putririani
56. Salah satu faktor yang mempengaruhi stabilitas koloid ialah muatan permukaan koloid. Besarnya muatan pada permukaan partikel dipengaruhi oleh konsentrasi elektrolit dalam medium pendispersi. Penambahan kation pada permukaan partikel koloid yang bermuatan negatif akan menetralkan muatan tersebut dan menyebabkan koloid menjadi tidak stabil. 57. a. Koagulasi dapat terjadi secara fisik seperti : 1. Pemanasan, Kenaikan suhu sistem koloid menyebabkan tumbukan antar partikel-partikel sol dengan molekul-molekul air bertambah banyak. Hal ini melepaskan elektrolit yang teradsorpsi pada permukaan koloid. Akibatnya partikel tidak bermuatan. contoh: darah 2. Pengadukan, contoh: tepung kanji 3. Pendinginan, contoh: agar-agar b. Sedangkan secara kimia seperti penambahan elektrolit, pencampuran koloid yang berbeda muatan, dan penambahan zat kimia koagulan. c. Penambahan Elektrolit 58. Industri makanan = Keju, mentega, susu, saus salad IIndustri farmasi= Minyak ikan, pensilin untuk suntikan bioteknologi = industri kosmetika dan perawatan tubuh= Krim, pasta gigi, sabun. Industri cat= Cat. Industri kebutuhan rumah tangga= Sabun, deterjen . Industri pertanian= Peptisida dan insektisida 59. a. Pembuatan sol belerang dari reaksi antara hidrogen sulfida (H2S) dengan belerang dioksida (SO2), yaitu dengan mengalirkan gas H2S ke dalam larutan SO2.2H2S(g) + SO2(aq) 2H2O(l) + 3S(koloid) b. Pembuatan sol Fe(OH)3 dari hidrolisis FeCl3. Apabila ke dalam air mendidih ditambahkan larutan FeCl3 akan terbentuk sol Fe(OH)3.FeCl3(aq) + 3H2O(l) Fe(OH)3(koloid) + 3HCl(aq) c. Pembuatan sol emas dari larutan AuCl 3 dengan larutan encer formalin (HCHO). Persamaan reaksinya: 2 AuCl 3(aq) + 3 HCHO (aq) + 3H 2 O (l) → 2 Au (s) + 6HCl (aq) + 3 HCOOH (aq) 60. Koloid pelindung ialah koloid yang mempunyai sifat dapat melindungi koloid lain dari proses koagulasi. Manfaat: melindungi koloid lain dari proses koagulasi. Contoh: 1. Pada pembuatan es krim digunakan gelatin untuk mencegah pembentukan Kristal besar atau gula 2. Cat dan tinta dapat bertahan lama karena menggunakan suatu koloid pelindung 3. Zat-zat pengemulsi seperti sabun dan detergen juga tergolong koloid pelindung Semoga membantu....
57. a. Koagulasi dapat terjadi secara fisik seperti :
1. Pemanasan, Kenaikan suhu sistem koloid menyebabkan tumbukan antar partikel-partikel sol dengan molekul-molekul air bertambah banyak. Hal ini melepaskan elektrolit yang teradsorpsi pada permukaan koloid. Akibatnya partikel tidak bermuatan. contoh: darah
2. Pengadukan, contoh: tepung kanji
3. Pendinginan, contoh: agar-agar
b. Sedangkan secara kimia seperti penambahan elektrolit, pencampuran koloid yang berbeda muatan, dan penambahan zat kimia koagulan.
c. Penambahan Elektrolit
58. Industri makanan = Keju, mentega, susu, saus salad
IIndustri farmasi= Minyak ikan, pensilin untuk suntikan
bioteknologi = industri kosmetika dan perawatan tubuh= Krim, pasta gigi, sabun. Industri cat= Cat. Industri kebutuhan rumah tangga= Sabun, deterjen
. Industri pertanian= Peptisida dan insektisida
59. a. Pembuatan sol belerang dari reaksi antara hidrogen sulfida (H2S) dengan belerang dioksida (SO2), yaitu dengan mengalirkan gas H2S ke dalam larutan SO2.2H2S(g) + SO2(aq) 2H2O(l) + 3S(koloid)
b. Pembuatan sol Fe(OH)3 dari hidrolisis FeCl3. Apabila ke dalam air mendidih ditambahkan larutan FeCl3 akan terbentuk sol Fe(OH)3.FeCl3(aq) + 3H2O(l) Fe(OH)3(koloid) + 3HCl(aq)
c. Pembuatan sol emas dari larutan AuCl 3 dengan larutan encer formalin (HCHO).
Persamaan reaksinya:
2 AuCl 3(aq) + 3 HCHO (aq) + 3H 2 O (l) → 2 Au (s) + 6HCl (aq) + 3 HCOOH (aq)
60. Koloid pelindung ialah koloid yang mempunyai sifat dapat melindungi koloid lain dari proses koagulasi.
Manfaat: melindungi koloid lain dari proses koagulasi.
Contoh:
1. Pada pembuatan es krim digunakan gelatin untuk mencegah pembentukan Kristal besar atau gula
2. Cat dan tinta dapat bertahan lama karena menggunakan suatu koloid pelindung
3. Zat-zat pengemulsi seperti sabun dan detergen juga tergolong koloid pelindung
Semoga membantu....