AndiWafiqahMM
Archimedes hidup pada masa 287 SM sampai 212 SM bersal dari Syracusa. Ia belejar di kota Alexandria, Mesir. Menurut ukuran dunia lama ia bukan pintar sekedar pintar tetapi paling pintar di bidangnya yaitu bidang matematika. Dia kadangkala dianggap penemu prinsip pengungkit dan konsep gaya berat tertentu. Tetapi nyatanya pengungkit itu sudah dikenal dan digunakan orang berabad sebelum ada Archimedes. Tampaknya dia orang pertama yang jelas menerangkan formula hal-ihwal pengungkit meskipun insinyur-insinyur mesin sudah berulang kali dan mampu menggunakan pengungkit jauh sebelum Archimedes. Konsep tentang kepadatan (berat per volume unit) dari sesuatu benda sebagai lawan berat keseluruhan sesuatu obyek tampaknya sudah diketahui sebelum Archimedes dan mahkota (cerita tentang dia melompat dari tempat mandinya dan berlari-lari sepanjang jalan sambil teriak "Eureka" artinya �aku sudah menemukannya�), apa yang ditemukan Archimedes bukanlah barang baru melainkan sekedar pemakaian terang-terangan dari konsep yang sudah dikenal terhadap sesuatu masalah spesifik. Selaku matematikus tak syak lagi Archimedes memang terkemuka. Buktinya dia hampir sampai pada memformulasikan "kalkulus integral" lebih dari delapan belas abad sebelum Isaac Newton berhasil melaksanakannya. Malangnya sistem yang mudah untuk melukiskan lambang-lambang jumlah masih kurang di masa Archimedes. Begitu pula malangnya tak ada pelanjut-pelanjutnya yang cukup bermutu selaku matematikus. Akibatnya kebrilianan pandangan matematika Archimedes menjadi semakin berkurang daya cekamnya seperti sebelumnya. Archimedes meninggal dibunuh oleh seorang prajurit Romawi pada penjarahan kota Syracusa, meskipun ada perintah dari Jendral Romawi Marcellus bahwa ia tak boleh dilukai. Sebagian sejarahwan matematika memandang Archimedes sebagai salah satu matematikawan Tokoh Ilmuwan Penemu - http://www.tokoh-ilmuwan-penemu.com terbesar sejarah. Ia mendasarkan penemuannya dengan eksperimen sehingga ia dijuluki Bapak Ilmu Pengetahuan Alam Eksperimental
1 votes Thanks 2
patrasabang
Saat itu sebuah mahkota untuk raja Hiero II telah dibuat dan raja memerintahkan Archimedes untuk memeriksa apakah mahkota tersebut benar-benar terbuat dari emas murni ataukah mengandung tambahan perak. Karena Raja Hiero II tidak mempercayai pembuat mahkota tersebut. Saat Archimedes berendam dalam bak mandinya, dia melihat bahwa air dalam bak mandinya tertumpah keluar sebanding dengan besar tubuhnya. Archimedes menyadari bahwa efek ini dapat digunakan untuk menghitung volume dan isi dari mahkota tersebut. Dengan membagi berat mahkota dengan volume air yang dipindahkan, kerapatan dan berat jenis dari mahkota bisa diperoleh. Berat Jenis mahkota akan lebih rendah daripada berat jenis emas murni apabila pembuat mahkota tersebut berlaku curang dan menambahkan perak ataupun logam dengan berat jenis yang lebih rendah.