Pada elektrolisis 5 liter larutan NaCl dengan elektroda Pt, digunakan arus 965 coulomb, maka pH larutan setelah elektrolisis (volume larutan dianggap tidak berubah) adalah... a. 2 + log 5 b. 3 + log 2 c. 12 d. 12 - log 5 e. 12 + log 2
Pada elektrolisis 5 liter larutan NaCl dengan elektroda Pt, digunakan arus 965 coulomb, maka pH larutan setelah elektrolisis (volume larutan dianggap tidak berubah) adalah 12 - log 5.
Pembahasan
Sel Elektrolisis
Elektrolisis merupakan kebalikan dari sel volta, yaitu menghasilkan arus listrik searah melalui reaksi redoks tak spontan. Pada proses elektrolisis mengubah energi listrik menjadi energi kimia.
Sel Elektrolisis Bentuk Larutan
1. Reaksi Pada Katode
Reaksi pada katode bergantung pada jenis kationnya.
a. Jika kation berasal dari Ion hidrogen (H+) maka
Ion hidrogen akan direduksi menjadi gas hidrogen.
Reaksi: 2 H+(aq) + 2 e → H2 (g)
b. Jika Ion-ion logam alkali/alkali tanah Al, Mn, seperti Li+, K+, Na+, Ba2+, Sr2+, dan Ca2+ tidak mengalami reduksi, tetapi air yang akan tereduksi hal ini dikarenakan Eo reduksi H2O > Eo logam logam alkali/alkali tanah Al, Mn.
Reaksi: H₂O(l) + 2e → H₂(g) + 2 OH⁻(aq)
c. Jika Ion-ion logam selain alkali/alkali tanah, seperti Ni2+, Cu2+, dan Zn2+ akan mengalami reduksi menjadi logam.
Mn+ + n e → M
2. Reaksi Pada Anode
Reaksi pada anode bergantung pada jenis anion dan elektrode yang digunakan.
Bila Elektorde yang digunakan adalah Elektrode Inert (C, Pt dan Au), maka :
a. Jika Ion hidroksida (OH–) akan teroksidasi menjadi H2O dan O2.
Reaksinya: 4 OH–(aq) → 2 H2O(l) + O2(g) + 4 e
b. Ion sisa asam yang tidak mengandung oksigen, seperti Cl–, Br–, I– akan teroksidasi menjadi gasnya Cl2, Br2, I2.
Reaksi : 2 X– → X2 + 2 e
c. Ion sisa asam yaitu asam yang mengandung oksigen, seperti SO42–, NO3–, PO43– maka tidak akan teroksidasi dan yang teroksidasi adalah air. Hal ini karena Eo oksidasi H2O > Eo oksidasi ion sisa asam yang mengandung oksigen.
Reaksi: 2 H2O(l) → 4 H+(aq) + O2(g) + 4 e
d. Bila Elektrode yang digunakan bukan elektrode inert (sukar bereaksi) maka elektrode akan mengalami oksidasi menjadi ionnya.
Reaksi : L (s) -> Ln+ (aq) + ne
Faraday mengungkapkan bahwa besarnya zat yang beraksi pada sel elektrolisis dapat ditentukan berdasarkan jumlah muatan listrik yang digunakan dalam kurun waktu tertentu.
Hukum Faraday I
Massa zat yang dihasilkan pada proses elektrolisis akan berbanding lurus dengan muatan listrik yang digunakan dalam percobaan tersebut.
1 F = 1 mol elektron = 96500 Coulomb
Rumus :
W = e x F
W = e x
W = e x
Hukum Faraday II
: = :
dengan,
W = massa (gram)
Q = muatan listrik (Coulomb)
e = Ar/jumlah ion
I = kuat arus (A)
t = waktu (detik)
Diket :
V = 5 Liter
Q = 965 Coulomb
Ditanya :
pH
Jawab :
Menentukan reaksi yang terjadi
Larutan NaCl dengan elektrode Pt
NaCl (aq) ---> Na⁻ (aq) + Cl⁻ (aq)
kation anion
Reaksi di katode bergantung pada jenis kation. Kation merupakan ion logam alkali sehingga tidak mengalami reduksi, tetapi air yang akan tereduksi hal ini dikarenakan Eo reduksi H2O > Eo logam logam alkali.
Reaksi dikatode: 2H₂O(l) + 2e → H₂(g) + 2 OH⁻(aq)
Reaksi di anode tergantung pada jenis elektrode dan anionnya. Elektrode yang digunakan elektrode inert (C, Pt, Au) sehingga reaksi bergantung pada anionnya. Anion merupakan ion sisa asam yang tidak mengandung oksigen maka akan teroksidasi menjadi gasnya.
Verified answer
Pada elektrolisis 5 liter larutan NaCl dengan elektroda Pt, digunakan arus 965 coulomb, maka pH larutan setelah elektrolisis (volume larutan dianggap tidak berubah) adalah 12 - log 5.
Pembahasan
Sel Elektrolisis
Elektrolisis merupakan kebalikan dari sel volta, yaitu menghasilkan arus listrik searah melalui reaksi redoks tak spontan. Pada proses elektrolisis mengubah energi listrik menjadi energi kimia.
Sel Elektrolisis Bentuk Larutan
1. Reaksi Pada Katode
Reaksi pada katode bergantung pada jenis kationnya.
a. Jika kation berasal dari Ion hidrogen (H+) maka
Ion hidrogen akan direduksi menjadi gas hidrogen.
