sahel25
1. Diksi adalah sebuah pilihan kata yang tepat dan selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan). ... Membentuk ekspresi atau pun gagasan yang tepat sehingga dapat menyenangkan pendengar atau pun pembacanya.
2. Imaji (image) adalah gambaran, kesan, bayang-bayang, atau apa yang ada dalam pikiran ketika kita membayangkan atau mengingat sesuatu. Imaji bisa berupa gambaran visual, suara, bau, rasa, atau gabungan dari semua penginderaan itu. Ketika misalnya sang kekasih berkata: ingatkah engkau ketika kita berdua berkejar-kejaran di pasir pantai, sementara ombak bergulung-gulung seakan-akan ikut berlari bersama kita? Maka dalam kepala kita secara otomatis akan hadir gambaran pantai itu, ombaknya yang bergulung-gulung, juga gemuruh suaranya, beserta sosok kita bersama sang kekasih yang tengah berkejar-kejaran. Barangkali akan muncul juga sederetan awan putih di cakrawala dan burung-burung camar yang melayang-layang.
3 ). Citraan Penglihatan dalam puisi Citraan penglihatan ditimbulkan oleh indra penglihatan (mata). Citraan ini merupakan jenis yang paling sering digunakan penyair. Citraan penglihatan mampu memberi rangsangan kepada indra penglihatan sehingga hal-hal yang tidak terlihat menjadi seolah-olah terlihat.
Contoh:
Waktu masih kanak-kanak Kau membuat perahu kertas dan kau layarkan di tepi kali; alirnya sangat tenang, dan perahumu bergoyang menuju lautan. … Karya Sapardi Djoko Damono Sumber: Perahu Kertas, 1991
Padang ilalang membentang di sepanjang jalan
2). Citraan Pendengaran dalam Puisi Citraan pendengaran berhubungan dengan kesan dan gambaran yang diperoleh melalui indra pendengaran (telinga). Citraan ini dapat dihasilkan dengan menyebutkan atau menguraikan bunyi suara, misalnya dengan munculnya diksi sunyi, tembang, dendang, suara mengiang, berdentum-dentum, dan sayup-sayup.
Contoh
Maka menangislah ruh bayi itu keras-keras Kedua tangan yang alit itu seperti kejang-kejang Kakinya pun menerjang-nerjang Suaranya melengking lalu menghiba-hiba … Karya Taufq Ismail Sumber: Horison Sastra Indonesia 1 :Kitab Puisi 2002
Semerdu kicauan burung di pucuk cemara, suaramu merasuki kespian jiwaku
4 Kata konkret adalah kata yang acuannya semakin mudah dicerap pancaindera. Dan kata abstrak adalah kata yang acuannya tidak mudah dicerap pancaindera.
5 Macam macam gaya bahasa (majas) beserta contohnya Pada pembahasan selanjutnya kami akan memberikan macam macam gaya bahasa berserta contohnya agar anda dapat mengetahui bentuk gaya bahasanya serta nama majasnya. a. Gaya bahasa (majas) penegasan 1. Majas Pleonasme Adalah gaya bahasa yang dipakai untuk memperjelas maksud dengan menggunakan kata berulang dan maknanya sudah dikandung oleh kata yang mendahului. Contoh: Burung itu sudah naik ke atas kemudian turun ke bawah lagi. 2. Majas Hiperbola Adalah gaya bahasa yang dipakai untuk melukiskan keadaan secara berlebihan Contoh: Anak tiu berlari sangat cepat bagai kilat 3. Majas Litotes Dipakai untuk melukiskan hal sekecil-kecilnya utnuk merendahkan diri. Contoh: Terimalah pemberianku yang tidak berharga ini. 4. Majas Repetisi Adalah gaya bahasa mengulang kata-kata tertentu beberapa kali. Gaya ini sering digunakan dalam berpidato Contoh: Jangan ragu-ragu Saudara, selama matahari masih beredar, selama bulan masih bersinar dan selama hayat masih dikandung badan saya akan memperjuangkan hak rakyat. 