Lanjutan... "siapa bilang ikan ini sedikit? kamu tahu kan saya tak bisa langsung menjual sore ini. saya hanya bisa menjualnya besok pagi. untuk itu meski kuawetkan. saya akan membutuhkan uang untuk membeli es batu segala." "tetapi harga es batu berapa. sih? sekiranya ibu mau membayar lebih, saya bisa mencukupi kebutuhan keluarga." basri berkata spontan. "ya, sudahlah," perempuan itu menanggapi, bersikap mengalah. saya tambah seribu." Basri berpikir pikir. kepalanya menunduk. Lama baru kemudian ia menggeleng. "mau?" perempuan itumemperingatkan. "kalau mau ambil. kalau tidak saya pulang. ayo! sudah sore," perempuan itu berkata serius dengan nada mengandung ancaman. Basri berpikir keras sepasang sepatu hitam, kaus kaki putih, topi coklat, dan ikat pinggang hitam yang di gantung di depan toko pakaian di lorong pasar menari nari di pelupuk matanya. seandainya ia mampu mendapat uang lebih, tentu dapat memenuhi keinginan putrinya. ternyata ia kecewa tak dapat memenuhi keinginan putri nya. sebuah bus antarkota berhenti di jalan raya. pedagang ikan gemuk melompat ke buslalu terdengar kendaraan itu menderu jauh, semakin jauh dan menghilang di tikungan jalan. Basri tak berkutik. hari itu bukan hanya gagal memperoleh uang, tetapi kalah dalam segala permainan. ia menggaruk kepala sambil menghembuskan nafas "mentang-mentang" suara basri bagai gunung meletus. seandainya ia seorang tengkulak, maka apa yang dilakukannya. pasti ia akan berbuat sama.
tolong baca dan caritema, plot, karakter, latar, sudut pandang dan amanat Tolong bgt kak.. bsk dikumpulin m(_ _)m
vinabonita
Plot/alur : Maju karakter : Basri, penyabar latar : Dermaga sudut pandang : Saya, orang ke satu tunggal amanat : Syukurilah apa yang diperoleh
karakter : Basri, penyabar
latar : Dermaga
sudut pandang : Saya, orang ke satu tunggal
amanat : Syukurilah apa yang diperoleh
maaf ya kalau salah