Kotoran mamalia yg dapat dimanfaatkan untuk campuran pembuatan parfum adalah.... a. hiraks (Heterohyrax) b. aye-aye (Daubentonia madagascariensis) c. kubung Melayu (Cynocephalus variegatus) d. lemur cerpelai (Lepilemur mustelinus) e. wau-wau (Hylobates)
clarapristiwari
Kategori : biologi - animalia kelas : sma pembahasan :
Jawaban:
Kotoran mamalia yg dapat dimanfaatkan untuk campuran pembuatan parfum adalah d. lemur cerpelai (Lepilemur mustelinus)
Nah, penjelasan yang lebih detail terkait jawaban diatas adalah sebagai berikut:
Civet merupakan bebauan yang dihasilkan oleh kelenjar perineum dari semua keluarga musang yang letaknya tepat di samping anus.
Lemur serta semua keluarga Musang akan membalurkan minyak dan kelenjar ini pada tumpukan kotorannya yang mengering, bebatuan, dan cabang – cabang pohon di wilayahnya, sebagai tanda kepemilikan untuk memperingatkan pesaingnya.
Selain itu, sebagai kelenjar perinum, civet adalah zat kental berminyak dengan bau tak sedap yang sangat kuat. Bau busuknya sedikit saja bisa membuat seseorang benar – benar sakit.
Banyak mamalia kecil lain, termasuk kucing, luak, sigung, dan musang, punya sekresi zat sisa yang dikeluarkan sebagai kotoran, kelenjar, atau cairan yang mirip dengan civet ini dan digunakan untuk menandai wilayahnya.
Untuk tujuan tadi, tak heran jika kelenjar perineum ini telah sangat penting artinya dan bisa bertahan dalam waktu yang lama.
Tak heran, jika minyak dari keluarga musang yang dihasilkan kelenjar itu dianggap sangat bernilai tinggi bagi para pembuat parfum.
Walaupun berbau busuk, ternyata jika dikombinasikan dengan wangi – wangian lain, minyak civet akan menguatkan wewangian tersebut.
Artinya, minyak tersebut bisa memperkuat bau harum dari wewangian lain tadi, membuat bau busuknya menjadi bereaksi dengan zat parfum sehingga tercipta bau wangi yang justru enak dicium.
Minyak ini juga membuat wewangian melepaskan baunya dengan sangat lambat sehingga parfum tersebut bisa bertahan lama.
kelas : sma
pembahasan :
Jawaban:
Nah, penjelasan yang lebih detail terkait jawaban diatas adalah sebagai berikut:
Civet merupakan bebauan yang dihasilkan oleh kelenjar perineum dari semua keluarga musang yang letaknya tepat di samping anus.
Lemur serta semua keluarga Musang akan membalurkan minyak dan kelenjar ini pada tumpukan kotorannya yang mengering, bebatuan, dan cabang – cabang pohon di wilayahnya, sebagai tanda kepemilikan untuk memperingatkan pesaingnya.
Selain itu, sebagai kelenjar perinum, civet adalah zat kental berminyak dengan bau tak sedap yang sangat kuat. Bau busuknya sedikit saja bisa membuat seseorang benar – benar sakit.
Banyak mamalia kecil lain, termasuk kucing, luak, sigung, dan musang, punya sekresi zat sisa yang dikeluarkan sebagai kotoran, kelenjar, atau cairan yang mirip dengan civet ini dan digunakan untuk menandai wilayahnya.
Untuk tujuan tadi, tak heran jika kelenjar perineum ini telah sangat penting artinya dan bisa bertahan dalam waktu yang lama.
Tak heran, jika minyak dari keluarga musang yang dihasilkan kelenjar itu dianggap sangat bernilai tinggi bagi para pembuat parfum.
Walaupun berbau busuk, ternyata jika dikombinasikan dengan wangi – wangian lain, minyak civet akan menguatkan wewangian tersebut.
Artinya, minyak tersebut bisa memperkuat bau harum dari wewangian lain tadi, membuat bau busuknya menjadi bereaksi dengan zat parfum sehingga tercipta bau wangi yang justru enak dicium.
Minyak ini juga membuat wewangian melepaskan baunya dengan sangat lambat sehingga parfum tersebut bisa bertahan lama.