Mau poin besar? Jawab ini! Jelaskan sejarah masuknya agama Hindu ke Indonesia! Jawaban singkat saja...
paditya14
Teori Brahmana adalah teori yang menyatakan bahwa masuknya Hindu Budha ke Indonesia dibawa oleh para Brahmana atau golongan pemuka agama di India. Teori ini dilandaskan pada prasasti-prasasti peninggalan kerajaan Hindu Budha di Indonesia pada masa lampau yang hampir semuanya menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Saksekerta. Di India, aksara dan bahasa ini hanya dikuasai oleh golongan Brahmana
1 votes Thanks 1
Miko07
1. Bangsa India Bersifat Aktif Dalam pandangan ini, Bangsa India memiliki peran yang begitu besar dalam menyebarkan Agama dan Kebudayaan Hindu di Indonesia. Dalam pengertian lain bahwa masyarakat Indonesia hanya sekedar menerima budaya dari India. Dengan demikian akan menimbulkan kesan bila telah terjadi penjajahan/kolonisasi yang dilakukan bangsa India baiksecara langsung maupun tidak langsung. Adapun teori-teori yang mendukung pandangan ini, yaitu:a) Teori KsatriaTeori Ksatria menyatakan bahwa masuknya pengaruh Hinduismeke Indonesia dibawa oleh kaum bangsawan/prajurit/ksatria. Ada beberapa tokoh yang mendukung teori ini, seperti:1) J.L. Moens menjelaskan bahwa yang membawa Agama dan Kebudayaan Hindu ke Indonesia adalah kaum ksatria atau bangsawan. Karena pada abad ke 4-5 Masehi di India terjadi kekacauan politik/ peperangan, maka bansawan yang kalah perang terdesak dan menyingkir ke Indonesia serta mereka nantinya mendirikan kerajaan di Indonesia.
2) C.C. Berg menjelaskan bahwa golongan ksatria turut menyebarkan kebudayaan Hindu di Indonesia. Para ksatria India ini ada yang terlibat konflik dalam masalah perebutan kekuasaandi Indonesia. Bantuan yang diberikan oleh para ksatria ini sedikit banyak membantu kemenangan bagi salah satu kelompok atau suku di Indonesia yang bertikai. Sebagai hadiah atas kemenanganitu, ada di antara mereka yang dinikahkan dengan salah satu putri dari kepala suku atau kelompok yang dibantunya. Dari perkawinannya itu, para ksatria dengan mudah menyebarkan tradisi Hindu kepada keluarga yang dinikahinya tadi. Selanjutnyaberkembanglah tradisi Hindu dalam kerajaan di Indonesia.
3) F.D.K Bosh berpendapat bahwa telah terjadi kolonisasi oleh orang-orang India. Koloni orang-orang India ini menjadi pusat penyebaran budaya India. Dalam proses masuknya budaya India dipegang oleh golongan prajurit, yaitu kastaksatria.[3]4) Mookerji mengatakan bahwa golongan ksatria dari Indialah yang membawa pengaruh kebudayaan Hindu-Budha ke Indonesia. Para Ksatria ini selanjutnya membangun koloni-koloni yang berkembang menjadi sebuah kerajaan.Namun, dari penjelasan teori kstria masih ada beberapa kelemahan, diantaranya:1) Kalangan ksatria tidak mengerti agama dan hanya mengurusi pemerintahan. Karena dalam struktur masyarakat Hindu kaum brahmanalah yang menguasai masalah keagamaan.
2) Adanya ketidakmungkinan seorang pelarian mendapat kepercayaan dan kedudukan mulia sebagai raja. Tidak mungkin pelarian ksatria dari India bisa mendapatkan kedudukan mulia sebagai raja di wilayah lain, sedangkan di Indonesia masa itu, seseorang dapat menjadi pemimpin suatu wilayah karena dia dirasa mempunyai kemampuan lebih daripada yang lainnya. Tidak mungkin rakyat menginginkan orang yang telah mengalahkan rakyat di wilayah itu untuk menjadi raja mereka karena mereka pasti harus hidup dalam tekanan dari orang yang tidak mereka kenal.3) Tidak adanya bukti kolonialisasi di Indonesia oleh kaum ksatria India. Padahal suatu penaklukkan pasti akan dicatat sebagai sebuah kemenangan. Memang pernah ada serbuan dari bangsa India yang terjadi 2 kali dalam waktu singkat oleh kerajaan Colamandala (raja Rajendra Coaldewa) atas kerajaan Sriwijaya yaitu pada tahun 1023 M dan 1030 M. Meskipun berhasil menawan raja Sriwijaya tetapi serangan tersebut berhasil dipatahkan/dikalahkan.
