Mengapa pada zaman neolitikum kehidupan manusia mengalami perkembangan pesat?
diahviolin
Kelas: X Mata Pelajaran: Sejarah Materi: Masa Praaksara Kata Kunci: Revolusi Neolitik
Saya akan mencoba menjawab pertanyaan ini dengan dua jawaban:
Jawaban pendek:
Pada zaman Neolitikum kehidupan manusia mengalami perkembangan pesat karena pada masa ini manusia mulai mengenal budidaya tanaman dan domestikasi atau penjinakan hewan, yang berakibat perubahan budaya manusia dari nomaden (berpindah pindah) menjadi menetap dan dari berburu-mengumpul (hunter-gatherer) menjadi bertani. Proses ini sering disebut Revolusi Neolitik.
Jawaban panjang:
Revolusi Neolitik adalah perubahan budaya manusia dari pola hidup nomaden berburu dan mengumpulkan menjadi pola hidup pertanian dan pemukiman. Periode ini disebut sebagai "revolusi" karena mengubah cara hidup masyarakat secara signifikan.
Peristiwa ini terjadi pada manusia prasejarah yang berbeda pada wilayah yang berbeda, umumnya antara 9-7 ribu tahun yang lalu pada masa Neolitikum (Jaman Baru Muda).
Pada revolusi ini terjadi pengembangan teknik pertanian awal, budidaya tanaman, dan domestikasi hewan. Tanaman yang dikembangkan pertaniannya misalnya adalah gandum di Mesopotamia dan lembah Sungai Nil, padi di India dan China, kentang di pegunungan Andes serta Jagung di Amerika Tengah.
Revolusi Neolitik menyebabkan pola tinggal manusia berubah menjadi di permukiman tetap. Hal ini disebabkan karena adanya kemampuan untuk memghasilkan makanan secara terus menerus di tempat yang tetap dengan bertanam dan berternak, tanpa harus berpindah-pindah mengikuti hewan buruan atau musim buah liar saat masa-masa sebelumnya.
Surplus atau kelebihan dari hasil tanam ini memungkinkan manusia untuk melalui masa paceklik atau jarang makanan sehingga manusia bisa tinggal menetap. Untuk menyimpan surplus ini menjadi pendorong dikembangkannya gerabah atau tembikar pada masa Neolitikum.
Dengan adanya lahan pertanian dan tempat tinggal tetap, pada akhirnya tumbuh pemukiman besar yang menjadi cikal bakal kota-kota dan peradaban tertua di dunia, seperti kota Ur dan Eridu di Mesopotamia serta kota Mahenjo Daro dan Harappa di Sungai Indus. Dari kota-kota ini muncul tahapan berikutnya perkembangan kebudayaan manusia yaitu Masa Perunggu dan Masa Aksara.
Mata Pelajaran: Sejarah
Materi: Masa Praaksara
Kata Kunci: Revolusi Neolitik
Saya akan mencoba menjawab pertanyaan ini dengan dua jawaban:
Jawaban pendek:
Pada zaman Neolitikum kehidupan manusia mengalami perkembangan pesat karena pada masa ini manusia mulai mengenal budidaya tanaman dan domestikasi atau penjinakan hewan, yang berakibat perubahan budaya manusia dari nomaden (berpindah pindah) menjadi menetap dan dari berburu-mengumpul (hunter-gatherer) menjadi bertani. Proses ini sering disebut Revolusi Neolitik.
Jawaban panjang:
Revolusi Neolitik adalah perubahan budaya manusia dari pola hidup nomaden berburu dan mengumpulkan menjadi pola hidup pertanian dan pemukiman. Periode ini disebut sebagai "revolusi" karena mengubah cara hidup masyarakat secara signifikan.
Peristiwa ini terjadi pada manusia prasejarah yang berbeda pada wilayah yang berbeda, umumnya antara 9-7 ribu tahun yang lalu pada masa Neolitikum (Jaman Baru Muda).
Pada revolusi ini terjadi pengembangan teknik pertanian awal, budidaya tanaman, dan domestikasi hewan. Tanaman yang dikembangkan pertaniannya misalnya adalah gandum di Mesopotamia dan lembah Sungai Nil, padi di India dan China, kentang di pegunungan Andes serta Jagung di Amerika Tengah.
Revolusi Neolitik menyebabkan pola tinggal manusia berubah menjadi di permukiman tetap. Hal ini disebabkan karena adanya kemampuan untuk memghasilkan makanan secara terus menerus di tempat yang tetap dengan bertanam dan berternak, tanpa harus berpindah-pindah mengikuti hewan buruan atau musim buah liar saat masa-masa sebelumnya.
Surplus atau kelebihan dari hasil tanam ini memungkinkan manusia untuk melalui masa paceklik atau jarang makanan sehingga manusia bisa tinggal menetap. Untuk menyimpan surplus ini menjadi pendorong dikembangkannya gerabah atau tembikar pada masa Neolitikum.
Dengan adanya lahan pertanian dan tempat tinggal tetap, pada akhirnya tumbuh pemukiman besar yang menjadi cikal bakal kota-kota dan peradaban tertua di dunia, seperti kota Ur dan Eridu di Mesopotamia serta kota Mahenjo Daro dan Harappa di Sungai Indus. Dari kota-kota ini muncul tahapan berikutnya perkembangan kebudayaan manusia yaitu Masa Perunggu dan Masa Aksara.