Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), spesifikasi gempa bumi yang berdampak menimbulkan tsunami sesuai tabel nomor (A) 1.
Pembahasan
Gempabumi adalah getaran permukaan Bumi yang disebabkan karena kekuatan-kekuatan dari dalam Bumi. Ilmu yang mempelajari tentang gempa bumi, gelombang-gelombang seismik, serta perambatannya disebut seismologi. Di zaman yang maju ini, kita dapat mengukur besarnya kekuatan gempa dengan alat yang namanya seismograf. Besaran (magnitudo) gempa yang didasarkan pada amplitudo gelombang tektonik, dicatat oleh seismograf menggunakan skala Richter.
Terdapat tiga macam gempa bumi, yaitu:
1. Gempa Reruntuhan (Terban)
Gemparuntuhan/reruntuhan adalah gempa bumi yang terjadi karena turunnya atau runtuhnya tanah serta biasanya terjadi pada daerah tambang yang berbentuk terowongan, pegunungan kapur, atau lubang. Di dalam pegunungan kapur terdapat gua-gua dan ponor-ponor (luweng) yang terjadi karena proses pelarutan (solusional). Jika atap gua atau lubang itu gugur/runtuh, maka timbulah gempa reruntuhan meskipun bahaya yang ditimbulkan relatif kecil dan getaran hanya terjafi disekitar lokasi runtuhan.
2. Gempa Vulkanik
Gempavulkanik adalah gempa bumi yang terjadi karena aktivitas vulkanis, seperti keluarnya lahar dari perut bumi. Gempa ini hanya akan terasa pada sekitar gunung berapi yang meletus, sehingga bahaya yang ditimbulkan relatif kecil.
3. Gempa Tektonik
Gempatektonik adalah gempa bumi yang disebabkan karena gerakan ortogenik, seperti bergesernya lempengan bumi. Gempa ini sering mengakibatkan perpindahan tanah, sehingga sering disebut dengan gempa dislokasi. Bahaya gempa ini relatif sangat besar, karena pergeseran lempengan bumi yang berada di laut dan dapat mengakibatkan terjadinya tsunami. Ada beberapa kondisi gempa yang dapat mengakibatkan tsunami, antara lain gempa dengan berkekuatan besar (lebih dari 6 SR/Skala Richter), pusat gempa (hiposentrum) berada di dasar laut (tengah laut) dengan kedalaman pusat gempa yang dangkal, dan adanya dislokasi kerak Bumi bawah laut. Gerak vertikal pada kerak Bumi dapat mengamibatkan terjadinya aliran energi laut, yang ketika sampaindi pantai akan menjadi gelombang besar yang disebut tsunami.
Perhatikan tabel spesifikasi gempa di bawah ini!
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), spesifikasi gempa bumi yang berdampak menimbulkan tsunami sesuai tabel nomor (A) 1.
Pembahasan
Gempa bumi adalah getaran permukaan Bumi yang disebabkan karena kekuatan-kekuatan dari dalam Bumi. Ilmu yang mempelajari tentang gempa bumi, gelombang-gelombang seismik, serta perambatannya disebut seismologi. Di zaman yang maju ini, kita dapat mengukur besarnya kekuatan gempa dengan alat yang namanya seismograf. Besaran (magnitudo) gempa yang didasarkan pada amplitudo gelombang tektonik, dicatat oleh seismograf menggunakan skala Richter.
Terdapat tiga macam gempa bumi, yaitu:
1. Gempa Reruntuhan (Terban)
Gempa runtuhan/reruntuhan adalah gempa bumi yang terjadi karena turunnya atau runtuhnya tanah serta biasanya terjadi pada daerah tambang yang berbentuk terowongan, pegunungan kapur, atau lubang. Di dalam pegunungan kapur terdapat gua-gua dan ponor-ponor (luweng) yang terjadi karena proses pelarutan (solusional). Jika atap gua atau lubang itu gugur/runtuh, maka timbulah gempa reruntuhan meskipun bahaya yang ditimbulkan relatif kecil dan getaran hanya terjafi disekitar lokasi runtuhan.
2. Gempa Vulkanik
Gempa vulkanik adalah gempa bumi yang terjadi karena aktivitas vulkanis, seperti keluarnya lahar dari perut bumi. Gempa ini hanya akan terasa pada sekitar gunung berapi yang meletus, sehingga bahaya yang ditimbulkan relatif kecil.
3. Gempa Tektonik
Gempa tektonik adalah gempa bumi yang disebabkan karena gerakan ortogenik, seperti bergesernya lempengan bumi. Gempa ini sering mengakibatkan perpindahan tanah, sehingga sering disebut dengan gempa dislokasi. Bahaya gempa ini relatif sangat besar, karena pergeseran lempengan bumi yang berada di laut dan dapat mengakibatkan terjadinya tsunami. Ada beberapa kondisi gempa yang dapat mengakibatkan tsunami, antara lain gempa dengan berkekuatan besar (lebih dari 6 SR/Skala Richter), pusat gempa (hiposentrum) berada di dasar laut (tengah laut) dengan kedalaman pusat gempa yang dangkal, dan adanya dislokasi kerak Bumi bawah laut. Gerak vertikal pada kerak Bumi dapat mengamibatkan terjadinya aliran energi laut, yang ketika sampaindi pantai akan menjadi gelombang besar yang disebut tsunami.
Pelajari Lebih Lanjut
Ayo, pelajari juga materi di bawah ini ya!
Detail Jawaban
Mapel: Biologi
Kelas: 7
Bab: Bab 11 - Lapisan Bumi
Kode kategorisasi: 7.4.11
Kata kunci: gempa bumi, tsunami, episentrum, hiposentrum