Mengapa budaya india pada masa hindu budha diterima oleh masyarakat indonesia ?
diahviolin
Kelas: X Mata Pelajaran: Sejarah Materi: Masa Hindu Buddha Kata kunci: Budaya India
Saya akan mencoba menjawab pertanyaan ini dengan dua jawaban:
Jawaban pendek:
Budaya India pada masa Hindu Budha diterima oleh masyarakat Indonesia karena:
1. Budaya India di dukung oleh para penguasa di Indonesia yang mengadaptasi budaya ini.
2. Budaya India bisa membaur atau berasimilasi dengan budaya lokal di Indonesia.
Jawaban panjang:
Seiring dengan masuknya agama Hindu dan Buddha di Indonesia, dimulai dari sekitar abad ke 4 Masehi, budaya India pun masuk ke Indonesia.
Masuknya budaya ini sangat berpengaruh besar terhadap peradaban di Indonesia. Budaya yang masuk ini bisa dilihat dari penggunaan bahasa Sansekerta, tulisan Pallawa, arsutektur candi dan instana, cerita epik Mahabarata dan Ramayana serta distrm politik kerajaan.
Budaya India ini bisa masuk dan diterima oleh masyarakat Indonesia. Ini tak lepas dari dukungan para penguasa di Indonesia pada masa itu. Para penguasa seperti di Kutai, Kalinga dan Tarumanegara mengadaptasi budaya India sebagai salah satu cara untuk memperkuat wibawa kerajaan. Para penguasa ini mengadaotasi konsep kerajaan dari India, dimana raja dianggap sebagai titisan dari dewa di muka bumi. Pembangunan candi dengan arsitektur India dan penggunaan gelar dalam bahasa Sansekerta juga merupakan salah satu upaya memperkuat wibawa kerajaan.
Contohnya terjadi di Kutai. Pemimpin pertama Kutai bernama Kudungga yang merupakan nama asli Kutai. Namun anak dan cucunya kemudia memakai gelar raja dan nama Sansekerta yaitu Aswawarman dan Mulawarman, yang merupakan nama India dalam bahasa Sansekerta.
Raja-raja Kutai ini juga membangun prasasti Yupa sebagai tanda kekuasaan raja Kutai dan bukti bahwa mereka telah melakukan upacara keagamaan Hindu.
Selain dukungan dari kerajaan, faktor lain yang mendukung diterimanya budaya India adalah asimilasi budaya tersebut dengan budaya lokal. Misalnya adalah cerita Mahabarata dan Ramayana yang bisa diadaptasi dengan corak lokal pada pertunjukan wayang kulit dan wayang wong. Dalam adaptasi, cerita ini dirubah sehingga sesuai dengan nilai budaya daerah.
Contoh lain adaptasi ini adalah perubahan aksara atau huruf Pallawa menjadi berbagai aksara tradisional di Indonesia, seperti aksara Jawa, Sunda Kuno, Lontara, dan Rencong. Aksara ini diadaptasi untuk menuliskan bahasa tradisional Indonesia yaitu bahasa Jawa, Sunda, Makassar dan Melayu. Karena bahasa ini berbeda dengan Bahasa Sansekerta maka tulisan turunannya pun memiliki perubahan besar dari tulisan Pallawa induknya.
Mata Pelajaran: Sejarah
Materi: Masa Hindu Buddha
Kata kunci: Budaya India
Saya akan mencoba menjawab pertanyaan ini dengan dua jawaban:
Jawaban pendek:
Budaya India pada masa Hindu Budha diterima oleh masyarakat Indonesia karena:
1. Budaya India di dukung oleh para penguasa di Indonesia yang mengadaptasi budaya ini.
2. Budaya India bisa membaur atau berasimilasi dengan budaya lokal di Indonesia.
Jawaban panjang:
Seiring dengan masuknya agama Hindu dan Buddha di Indonesia, dimulai dari sekitar abad ke 4 Masehi, budaya India pun masuk ke Indonesia.
Masuknya budaya ini sangat berpengaruh besar terhadap peradaban di Indonesia. Budaya yang masuk ini bisa dilihat dari penggunaan bahasa Sansekerta, tulisan Pallawa, arsutektur candi dan instana, cerita epik Mahabarata dan Ramayana serta distrm politik kerajaan.
Budaya India ini bisa masuk dan diterima oleh masyarakat Indonesia. Ini tak lepas dari dukungan para penguasa di Indonesia pada masa itu. Para penguasa seperti di Kutai, Kalinga dan Tarumanegara mengadaptasi budaya India sebagai salah satu cara untuk memperkuat wibawa kerajaan. Para penguasa ini mengadaotasi konsep kerajaan dari India, dimana raja dianggap sebagai titisan dari dewa di muka bumi. Pembangunan candi dengan arsitektur India dan penggunaan gelar dalam bahasa Sansekerta juga merupakan salah satu upaya memperkuat wibawa kerajaan.
Contohnya terjadi di Kutai. Pemimpin pertama Kutai bernama Kudungga yang merupakan nama asli Kutai. Namun anak dan cucunya kemudia memakai gelar raja dan nama Sansekerta yaitu Aswawarman dan Mulawarman, yang merupakan nama India dalam bahasa Sansekerta.
Raja-raja Kutai ini juga membangun prasasti Yupa sebagai tanda kekuasaan raja Kutai dan bukti bahwa mereka telah melakukan upacara keagamaan Hindu.
Selain dukungan dari kerajaan, faktor lain yang mendukung diterimanya budaya India adalah asimilasi budaya tersebut dengan budaya lokal. Misalnya adalah cerita Mahabarata dan Ramayana yang bisa diadaptasi dengan corak lokal pada pertunjukan wayang kulit dan wayang wong. Dalam adaptasi, cerita ini dirubah sehingga sesuai dengan nilai budaya daerah.
Contoh lain adaptasi ini adalah perubahan aksara atau huruf Pallawa menjadi berbagai aksara tradisional di Indonesia, seperti aksara Jawa, Sunda Kuno, Lontara, dan Rencong. Aksara ini diadaptasi untuk menuliskan bahasa tradisional Indonesia yaitu bahasa Jawa, Sunda, Makassar dan Melayu. Karena bahasa ini berbeda dengan Bahasa Sansekerta maka tulisan turunannya pun memiliki perubahan besar dari tulisan Pallawa induknya.