Konjungsi penerang adalah konjungsi yang menghubungkan antarkata, antarfrasa, antarklausa, atau antarkalimat. Konjungsi ini menghubungkan anak kalimat dengan induk kalimat. Konjungsi penerang berfungsi menerangkan kata, frasa, atau kalimat sebelumnya.
Kata yang termasuk konjungsi penerang, yaitu : bahwa, yaitu, dan yakni.
bahwa
Kata 'bahwa' biasanya digunakan untuk mengubah kalimat langsung menjadi tidak langsung. Contoh :
→Kalimat langsung : Ibu guru berkata, "Besok kamu harus datang ke sekolah tepat waktu."
→Kalimat tidak langsung : Ibu guru mengatakan bahwa besok aku harus datang ke sekolah tepat waktu.
yakni dan yaitu
Kata 'yakni dan 'yaitu' biasanya digunakan untuk memperinci kata/frasa/kalimat yang diikutinya.
Contoh :
→Aku membeli beberapa alat tulis, yaitu pulpen, pensil, dan penghapus.
→Devina memiliki saudara kembar, yakni Devani.
Untuk bisa mengetahui penggunaan konjungsi penerang yang tepat, mari kita bahasa tiap kalimat tersebut.
1) Jihan harus mengalami pahitnya hidup yakni semenjak ayahnya meninggal.
→ Kata 'yakni' pada kalimat tersebut tidak tepat karena kalimat selanjutnya menjelaskan waktu kejadian sehingga menggunakan konjungsi temporal/waktu. Pada kalimat tersebut sudah ada konjungsi temporal, yaitu kata 'semenjak.' Tidak boleh menggunakan konjungsi ganda dalam satu kalimat.
2) Nila dapat berkumpul yaitu dengan keluarganya di Bengkulu.
→ Penggunaan kata 'yaitu' pada kalimat tersebut tidak tepat karena kalimat tersebut tidak memerlukan konjungsi penerang. Jika konjungsinya dihilangkan, maka kalimatnya masih jelas.
3) Ia mencoba membuktikan bahwa Ben adalah laki-laki yang keras kepala.
→ Penggunaan konjungsi 'bahwa' pada kalimat tersebut sudah tepat karena kalimat setelah kata 'bahwa' menjelaskan kalimat sebelumnya tentang 'apa yang ingin dibuktikan oleh dia?'
4) Dia memiliki ide cemerlang yaitu membuat kopi siap saji dan memasarkannya.
→ Penggunaan konjungsi 'yaitu' pada kalimat tersebut sudah tepat karena kalimat setelah kata 'yaitu' menjelaskan kalimat sebelumnya tentang 'ide cemerlang apa yang dimilikinya?'
5). Hasan harus menerima hukuman bahwa mengambil tanaman di depan toko.
→ Kata 'bahwa' pada kalimat tersebut tidak tepat karena kalimat selanjutnya menjelaskan penyebab kejadian sehingga menggunakan konjungsi sebab, seperti karena, sebab, dll.
Jadi, penggunaan konjungsi penerang yang tepat terdapat pada nomor 3) dan 4). Jawaban pada opsi C.
3) Ia mencoba membuktikan bahwa Ben adalah laki-laki yang keras kepala.
4) Dia memiliki ide cemerlang yaitu membuat kopi siap saji dan memasarkannya.
C. 3) dan 4)
Konjungsi penerang adalah konjungsi yang menghubungkan antarkata, antarfrasa, antarklausa, atau antarkalimat. Konjungsi ini menghubungkan anak kalimat dengan induk kalimat. Konjungsi penerang berfungsi menerangkan kata, frasa, atau kalimat sebelumnya.
Kata yang termasuk konjungsi penerang, yaitu : bahwa, yaitu, dan yakni.
Kata 'bahwa' biasanya digunakan untuk mengubah kalimat langsung menjadi tidak langsung. Contoh :
→Kalimat langsung : Ibu guru berkata, "Besok kamu harus datang ke sekolah tepat waktu."
→Kalimat tidak langsung : Ibu guru mengatakan bahwa besok aku harus datang ke sekolah tepat waktu.
Kata 'yakni dan 'yaitu' biasanya digunakan untuk memperinci kata/frasa/kalimat yang diikutinya.
Contoh :
→Aku membeli beberapa alat tulis, yaitu pulpen, pensil, dan penghapus.
→Devina memiliki saudara kembar, yakni Devani.
Untuk bisa mengetahui penggunaan konjungsi penerang yang tepat, mari kita bahasa tiap kalimat tersebut.
1) Jihan harus mengalami pahitnya hidup yakni semenjak ayahnya meninggal.
→ Kata 'yakni' pada kalimat tersebut tidak tepat karena kalimat selanjutnya menjelaskan waktu kejadian sehingga menggunakan konjungsi temporal/waktu. Pada kalimat tersebut sudah ada konjungsi temporal, yaitu kata 'semenjak.' Tidak boleh menggunakan konjungsi ganda dalam satu kalimat.
2) Nila dapat berkumpul yaitu dengan keluarganya di Bengkulu.
→ Penggunaan kata 'yaitu' pada kalimat tersebut tidak tepat karena kalimat tersebut tidak memerlukan konjungsi penerang. Jika konjungsinya dihilangkan, maka kalimatnya masih jelas.
3) Ia mencoba membuktikan bahwa Ben adalah laki-laki yang keras kepala.
→ Penggunaan konjungsi 'bahwa' pada kalimat tersebut sudah tepat karena kalimat setelah kata 'bahwa' menjelaskan kalimat sebelumnya tentang 'apa yang ingin dibuktikan oleh dia?'
4) Dia memiliki ide cemerlang yaitu membuat kopi siap saji dan memasarkannya.
→ Penggunaan konjungsi 'yaitu' pada kalimat tersebut sudah tepat karena kalimat setelah kata 'yaitu' menjelaskan kalimat sebelumnya tentang 'ide cemerlang apa yang dimilikinya?'
5). Hasan harus menerima hukuman bahwa mengambil tanaman di depan toko.
→ Kata 'bahwa' pada kalimat tersebut tidak tepat karena kalimat selanjutnya menjelaskan penyebab kejadian sehingga menggunakan konjungsi sebab, seperti karena, sebab, dll.
Jadi, penggunaan konjungsi penerang yang tepat terdapat pada nomor 3) dan 4). Jawaban pada opsi C.
3) Ia mencoba membuktikan bahwa Ben adalah laki-laki yang keras kepala.
4) Dia memiliki ide cemerlang yaitu membuat kopi siap saji dan memasarkannya.
Konjungsi yang digunakan pada teks ulasan : brainly.co.id/tugas/694827
Pengertian konjungsi : brainly.co.id/tugas/1781816
Macam-macam konjungsi : di brainly.co.id/tugas/1083003
Kelas : 8
Mapel : Bahasa Indonesia
Materi : Ulasan Karya Kita
Kode Kategorisasi : 8.1.6
Kata Kunci : Konjungsi Penerang