Mengapa vaksin hanya bisa mencegah terjadinya penyakit tapi tidak bisa membunuh penyakit itu atau mematikannya
mithnesa
Karena vaksin adalah penyakit yg sudah dijinakkan dan fungsi nya untuk membentuk imun tubuh sehingga tidak dapat digunakan untuk membunuh penyakit tersebut. Maaf kalo salah Semoga Membantu
Dalam sejarah, vaksin adalah yang terefektif untuk melawan dan memusnahkan penyakit infeksi. Bagaimanapun, keterbatasan dari efektifitasnya ada. Kadang-kadang perlindungan gagal karena sistem kekebalan yang diberi vaksin tidak memberikan tanggapan yang diinginkan atau malah tidak ada sama sekali. Kurangnya tanggapan terjadi karena faktor-faktor klinis, misalnya diabetes, penggunaan steroid, infeksi HIV atau usia. Bagaimanapun hal ini juga terjadi karena faktor genetik, jika sistem kekebalannya tidak memiliki sel B strain yang dapat menghasilkan antibodi yang bereaksi efektif dan mengikat antigen dari patogen.
Bahkan jika yang divaksinasi mengembangkan antibodi proteksinya mungkin tidak cukup. kekebalan mungkin berkembang terlalu lambat sehingga antibodi mungkin tidak dapat menumpas antigen sepenuhnya, atau bisa juga terdapat berbagai strain patogen tidak semuanya bergantung pada sistem rekasi kekebalan. Bagaimanapun bahkan hanya sebagian terlambat atau kekebalan yang lemah seperti terjadi pada kekebalan silang pada suatu strain daripada strain target mungkin meringankan infeksinya yang menurunkan tingkat kematian menurunkan banyaknya yang sakit (morbidity) dan mempercepat penyembuhan.
Vaksinasi ulang (Adjuvants) umumnya digunakan untuk meningkatkan tanggapan kekebalan, terutama untuk usia lanjut (50-75 tahun ke atas), di mana tanggapan kekebalan untuk vaksin sederhana mungkin melemah.
Maaf kalo salah
Semoga Membantu
Dalam sejarah, vaksin adalah yang terefektif untuk melawan dan memusnahkan penyakit infeksi. Bagaimanapun, keterbatasan dari efektifitasnya ada. Kadang-kadang perlindungan gagal karena sistem kekebalan yang diberi vaksin tidak memberikan tanggapan yang diinginkan atau malah tidak ada sama sekali. Kurangnya tanggapan terjadi karena faktor-faktor klinis, misalnya diabetes, penggunaan steroid, infeksi HIV atau usia. Bagaimanapun hal ini juga terjadi karena faktor genetik, jika sistem kekebalannya tidak memiliki sel B strain yang dapat menghasilkan antibodi yang bereaksi efektif dan mengikat antigen dari patogen.
Bahkan jika yang divaksinasi mengembangkan antibodi proteksinya mungkin tidak cukup. kekebalan mungkin berkembang terlalu lambat sehingga antibodi mungkin tidak dapat menumpas antigen sepenuhnya, atau bisa juga terdapat berbagai strain patogen tidak semuanya bergantung pada sistem rekasi kekebalan. Bagaimanapun bahkan hanya sebagian terlambat atau kekebalan yang lemah seperti terjadi pada kekebalan silang pada suatu strain daripada strain target mungkin meringankan infeksinya yang menurunkan tingkat kematian menurunkan banyaknya yang sakit (morbidity) dan mempercepat penyembuhan.
Vaksinasi ulang (Adjuvants) umumnya digunakan untuk meningkatkan tanggapan kekebalan, terutama untuk usia lanjut (50-75 tahun ke atas), di mana tanggapan kekebalan untuk vaksin sederhana mungkin melemah.