Pertama, fenomena kebangkitan Islam merupakan upaya koreksi umat Islam atas sejarahnya
sendiri yang ketika itu tidak lagi bersesuaian dengan masa lalunya yang gemilang dan
ternyata juga tidak mampu berhadapan dengan peradaban modern (karena
bersentuhan dengan Barat dan masuknya ilmu pengetahuan dan teknologi modern).
Seperti ungkapan Yusril, fenomena tersebut menunjukkan, bahwa Islam selalu
menampilkan dirinya ke dalam wajah-wajah yang berbeda sepanjang sejarah
Sulesana Volume 7 Nomor 2 Tahun 2012
masyarakat pendukungnya.22 Baginya hal ini logis saja mengingat Islam sebagai
doktrin yang universal,-secara internasional-memiliki dinamika di dalam dirinya
sendiri. Hal tersebut senantiasa terbuka untuk ditafsirkan ulang sejalan dengan
perubahan zaman.
Kedua, Gerakan Kebangkitan Islam itu juga tumbuh dalam konteks dominasi
politik Barat terhadap dunia Islam. Selanjutrnya bahwa persentuhan kaum muslimin
dengan peradaban Barat modern tersebut mau tidak mau juga memunculkan
fenomena modernisasi baik dalam pengertian konseptualnya maupun secara sosial.
Gerakan Kebangkitan Islam dalam hal ini dapat dipahami sebagai respon atau reaksi
atas modernisasi. Dalam konteks ini pula, kebangkitan Islam dapat dipahami sebagai
upaya memajukan masyarakat Islam (menjadi modern) atau sebagai upaya menjaga
agar nilai-nilai modernisasi itu tidak bertentangan dengan nilai-nilai Islam.
Ketiga, gerakan Islamis di Indonesia sangat dinamis dalam berbagai varian
gerakan. Islamisme telah menjadi ideologi tersendiri dengan karakternya yang khas.
Gerakan Islamis baik yang ada pada wilayah intra maupun ekstra-parlementer tetap
akan sangat berpengaruh dalam proses politik di Indonesia utmanya dalam
pertumbuhan demokratisasi.
Oleh karena itu, perlu penyadaran tersendiri bagi umat Islam bahwa demokrasi
yang diartikan sebagai kedaulatan rakyat, hendaknya jangan diperhadapkan dengan
kedaulatan Tuhan, sebab rakyat atau manusia ini juga ciptaan Tuhan. Sebagai ciptaan
Tuhan, maka kedaulatan manusia merupakan anugerah Tuhan kepada manusia untuk
berkehidupan yang layak. Munculnya gerakan Islamis adalah bukti bahwa
kebangkitan Islam dalam berbagai variannya telah banyak berpengaruh dalam proses
demokratisasi di di Indonesia.
" Life is not a problem to be solved but a reality to be experienced! "
© Copyright 2013 - 2024 KUDO.TIPS - All rights reserved.
Pertama, fenomena kebangkitan Islam merupakan upaya koreksi umat Islam atas sejarahnya
sendiri yang ketika itu tidak lagi bersesuaian dengan masa lalunya yang gemilang dan
ternyata juga tidak mampu berhadapan dengan peradaban modern (karena
bersentuhan dengan Barat dan masuknya ilmu pengetahuan dan teknologi modern).
Seperti ungkapan Yusril, fenomena tersebut menunjukkan, bahwa Islam selalu
menampilkan dirinya ke dalam wajah-wajah yang berbeda sepanjang sejarah
Sulesana Volume 7 Nomor 2 Tahun 2012
masyarakat pendukungnya.22 Baginya hal ini logis saja mengingat Islam sebagai
doktrin yang universal,-secara internasional-memiliki dinamika di dalam dirinya
sendiri. Hal tersebut senantiasa terbuka untuk ditafsirkan ulang sejalan dengan
perubahan zaman.
Kedua, Gerakan Kebangkitan Islam itu juga tumbuh dalam konteks dominasi
politik Barat terhadap dunia Islam. Selanjutrnya bahwa persentuhan kaum muslimin
dengan peradaban Barat modern tersebut mau tidak mau juga memunculkan
fenomena modernisasi baik dalam pengertian konseptualnya maupun secara sosial.
Gerakan Kebangkitan Islam dalam hal ini dapat dipahami sebagai respon atau reaksi
atas modernisasi. Dalam konteks ini pula, kebangkitan Islam dapat dipahami sebagai
upaya memajukan masyarakat Islam (menjadi modern) atau sebagai upaya menjaga
agar nilai-nilai modernisasi itu tidak bertentangan dengan nilai-nilai Islam.
Ketiga, gerakan Islamis di Indonesia sangat dinamis dalam berbagai varian
gerakan. Islamisme telah menjadi ideologi tersendiri dengan karakternya yang khas.
Gerakan Islamis baik yang ada pada wilayah intra maupun ekstra-parlementer tetap
akan sangat berpengaruh dalam proses politik di Indonesia utmanya dalam
pertumbuhan demokratisasi.
Oleh karena itu, perlu penyadaran tersendiri bagi umat Islam bahwa demokrasi
yang diartikan sebagai kedaulatan rakyat, hendaknya jangan diperhadapkan dengan
kedaulatan Tuhan, sebab rakyat atau manusia ini juga ciptaan Tuhan. Sebagai ciptaan
Tuhan, maka kedaulatan manusia merupakan anugerah Tuhan kepada manusia untuk
berkehidupan yang layak. Munculnya gerakan Islamis adalah bukti bahwa
kebangkitan Islam dalam berbagai variannya telah banyak berpengaruh dalam proses
demokratisasi di di Indonesia.