5. Majas Klimaks Adalah gaya bahasa yang menggunakan sesuatu secara berturut-turut makin lama makin memuncak. Contoh: Jangankan seratus ribu, lima ratus ribu atau satu juta, satu miliar pun kalau dijual akan aku beli. 6. Majas Antiklimaks Adalah gaya bahasa yang menyebut sesuatu secara berturut-turut makin lama makin menurun. Contoh: Apalagi setahun, sebulan atau semingu, sehari saja dia tidak akan meninggalkanmu. 7. Majas Asidenton Adalah gaya bahasa yang melukiskan beberapa hal secara terurai tanpa menggunakan kata penghubung. Contoh: Besar, kecil, tua, muda semuanya hadir dalam acara pembukaan sekaten. 8. Majas Polisindenton Adalah gaya bahasa yang menyebutkan beberapa hal dengan menggunakan kata penghubung. Contoh: Sebelum berangkat ke sekolah pagi itu, saya menyapu lantai dan mengepelnya kemudian saya mandi dan sarapan pagi. 9. Majas Koreksio Adalah gaya bahasa yang menyebutkan sesuatu yang slah, kemudian dibetulkan agar menarik. Contoh: Kemarin sore... eh maaf tadi amalam wanita itu datang di pondoknya. 10. Majas Interupsi Adalah gaya bahasa yang menggunakan sisipan kata/frase di tengah-tengah kalimat untuk menegaskan maksud. Contoh: 10. Majas Interupsi Adalah gaya bahasa yang menggunakan sisipan kata/frase di tengah-tengah kalimat untuk menegaskan maksud. Contoh: Pak Zaeni-lurah yang baru-orangnya sangat baru-orangnya sangat sederhana
semoga membantu
0 votes Thanks 0
rinkajuriah
1. Diksi adalah sebuah pilihan kata yang tepat dan selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan).
2. imaji adalah pengungkapan perasaan sensoris penyair kedalam kata dan ungkapan sehingga terjelma gambaran suasana yang lebih konkrit. 3. Macam2 imaji : * Citraan Pendengaran (imaji auditif) * Citraan Penciuman * Citraan pengecapan * Citraan gerak (movement imaji atau kinestik imaji) * Citraan Perabaan (imaji taktil)
4. Kata "konkret" adalah sebuah kata, referensi yang lebih mudah diasimilasi oleh perasaan. Dan kata abstrak adalah kata yang rujukannya tidak diserap oleh inderanya.
5. macam'' gaya bahasa: GAYA BAHASA SINDIRAN GAYA BAHASA PERTENTANGAN GAYA BAHASA PERBANDINGAN
2. Imaji (image) adalah gambaran, kesan, bayang-bayang, atau apa yang ada dalam pikiran ketika kita membayangkan atau mengingat sesuatu. Imaji bisa berupa gambaran visual, suara, bau, rasa, atau gabungan dari semua penginderaan itu. Ketika misalnya sang kekasih berkata: ingatkah engkau ketika kita berdua berkejar-kejaran di pasir pantai, sementara ombak bergulung-gulung seakan-akan ikut berlari bersama kita? Maka dalam kepala kita secara otomatis akan hadir gambaran pantai itu, ombaknya yang bergulung-gulung, juga gemuruh suaranya, beserta sosok kita bersama sang kekasih yang tengah berkejar-kejaran. Barangkali akan muncul juga sederetan awan putih di cakrawala dan burung-burung camar yang melayang-layang.
3 ). Citraan Penglihatan dalam puisi
Citraan penglihatan ditimbulkan oleh indra penglihatan (mata). Citraan ini merupakan jenis yang paling sering digunakan penyair. Citraan penglihatan mampu memberi rangsangan kepada indra penglihatan sehingga hal-hal yang tidak terlihat menjadi seolah-olah terlihat.
Contoh:
Waktu masih kanak-kanak Kau membuat perahu kertas
dan kau
layarkan di tepi kali; alirnya sangat tenang, dan perahumu
bergoyang menuju lautan.
…
Karya Sapardi Djoko Damono
Sumber: Perahu Kertas, 1991
Padang ilalang membentang di sepanjang jalan
2). Citraan Pendengaran dalam Puisi
Citraan pendengaran berhubungan dengan kesan dan gambaran yang diperoleh melalui indra pendengaran (telinga). Citraan ini dapat dihasilkan dengan menyebutkan atau menguraikan bunyi suara, misalnya dengan munculnya diksi sunyi, tembang, dendang, suara mengiang, berdentum-dentum, dan sayup-sayup.
