pada masa reformasi penerapan Pancasila tidak lagi dihadapkan pada ancaman pemberontakan yang ingin mengganti Pancasila dengan ideologi lain tetapi lebih dihadapan pada kondisi kehidupan masyarakat yang sebagai bahasa sehingga dapat menimbulkan hal negatif diantaranya a moral dan etika b kebebasan pendapat sesuai UUD 1945 c terciptanya persatuan dan kesatuan dan meningkatkan kreativitas masyarakat Pancasila memiliki kedudukan terbuka istilah ideologi berasal dari dua kata yaitu ide yang berarti gagasan atau konsep dan logos yang berarti ilmu b idea yang berarti gagasan terhadap konsep dan lokasinya berarti ilmu c idea yang berarti gagasan atau konsep idea yang berarti gagasan pada konsep teknologi yang berarti ilmu 7 ideologi terbuka adalah ideologi yang dapat berinteraksi dengan perkembangan zaman 1995 di bawah ini yang merupakan karakteristik ideologi terbuka sistem pembicara yang terbuka brainly.co.id dari luar c cenderung untuk memaksakan nilai-nilai ideologi dari luar masyarakat yang tidak diciptakan oleh negara melainkan oleh masyarakat itu sendiri
Karakteristik ideologi terbuka adalah sistem pembicaraan yang terbuka dan cenderung untuk memaksakan nilai-nilai ideologi dari luar masyarakat yang tidak diciptakan oleh negara melainkan oleh masyarakat itu sendiri.
Pada masa reformasi, penerapan Pancasila tidak lagi dihadapkan pada ancaman pemberontakan yang ingin mengganti Pancasila dengan ideologi lain. Namun, tantangan yang dihadapi lebih terkait dengan kondisi kehidupan masyarakat, seperti isu amoralitas, kebebasan pendapat sesuai dengan UUD 1945, persatuan dan kesatuan, serta peningkatan kreativitas masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan Pancasila dalam konteks reformasi lebih berkaitan dengan menjaga nilai-nilai dan prinsip-prinsip Pancasila dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, serta menyesuaikan dengan perkembangan zaman.
Pancasila memiliki kedudukan terbuka, yang berarti bahwa ideologi ini dapat berinteraksi dengan perkembangan zaman. Ideologi terbuka mencakup sistem pembicaraan yang terbuka, artinya masyarakat dapat secara terbuka berdiskusi, berdebat, dan melibatkan semua elemen dalam menyuarakan pendapat mereka. Selain itu, ideologi terbuka cenderung untuk tidak memaksakan nilai-nilai ideologi dari luar masyarakat melalui campur tangan negara, melainkan menciptakan nilai-nilai ideologi tersebut oleh masyarakat itu sendiri.
Dalam konteks ini, terdapat potensi bagi masyarakat untuk memahami nilai-nilai Pancasila, melibatkan diri dalam proses pembangunan, dan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Masyarakat juga diharapkan dapat berkontribusi dalam melahirkan gagasan dan inovasi yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, sehingga ideologi ini tetap relevan dan berfungsi sebagai panduan dalam menjaga persatuan, keadilan, dan kesejahteraan bangsa.
Jawaban:
Karakteristik ideologi terbuka adalah sistem pembicaraan yang terbuka dan cenderung untuk memaksakan nilai-nilai ideologi dari luar masyarakat yang tidak diciptakan oleh negara melainkan oleh masyarakat itu sendiri.
Pada masa reformasi, penerapan Pancasila tidak lagi dihadapkan pada ancaman pemberontakan yang ingin mengganti Pancasila dengan ideologi lain. Namun, tantangan yang dihadapi lebih terkait dengan kondisi kehidupan masyarakat, seperti isu amoralitas, kebebasan pendapat sesuai dengan UUD 1945, persatuan dan kesatuan, serta peningkatan kreativitas masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan Pancasila dalam konteks reformasi lebih berkaitan dengan menjaga nilai-nilai dan prinsip-prinsip Pancasila dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, serta menyesuaikan dengan perkembangan zaman.
Pancasila memiliki kedudukan terbuka, yang berarti bahwa ideologi ini dapat berinteraksi dengan perkembangan zaman. Ideologi terbuka mencakup sistem pembicaraan yang terbuka, artinya masyarakat dapat secara terbuka berdiskusi, berdebat, dan melibatkan semua elemen dalam menyuarakan pendapat mereka. Selain itu, ideologi terbuka cenderung untuk tidak memaksakan nilai-nilai ideologi dari luar masyarakat melalui campur tangan negara, melainkan menciptakan nilai-nilai ideologi tersebut oleh masyarakat itu sendiri.
Dalam konteks ini, terdapat potensi bagi masyarakat untuk memahami nilai-nilai Pancasila, melibatkan diri dalam proses pembangunan, dan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Masyarakat juga diharapkan dapat berkontribusi dalam melahirkan gagasan dan inovasi yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, sehingga ideologi ini tetap relevan dan berfungsi sebagai panduan dalam menjaga persatuan, keadilan, dan kesejahteraan bangsa.