Saya akan mencoba menjawab pertanyaan ini dengan dua jawaban:
Jawaban pendek:
Manusia purba memilih gua sebagai tempat tinggal karena gua memberikan perlindungan bagi manusia purba dari cuaca dan juga dari binatang buas.
Manusia purba lebih banyak memilih tinggal di tepi sungai karena tepian sungai menyediakan air untuk minum dan sumber makanan bagi manusia purba.
Jawaban panjang:
Banyak temuan fosil manusia purba, baik di Indonesia maupun di luar negeri, ditemukan di gua. Misalnya gua Liang Bua di Flores tempat ditemukannya fosil Homo floresiensis. Gua memberikan tempat perlindungan alami bagi manusia dari cuaca, kelompok manusia purba lain, maupun dari hewan liar. Gua juga memungkinkan manusia purba untuk berkumpul dan berlindung dan juga untuk mengubur kerabat yang meninggal.
Penemuan fosil manusia purba juga banyak didapatkan di lembah aliran sungai, misalnya situs Sangiran di daerah aliran Bengawan Solo. Manusia banyak tinggal di sungai pada masa purba. Hal ini karena sungai memberikan sumber makanan bagi manusia purba, seperti ikan, kerang, dan hewan yang sedang minum di sungai.
Manusia tergantung pada sumber makanan ini karena awalnya manusia purba tidak bisa bercocok tanam atau berternak. Mereka harus berpindah-pindah mengikuti hewan buruan, populasi ikan dan kerang, atau musim buah liar. Kehidupan ini disebut dengan pola kehidupan berburu-mengumpul (hunter-gatherer).
Kelas: VII
Mata Pelajaran: Sejarah
Materi: Masa Prasejarah
Kata Kunci: Manusia Purba
Saya akan mencoba menjawab pertanyaan ini dengan dua jawaban:
Jawaban pendek:
Manusia purba memilih gua sebagai tempat tinggal karena gua memberikan perlindungan bagi manusia purba dari cuaca dan juga dari binatang buas.
Manusia purba lebih banyak memilih tinggal di tepi sungai karena tepian sungai menyediakan air untuk minum dan sumber makanan bagi manusia purba.
Jawaban panjang:
Banyak temuan fosil manusia purba, baik di Indonesia maupun di luar negeri, ditemukan di gua. Misalnya gua Liang Bua di Flores tempat ditemukannya fosil Homo floresiensis. Gua memberikan tempat perlindungan alami bagi manusia dari cuaca, kelompok manusia purba lain, maupun dari hewan liar. Gua juga memungkinkan manusia purba untuk berkumpul dan berlindung dan juga untuk mengubur kerabat yang meninggal.
Penemuan fosil manusia purba juga banyak didapatkan di lembah aliran sungai, misalnya situs Sangiran di daerah aliran Bengawan Solo. Manusia banyak tinggal di sungai pada masa purba. Hal ini karena sungai memberikan sumber makanan bagi manusia purba, seperti ikan, kerang, dan hewan yang sedang minum di sungai.
Manusia tergantung pada sumber makanan ini karena awalnya manusia purba tidak bisa bercocok tanam atau berternak. Mereka harus berpindah-pindah mengikuti hewan buruan, populasi ikan dan kerang, atau musim buah liar. Kehidupan ini disebut dengan pola kehidupan berburu-mengumpul (hunter-gatherer).