Mengapa thomson sampai pada kesimpulan bahwa atom merupakan bola pejal yang bermuatan positif sedangkan elektronnya tersebar didalam bola tersebut, dan bukan sebaliknya bolanya bermuatan negatif?
DenmazEvanKategori Soal : Kimia Kelas : 1 SMA Materi : Teori Atom Kata Kunci : thomson
Pembahasan :
Hai, saya coba bantu jawab yaa..
Mengapa thomson sampai pada kesimpulan bahwa atom merupakan bola pejal yang bermuatan positif sedangkan elektronnya tersebar di dalam bola tersebut ?
Hal ini dikarenakan dari hasil percobaan yang dilakukan, J.J Thomson akhirnya menyatakan bahwa sinar katode merupakan partikel penyusun atom (partikel sub-atom) yang bermuatan negatif dan selanjutnya disebut elektron, oleh karena elektron bermuatan negatif, sedangkan atom bermuatan listrik netral maka haruslah ada muatan listrik positif yang mengimbangi muatan elektron dalam atom. Partikel positif tersebut merupakan bola pejal. Maka, J.J Thomson mengusulkan suatu model atom yang dikenal dengan model atom roti kismis, yaitu :
1. Atom berbentuk bola pejal bermuatan positif yang homogen (diibaratkan sebagai roti).
2. Elektron bermuatan negatif tersebar di dalamnya (seperti kismis yang tersebar di dalam roti).
Kelas : 1 SMA
Materi : Teori Atom
Kata Kunci : thomson
Pembahasan :
Hai, saya coba bantu jawab yaa..
Mengapa thomson sampai pada kesimpulan bahwa atom merupakan bola pejal yang bermuatan positif sedangkan elektronnya tersebar di dalam bola tersebut ?
Hal ini dikarenakan dari hasil percobaan yang dilakukan, J.J Thomson akhirnya menyatakan bahwa sinar katode merupakan partikel penyusun atom (partikel sub-atom) yang bermuatan negatif dan selanjutnya disebut elektron,
oleh karena elektron bermuatan negatif, sedangkan atom bermuatan listrik netral maka haruslah ada muatan listrik positif yang mengimbangi muatan elektron dalam atom. Partikel positif tersebut merupakan bola pejal.
Maka, J.J Thomson mengusulkan suatu model atom yang dikenal dengan model atom roti kismis, yaitu :
1. Atom berbentuk bola pejal bermuatan positif yang homogen (diibaratkan
sebagai roti).
2. Elektron bermuatan negatif tersebar di dalamnya (seperti kismis yang
tersebar di dalam roti).