengamatan pendidik selama anak melakukan kegiatan yang bermakna, dengan waktu yang berbeda-beda dan kegiatan yang berbeda pula. 2. Formal Asesmen yang mempunyai komponen sistem asesmen yang terdiri dari Tes Standard meliputi Kemampuan, Prestasi, Minat dan Kepribadian anak sedangkan Strategi Asesmen Informal terdiri dari a. Observasi, b Pengukuran yang dirancang guru, c. Checklist Perkembangan Anak dan d. Perfomansi Asesmen Portofolio Individu Melihat penjabaran tersebut diatas berikan contoh dengan pilihan yang tersedia berdasarkan pengalaman Anda di kelas berdasarkan 6 Aspek bidang pengembangan
1. Kemampuan: Guru melakukan observasi terhadap kemampuan anak dalam mengerjakan tugas-tugas matematika, seperti menghitung jumlah, mengurangi, dan menambah.
2. Prestasi: Guru melakukan observasi terhadap prestasi anak dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan, seperti menyelesaikan tugas dengan benar dan tepat waktu.
3. Minat: Guru melakukan observasi terhadap minat anak dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan, seperti mengerjakan tugas dengan antusias dan bersemangat.
4. Kepribadian: Guru melakukan observasi terhadap kepribadian anak, seperti menunjukkan sikap ramah dan bersahabat dengan teman-temannya.
Contoh Asesmen Formal:
1. Tes Standard: Guru menggunakan tes standar untuk mengukur kemampuan anak, seperti tes IQ, tes bahasa, dan tes matematika.
2. Strategi Asesmen Informal:
a. Observasi: Guru melakukan observasi terhadap perilaku anak, seperti mengamati bagaimana anak berinteraksi dengan teman-temannya.
b. Pengukuran yang dirancang guru: Guru menggunakan pengukuran yang dirancang untuk mengukur kemampuan anak, seperti mengukur kemampuan anak dalam membaca dan menulis.
c. Checklist Perkembangan Anak: Guru menggunakan checklist perkembangan anak untuk mengukur tingkat perkembangan anak, seperti mengukur tingkat kemampuan berbicara, berjalan, dan berlari.
d. Perfomansi Asesmen Portofolio Individu: Guru menggunakan portofolio individu untuk mengukur prestasi anak, seperti mengumpulkan tugas-tugas yang telah diselesaikan anak dan menilai hasilnya.
Jawaban:
Contoh Asesmen Otentik:
1. Kemampuan: Guru melakukan observasi terhadap kemampuan anak dalam mengerjakan tugas-tugas matematika, seperti menghitung jumlah, mengurangi, dan menambah.
2. Prestasi: Guru melakukan observasi terhadap prestasi anak dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan, seperti menyelesaikan tugas dengan benar dan tepat waktu.
3. Minat: Guru melakukan observasi terhadap minat anak dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan, seperti mengerjakan tugas dengan antusias dan bersemangat.
4. Kepribadian: Guru melakukan observasi terhadap kepribadian anak, seperti menunjukkan sikap ramah dan bersahabat dengan teman-temannya.
Contoh Asesmen Formal:
1. Tes Standard: Guru menggunakan tes standar untuk mengukur kemampuan anak, seperti tes IQ, tes bahasa, dan tes matematika.
2. Strategi Asesmen Informal:
a. Observasi: Guru melakukan observasi terhadap perilaku anak, seperti mengamati bagaimana anak berinteraksi dengan teman-temannya.
b. Pengukuran yang dirancang guru: Guru menggunakan pengukuran yang dirancang untuk mengukur kemampuan anak, seperti mengukur kemampuan anak dalam membaca dan menulis.
c. Checklist Perkembangan Anak: Guru menggunakan checklist perkembangan anak untuk mengukur tingkat perkembangan anak, seperti mengukur tingkat kemampuan berbicara, berjalan, dan berlari.
d. Perfomansi Asesmen Portofolio Individu: Guru menggunakan portofolio individu untuk mengukur prestasi anak, seperti mengumpulkan tugas-tugas yang telah diselesaikan anak dan menilai hasilnya.