Reaksi: 2 H+(aq) + 2 e → H2 (g)
b. Jika Ion-ion logam alkali/alkali tanah Al, Mn, seperti Li+, K+, Na+, Ba2+, Sr2+, dan Ca2+ tidak mengalami reduksi, tetapi air yang akan tereduksi hal ini dikarenakan Eo reduksi H2O > Eo logam logam alkali/alkali tanah Al, Mn.
Reaksi: H₂O(l) + 2e → H₂(g) + 2 OH⁻(aq)
c. Jika Ion-ion logam selain alkali/alkali tanah, seperti Ni2+, Cu2+, dan Zn2+ akan mengalami reduksi menjadi logam.
Mn+ + n e → M
2. Reaksi Pada Anode
Reaksi pada anode bergantung pada jenis anion dan elektrode yang digunakan.
Bila Elektorde yang digunakan adalah Elektrode Inert (C, Pt dan Au), maka :
a. Jika Ion hidroksida (OH–) akan teroksidasi menjadi H2O dan O2.
Reaksinya: 4 OH–(aq) → 2 H2O(l) + O2(g) + 4 e
b. Ion sisa asam yang tidak mengandung oksigen, seperti Cl–, Br–, I– akan teroksidasi menjadi gasnya Cl2, Br2, I2.
Reaksi : 2 X– → X2 + 2 e
c. Ion sisa asam yaitu asam yang mengandung oksigen, seperti SO42–, NO3–, PO43– maka tidak akan teroksidasi dan yang teroksidasi adalah air. Hal ini karena Eo oksidasi H2O > Eo oksidasi ion sisa asam yang mengandung oksigen.
Reaksi: 2 H2O(l) → 4 H+(aq) + O2(g) + 4 e
d. Bila Elektrode yang digunakan bukan elektrode inert (sukar bereaksi) maka elektrode akan mengalami oksidasi menjadi ionnya.
Reaksi : L (s) -> Ln+ (aq) + ne
Faraday mengungkapkan bahwa besarnya zat yang beraksi pada sel elektrolisis dapat ditentukan berdasarkan jumlah muatan listrik yang digunakan dalam kurun waktu tertentu.
Hukum Faraday I
Massa zat yang dihasilkan pada proses elektrolisis akan berbanding lurus dengan muatan listrik yang digunakan dalam percobaan tersebut.
1 F = 1 mol elektron = 96500 Coulomb
Rumus :
W = e x F
W = e x
W = e x
Hukum Faraday II
: = :
dengan,
W = massa (gram)
Q = muatan listrik (Coulomb)
e = Ar/jumlah ion
I = kuat arus (A)
t = waktu (detik)
Diket :
V = 5 Liter
Q = 965 Coulomb
Ditanya :
pH
Jawab :
Larutan NaCl dengan elektrode Pt
NaCl (aq) ---> Na⁻ (aq) + Cl⁻ (aq)
kation anion
Reaksi di katode bergantung pada jenis kation. Kation merupakan ion logam alkali sehingga tidak mengalami reduksi, tetapi air yang akan tereduksi hal ini dikarenakan Eo reduksi H2O > Eo logam logam alkali.
Reaksi dikatode: 2H₂O(l) + 2e → H₂(g) + 2 OH⁻(aq)
Reaksi di anode tergantung pada jenis elektrode dan anionnya. Elektrode yang digunakan elektrode inert (C, Pt, Au) sehingga reaksi bergantung pada anionnya. Anion merupakan ion sisa asam yang tidak mengandung oksigen maka akan teroksidasi menjadi gasnya.
Reaksi dianode : 2Cl⁻ → Cl₂ + 2 e
F =
F =
F = 0,01 F
n e = F
n e = 0,01 mol
Reaksi dikatode: 2H₂O(l) + 2e → H₂(g) + 2 OH⁻(aq)
0,01 mol
n OH⁻ = n e (koefisien sama yaitu "2")
n OH⁻ = 0,01 mol
[OH⁻] =
[OH⁻] =
[OH⁻] = 2.10⁻³ M
pOH = - log [OH⁻]
pOH = - log 2.10⁻³
pOH = 3 - log 2
pH = 14 - pOH
pH = 14 - (3 - log 2)
pH = 14 - 3 + log 2
pH = 11 + log 2
pH = 11,30103
atau sama dengan
pH = 12 - log 5
pH = 11,30103
Pelajari lebih lanjut
Reaksi elektrolisis larutan brainly.co.id/tugas/12522447 , brainly.co.id/tugas/12326544 , brainly.co.id/tugas/19002255
Faktor yang mempengaruhi elektrolisis brainly.co.id/tugas/18337749
Hukum Faraday I brainly.co.id/tugas/12753334 , brainly.co.id/tugas/18485247 , brainly.co.id/tugas/4718768
Hukum Faraday II brainly.co.id/tugas/18473680, brainly.co.id/tugas/18312503 , brainly.co.id/tugas/18695263
Hubungan jumlah elektron pada hukum faraday brainly.co.id/tugas/7321773#
Menentukan volume gas H2 dan O2 brainly.co.id/tugas/19653229
------------------------------------------
Detil Jawaban
Mapel : Kimia
Bab : Redoks dan elektrokimia
Kelas : XII
Semester : 1
Kode : 12.7.2
Kata kunci : elektrolisis, hukum faraday, pH, volume, muatan listrik