Chelsyyy
Merdeka...! pekikan kemerdekaan saat ini tentunya tidak lagi sama dirasakan kemaknaannya seperti era pra kemerdekaan yang merindingkan bulu kuduk dan menggelorakan jiwa nasionalisme serta mengobarkan api semangat perjuangan apalagi setelah melewati peringatan hari kemerdekaan pekikan kemerdekaan ini serasa mentah atau hambar. Waktu dan realitas memang sudah berubah dan nyaris mengubah paradikma, falsafah serta idiologi bangsa. Apakah perubahan ini mutlak seiring dengan perkembangan peradapan umat manusia? ataukah oleh realitas perubahan ini kita memaknainya sebagai degradasi nilai kebangsaan? Tentunya dalam memperingati hari kemrdekaan Bangsa Indonesia ke-66 ini adalah momentum yang tepat untuk merefleksi serta memproyeksikan kiblat Indonesia tercinta. Ketika bangsa dalam belenggu penjajahan, kita merangkak tuk berjuang... Ketika keringat, air mata dan darah di pertahuhkan dalam perjuangan, kita berjalan menuju kemerdekaan... ketika kemerdekaan bangsa harus diisi dengan geliat pembangunan, kita berlari untuk mengentaskan kemiskinan, kebodohan dan kemelaratan...dan tatkala jalan mengisi pembangunan dirintangi oleh kerikil tajam dan onak, kita terbang untuk mencari keselamatan diri sendiri atas nama suku, agama, ras, golongan atau dalam sekat fanatisme dan primodialisme lainnya. sebuah pertanyaan reflektif; siapakah yang paling bertanggung jawab untuk keselamatan bangsa ini???