Mengapa dapat terjadi hujan asam? dan upaya upaya apa saja untuk mencegah hujan asam? plisss respon
erru
Pengertian hujan asam adalah hujan dengan PH yang sangat rendah pada tetesan airnya. Penyebab hujan asam yang paling dominan adalah SO2, CO2, dan NO. Dengan komposisi udara pada atmosfer yang normal, hujan akan turun dengan pH 5,6 sehingga hujan yang memiliki pH < 5,6 dapat dikategorikan sebagai hujan asam. Penelitian pada lapisan es menunjukkan pH hujan telah berubah dari 6 sampai 4 terjadi karena banyaknya gas buangan yang memicu terjadinya hujan asam dengan pH mencapai 2,4 (pH yang dimiliki asam cuka). Gas-gas penyebab hujan asam dihasilkan oleh alam (letusan gunung merapi dan daur biologis tanah) dan manusia (asap kendaraan bermotor dan industri). Hujan asam sangat memberikan dampak luar biasa bagi kehidupan seluruh makhluk hidup di Bumi. Dampak-dampak yang bisa ditimbulkan oleh hujan asam antara lain: Kesehatan manusia: hujan asam yang mengandung kadar asam yang cukup tinggi dapat menyebabkan gawat panas.Vegetasi: SOx bersifat toksik bagi tanaman karena menyebabkan berkurangnya pertumbuhan pada konsentraso >0,1 ppm. Hanya ada beberapa tanaman yang dapat mentoleransi tanah yang asam.Bangunan: Hujan asam menyebabkan terkikisnya bangunan yang terbuat dari batu kapur dan marmer. Struktur besi dan baja dengan cepat menjadi rusak jika terpapar hujan asam.Air di alam: Organisme akuatik mungkin sensitif terhadap efek hujan asam. Asidifikasi danau merupakan satu masalah yang dihadapi di daerah yang mengandung batu granit. Danau batu kapur secara alami memiliki bufer yang dapat menetralkan efek hujan asam.Memperbesar konsentrasi logam dalam air: senyawa logam sering terbentuk saat logam yang terkandung dalam batu-batuan membentuk garam dan asam sulfurat. Logam tersebut mungkin memiliki sifat yang toksik bagi manusia.Upaya Pencegahan Terbentuknya Hujan Asam Mengingat dampak hujan asam yang luas, maka perlu dilakukan upaya pencegahan terbentuknya hujan asam. Upaya pencegahan terbentuknya hujan asam antara lain : a. Menggunakan bahan bakar dengan kandungan belerang rendah Minyak bumi dan batu bara merupakan sumber bahan bakar utama di Indonesia. Minyak bumi memiliki kandungan belerang yang tinggi, untuk mengurangi emisi zat pembentuk asam dapat digunakan gas alam sebagai sumber bahan bakar. Usaha lain yaitu dengan menggunakan bahan bakar non-belerang seperti methanol, etanol, dan hidrogen. Namun penggunaan bahan bakar non-belerang ini juga perlu diperhatikan karena akan membawa dampak pula terhadap lingkungan. b. Desulfurisasi adalah proses penghilangan unsur belerang. Desulfurisasi dapat dilakukan pada waktu : 1.) Sebelum pembakaran Kandungan belerang dapat dikurangi saat proses produksi bahan bakar. Misalnya, batubara dapat dicuci untuk membersihkan batubara dari pasir, tanah, dan kotoran lain serta mengurangi kadar belerang yang berupa pirit sampai 50-90%. 2.) Selama pembakaran Pengendalian pencemaran selama pembakaran dapat dilakukan sengan Lime Injection in Multiple Burners (LIMB). Caranya dengan menginjeksikan kapur Ca(OH)2 dalam dapur pembakaran dan suhu pembakaran diturunkan dengan alat pembakaran khusus. Teknologi LIMB ini dapat mengurangi emisi SO2 sampai 80% dan NOx 50%. 3.) Setelah pembakaran Teknik pengendalian setelah pembakaran disebut scubbing. Prinsip teknologi ini adalah mengikat SO2 dalam gas limbah di cerobong asap dengan absorben. Dengan cara ini 70-95% SO2 yang terbentuk dapat diikat.