Dalam pandangan ini, Bangsa India memiliki peran yang begitu besar dalam menyebarkan Agama dan Kebudayaan Hindu di Indonesia. Dalam pengertian lain bahwa masyarakat Indonesia hanya sekedar menerima budaya dari India. Dengan demikian akan menimbulkan kesan bila telah terjadi penjajahan/kolonisasi yang dilakukan bangsa India baiksecara langsung maupun tidak langsung. Adapun teori-teori yang mendukung pandangan ini, yaitu:a) Teori KsatriaTeori Ksatria menyatakan bahwa masuknya pengaruh Hinduismeke Indonesia dibawa oleh kaum bangsawan/prajurit/ksatria. Ada beberapa tokoh yang mendukung teori ini, seperti:1) J.L. Moens menjelaskan bahwa yang membawa Agama dan Kebudayaan Hindu ke Indonesia adalah kaum ksatria atau bangsawan. Karena pada abad ke 4-5 Masehi di India terjadi kekacauan politik/ peperangan, maka bansawan yang kalah perang terdesak dan menyingkir ke Indonesia serta mereka nantinya mendirikan kerajaan di Indonesia.
2) C.C. Berg menjelaskan bahwa golongan ksatria turut menyebarkan kebudayaan Hindu di Indonesia. Para ksatria India ini ada yang terlibat konflik dalam masalah perebutan kekuasaandi Indonesia. Bantuan yang diberikan oleh para ksatria ini sedikit banyak membantu kemenangan bagi salah satu kelompok atau suku di Indonesia yang bertikai. Sebagai hadiah atas kemenanganitu, ada di antara mereka yang dinikahkan dengan salah satu putri dari kepala suku atau kelompok yang dibantunya. Dari perkawinannya itu, para ksatria dengan mudah menyebarkan tradisi Hindu kepada keluarga yang dinikahinya tadi.
Selanjutnyaberkembanglah tradisi Hindu dalam kerajaan di Indonesia.
3) F.D.K Bosh berpendapat bahwa telah terjadi kolonisasi oleh orang-orang India. Koloni orang-orang India ini menjadi pusat penyebaran budaya India. Dalam proses masuknya budaya India dipegang oleh golongan prajurit, yaitu kastaksatria.[3]4) Mookerji mengatakan bahwa golongan ksatria dari Indialah yang membawa pengaruh kebudayaan Hindu-Budha ke Indonesia. Para Ksatria ini selanjutnya membangun koloni-koloni yang berkembang menjadi sebuah kerajaan.Namun, dari penjelasan teori kstria masih ada beberapa kelemahan, diantaranya:1) Kalangan ksatria tidak mengerti agama dan hanya mengurusi pemerintahan. Karena dalam struktur masyarakat Hindu kaum brahmanalah yang menguasai masalah keagamaan.
2) Adanya ketidakmungkinan seorang pelarian mendapat kepercayaan dan kedudukan mulia sebagai raja. Tidak mungkin pelarian ksatria dari India bisa mendapatkan kedudukan mulia sebagai raja di wilayah lain, sedangkan di Indonesia masa itu, seseorang dapat menjadi pemimpin suatu wilayah karena dia dirasa mempunyai kemampuan lebih daripada yang lainnya. Tidak mungkin rakyat menginginkan orang yang telah mengalahkan rakyat di wilayah itu untuk menjadi raja mereka karena mereka pasti harus hidup dalam tekanan dari orang yang tidak mereka kenal.3) Tidak adanya bukti kolonialisasi di Indonesia oleh kaum ksatria India. Padahal suatu penaklukkan pasti akan dicatat sebagai sebuah kemenangan. Memang pernah ada serbuan dari bangsa India yang terjadi 2 kali dalam waktu singkat oleh kerajaan Colamandala (raja Rajendra Coaldewa) atas kerajaan Sriwijaya yaitu pada tahun 1023 M dan 1030 M. Meskipun berhasil menawan raja Sriwijaya tetapi serangan tersebut berhasil dipatahkan/dikalahkan.