Contoh
Maka menangislah ruh bayi itu keras-keras
Kedua tangan yang alit itu seperti kejang-kejang
Kakinya pun menerjang-nerjang
Suaranya melengking lalu menghiba-hiba
…
Karya Taufq Ismail
Sumber: Horison Sastra Indonesia 1 :Kitab Puisi 2002
Semerdu kicauan burung di pucuk cemara, suaramu merasuki kespian jiwaku
4 Kata konkret adalah kata yang acuannya semakin mudah dicerap pancaindera. Dan kata abstrak adalah kata yang acuannya tidak mudah dicerap pancaindera.
5 Macam macam gaya bahasa (majas) beserta contohnya Pada pembahasan selanjutnya kami akan memberikan macam macam gaya bahasa berserta contohnya agar anda dapat mengetahui bentuk gaya bahasanya serta nama majasnya. a. Gaya bahasa (majas) penegasan 1. Majas Pleonasme Adalah gaya bahasa yang dipakai untuk memperjelas maksud dengan menggunakan kata berulang dan maknanya sudah dikandung oleh kata yang mendahului. Contoh: Burung itu sudah naik ke atas kemudian turun ke bawah lagi. 2. Majas Hiperbola Adalah gaya bahasa yang dipakai untuk melukiskan keadaan secara berlebihan Contoh: Anak tiu berlari sangat cepat bagai kilat 3. Majas Litotes Dipakai untuk melukiskan hal sekecil-kecilnya utnuk merendahkan diri. Contoh: Terimalah pemberianku yang tidak berharga ini. 4. Majas Repetisi Adalah gaya bahasa mengulang kata-kata tertentu beberapa kali. Gaya ini sering digunakan dalam berpidato Contoh: Jangan ragu-ragu Saudara, selama matahari masih beredar, selama bulan masih bersinar dan selama hayat masih dikandung badan saya akan memperjuangkan hak rakyat. 5. Majas Klimaks Adalah gaya bahasa yang menggunakan sesuatu secara berturut-turut makin lama makin memuncak. Contoh: Jangankan seratus ribu, lima ratus ribu atau satu juta, satu miliar pun kalau dijual akan aku beli. 6. Majas Antiklimaks Adalah gaya bahasa yang menyebut sesuatu secara berturut-turut makin lama makin menurun. Contoh: Apalagi setahun, sebulan atau semingu, sehari saja dia tidak akan meninggalkanmu. 7. Majas Asidenton Adalah gaya bahasa yang melukiskan beberapa hal secara terurai tanpa menggunakan kata penghubung. Contoh: Besar, kecil, tua, muda semuanya hadir dalam acara pembukaan sekaten. 8. Majas Polisindenton Adalah gaya bahasa yang menyebutkan beberapa hal dengan menggunakan kata penghubung. Contoh: Sebelum berangkat ke sekolah pagi itu, saya menyapu lantai dan mengepelnya kemudian saya mandi dan sarapan pagi. 9. Majas Koreksio Adalah gaya bahasa yang menyebutkan sesuatu yang slah, kemudian dibetulkan agar menarik. Contoh: Kemarin sore... eh maaf tadi amalam wanita itu datang di pondoknya. 10. Majas Interupsi Adalah gaya bahasa yang menggunakan sisipan kata/frase di tengah-tengah kalimat untuk menegaskan maksud. Contoh: 10. Majas Interupsi Adalah gaya bahasa yang menggunakan sisipan kata/frase di tengah-tengah kalimat untuk menegaskan maksud. Contoh: Pak Zaeni-lurah yang baru-orangnya sangat baru-orangnya sangat sederhana
semoga membantu
2. imaji adalah pengungkapan perasaan sensoris penyair kedalam kata dan ungkapan sehingga terjelma gambaran suasana yang lebih konkrit.
3. Macam2 imaji :
* Citraan Pendengaran (imaji auditif)
* Citraan Penciuman
* Citraan pengecapan
* Citraan gerak (movement imaji atau kinestik
imaji)
* Citraan Perabaan (imaji taktil)
4. Kata "konkret" adalah sebuah kata, referensi yang lebih mudah diasimilasi oleh perasaan. Dan kata abstrak adalah kata yang rujukannya tidak diserap oleh inderanya.
5. macam'' gaya bahasa:
GAYA BAHASA SINDIRAN
GAYA BAHASA PERTENTANGAN
GAYA BAHASA PERBANDINGAN