Kira-kira mengapa pemerintah tidak menghukum mati para koruptor di indonesia
kend2908
Karena hukum mati melanggar hak asasi manusia
0 votes Thanks 0
LTRix
Karena negara kita adalah negara yang memperlakukan dengan negara hukum diantaranya yaitu : Memberikan Rasa Keadilan Pada Korban Yang mendapat hukuman mati adalah mereka yang melakukan kejahatan luar biasa (extraordinary crime) seperti aksi terorisme yang menghilangkan banyak nyawa manusia, narkoba yang merusak masa depan generasi muda, dan korupsi sebagai penyebab miskinnya negara. Tindakan mereka dianggap jahat luar biasa sehingga hukuman penjara dianggap tidak sebanding untuk membalas perbuatannya, maka hukuman mati dianggap hukuman yang pantas dan setimpal atas perbuatan mereka.Kontrol Lapas di Indonesia Masih Lemah Mendapat penjara dengan ruangan seperti istana, bebas keluar masuk penjara hingga sempat menonton pertandingan tenis internasional, adalah contoh kasus yang pernah terjadi pada terpidana korupsi di Indonesia. Pada terpidana narkoba, banyak kasus dimana mereka masih mampu mengatur transaksi via telepon atau internet. Melihat kasus itu, tampaknya penjara sama sekali bukan penghalang bagi mereka untuk berhenti melakukan aksi kejahatan atau setidaknya membuat mereka menyesali kejahatannya. Karena risiko seperti itu masih ada, maka akan lebih baik jika pada terpidana itu dieksekusi mati saja secepatnya.Biayanya Mahal Memenjarakan manusia seumur hidup sama artinya membebani negara dengan biaya tanggungan kehidupan mereka. Jika harga 1 porsi makan adalah 5000 rupiah, makan makan 3 kali sehari selama 10 tahun untuk 100 terpidana sudah menghabiskan biaya 1,83 milyar, jumlah yang cukup untuk membangun 1 sekolah berkualitas baik. Mempertahankan hidup mereka hanya membuat negara semakin rugi, tidak ada untungnya, ya sudah bunuh saja. Begitu kira-kira yang ada dalam pikiran pada pendukung eksekusi mati tersebut.
diantaranya yaitu :
Memberikan Rasa Keadilan Pada Korban
Yang mendapat hukuman mati adalah mereka yang melakukan kejahatan luar biasa (extraordinary crime) seperti aksi terorisme yang menghilangkan banyak nyawa manusia, narkoba yang merusak masa depan generasi muda, dan korupsi sebagai penyebab miskinnya negara. Tindakan mereka dianggap jahat luar biasa sehingga hukuman penjara dianggap tidak sebanding untuk membalas perbuatannya, maka hukuman mati dianggap hukuman yang pantas dan setimpal atas perbuatan mereka.Kontrol Lapas di Indonesia Masih Lemah
Mendapat penjara dengan ruangan seperti istana, bebas keluar masuk penjara hingga sempat menonton pertandingan tenis internasional, adalah contoh kasus yang pernah terjadi pada terpidana korupsi di Indonesia. Pada terpidana narkoba, banyak kasus dimana mereka masih mampu mengatur transaksi via telepon atau internet. Melihat kasus itu, tampaknya penjara sama sekali bukan penghalang bagi mereka untuk berhenti melakukan aksi kejahatan atau setidaknya membuat mereka menyesali kejahatannya. Karena risiko seperti itu masih ada, maka akan lebih baik jika pada terpidana itu dieksekusi mati saja secepatnya.Biayanya Mahal
Memenjarakan manusia seumur hidup sama artinya membebani negara dengan biaya tanggungan kehidupan mereka. Jika harga 1 porsi makan adalah 5000 rupiah, makan makan 3 kali sehari selama 10 tahun untuk 100 terpidana sudah menghabiskan biaya 1,83 milyar, jumlah yang cukup untuk membangun 1 sekolah berkualitas baik. Mempertahankan hidup mereka hanya membuat negara semakin rugi, tidak ada untungnya, ya sudah bunuh saja. Begitu kira-kira yang ada dalam pikiran pada pendukung eksekusi mati tersebut.